43 | Asia

1.2K 173 6
                                    

Berlari-lari di sepanjang trotoar, naik beberapa lantai lewat tangga darurat, dan menendang pintu tebal

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Berlari-lari di sepanjang trotoar, naik beberapa lantai lewat tangga darurat, dan menendang pintu tebal. Tubuh Asia sakit setiap bagiannya.

Meneriakkan dialog keras-keras dan menjaga air muka hendak menangis tanpa meneteskan air mata. Pikirannya lelah.

Asia sudah sangat siap melemparkan diri ke dalam pelukan Benua, tindakan-tindakan laki-laki itu memanjakannya.

"Lo nggak mau ke mana-mana lagi?" Ambar bertanya ketika mereka sampai di parkiran apartemen Asia.

"Nanti mau apart Benua."

"Oke, gue antar."

"Nggak usah. Lo balik aja."

"Kostan gue masih perbaikan WiFi, belum mau pulang. Mau numpang koneksi internet di lo sebentar."

"Ya udah." Asia keluar dari mobil lebih dulu. "Gue mau langsung mandi."

Langit di luar sudah gelap saat Asia dan manajernya masuk ke unit apartemen. Sebelum membuka simpul tali sepatu, Asia menghela napas. Akhir-akhir ini, pikirannya hanya terbagi menjadi tiga poin utama.

Yang selama ini jadi seluruh fokus hidupnya, karier akting: proses series ini, tawaran film biopik menarik tentang salah satu tokoh ternama, juga tawaran photoshoot yang tak henti datang dan mesti Ambar sortir sesuai keinginan Asia dan penyesuaian jadwal.

Kemudian, laki-laki tinggi tegap yang Asia sering katakan punya golden retriever energy. Asia bisa saja mengesampingkan adanya Benua, menolak mentah-mentah posisinya sebagai tokoh utama baru di kehidupannya. Namun, Asia memilih membiarkan skenario anyar ini berjalan. Itu yang ia suka, perihal Asia punya kendali penuh pada pilihannya. Kehadiran Benua tidak merebut titel mandiri dari Asia. Berpasangan atau tidak, Asia bisa melakukan segalanya sendiri. Dan untuk kali ini, Asia memutuskan Benua sebagai bagian penting dari harinya.

Yang terakhir, mulai mendominasi isi kepala Asia gara-gara kunjungan ke rumah lamanya. Giovanni dengan rekaman sebagai teman bicara, Giovanni dengan serangkaian kalimat yang dipaksakan, Giovanni dan mimpinya yang tidak dia katakan kepada siapa-siapa.

Pada aksinya meminta agensi menjadwalkan konsultasi ke psikiater untuk Giovanni, tanpa pemberitahuan kepada Rima.

Mungkin itu juga mengapa Asia menerima banyak kerjaan, entah nominalnya besar atau tidak. Bila dibiarkan santai sedikit, pikiran Asia bakal cukup berisik sampai kepalanya berdenyut dan energinya terbuang percuma.

Ambar duduk di permadani ruang tengah dan memperhatikan laptop di coffee table bulat Asia. "Sagara sama Lilia putus," katanya tiba-tiba kala Asia keluar dari kamar, selesai mandi dan bersiap-siap, ingin membuat smoothies kiwi dan apel. Agak lapar, tetapi tak mau banyak mengunyah.

Tadinya Asia mendambakan smoothies stroberi.

Akan tetapi, ia kepengin merasakan lembutnya kecupan Benua.

Benua & AsiaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora