posesif

235 28 2
                                    

Pagi yang cerah kicauan burung yang menyambut kedatangan sang Surya.

Taehyung bangun lalu turun dari rumah pohon nya dan mengarah ke sungai untuk mandi.

Setelah selesai ia langsung kembali lagi ke rumah pohon nya dan taehyung melihat ada kuda lain di bawah rumah nya ia pun langsung naik.

"Jungkook" ujar nya sambil terkejut atas apa yang ia lihat.

"Oh astaga maaf" taehyung berbalik, ada apa sebenarnya?

Jungkook tidak memakai baju sama sekali atau? Ia baru menggantinya dengan seragam hwarang yang akan ia pakai.

"Berbalik lah aku sudah memakai pakaian" taehyung dengan ragu berbalik.

Bernafas lega namja manis itu sudah memakai bajunya kembali.

"Kau berganti pakaian?" Dan Jungkook mengangguk.

"Aku sengaja berganti pakaian di sini, senior ku yang menyuruhnya agar aku tak di curigai akan menjemputmu" taehyung hanya mangut mangut.

"Ini pakian mu, aku akan turun ke bawah dulu" Jungkook menyerahkan bungkusan kain berlambang Silla pada taehyung lalu tersenyum dan turun dari rumah pohon itu.

Taehyung bergegas memakai nya dan ikut turun ke bawah.
Jungkook terpukau melihat penampilan taehyung yang sudah berganti dengan seragam hwarang.

"Ayo menuju ke istana untuk penghormatan mu sebagai hwarang baru" ajak Jungkook dan taehyung mengangguk, kuda Jungkook berjalan lebih dulu dan di susul taehyung di belakang, untungnya selama perjalanan tak ada halangan apapun untuk mereka dan mereka bisa sampai ke istana dengan cepat.

Mata taehyung mencari kesana kemari kemana sang permaisuri fikirnya.

Jungkook berdehem dan menatap taehyung, "jaga matamu sebelum tebasan samurai Baginda mengenai wajahmu karena mencuri curi pandang dengan permaisuri nanti" ingat Jungkook pada taehyung yang langsung menunduk tersenyum dan Jungkook hanya menggeleng.

Acara penyambutan hwarang baru telah selesai di mana kini taehyung telah resmi menjadi salah satu anggota hwarang kerajaan milik ibu suri Min Hyeko.

Di sisi lain kini Jimin tengah berada di kamar karena di kurung oleh yoongi, yoongi tahu hwarang baru itu adalah taehyung, orang yang dulu di sukai oleh Jimin.

"Hyung..." Panggil Jimin dengan rengekan karena sungguh ini sangat menyesakkan di mana posisi suaminya yang memeluknya posesif.

"Kenapa?" Tanya yoongi.

"Mau pipis" ujar Jimin, yoongi pun bangun dan menggendong Jimin menuju kamar mandi dan menungguinya sampai selesai.

Jimin telah selesai dan di bawa kembali oleh yoongi ke kamar dengan di gendong padahal Jimin melarang namun yoongi tetap kekeuh.

"Hyung aku_" Jimin berhenti berucap kala yoongi menatap nya tajam.

Jimin menutup mulutnya dan menunduk takut.

"Maaf" Jimin lalu merebahkan tubuhnya dan menyelimuti dirinya.

Jimin berusaha tidur, ia tak suka yoongi begini, ia akan membiarkan yoongi dengan fikiran nya sendiri agar lebih tenang.

Jimin merasa tubuhnya di rengkuh oleh sang Baginda dan membuka matanya.

"Mianhe... Aku hanya takut kau akan kembali terpikat olehnya, maka dari itu selepas penerimaan hwarang baru tadi aku langsung mengurung mu di kamar, aku tahu namja itu akan berusaha untuk melihatmu, aku tak mau dia mencuri curi pandang atau bicara dengan mu" jelas yoongi membekap Jimin lebih kuat.

"Aku mengerti... Jangan khawatir aku akantetap di sisimu Baginda..." Jimin lalu memejamkan matanya tenang kala suaminya sudah mengungkapkan semua curahan nya.

Yoongi melepas dekapan nya kala Jimin sudah terlelap.

Memasang penjagaan ketat di sekitar kamar nya lalu menghampiri sang ibu di ruangan pribadinya.

"Eomma..." Panggil yoongi masuk dengan di bukakan pintu oleh para dayang yang menunggu di sana.

"Wae?" Hanya itu jawaban ibu suri karena dia tengah melukis.

"Kenapa kau merekrut hwarang baru? Bukankah sudah cukup ada lebih dari 20 hwarang yang kau siapkan di istana?" Ibu suri menghentikan aktifitas nya dan menatap anaknya.

"Sekarang eomma tanya, apa kau cukup dengan 20 ahli pendekar saja di kerajaan mu?" Yoongi diam tak menjawab karena memang betul penjagaan bagi sang ibunda memang penting namun...

Yoongi fikir terlalu berlebihan jika hanya untuk ibu suri.

"Wae?, kenapa diam?" Tanya sang ibu suri.

"Tidak, aku tidak kan menang jika berbicara dengan eomma" ujar yoongi lalu pergi ke singgasana nya karena memang sudah rutin akan di adakan rapat setiap satu Minggu sekali di istana.

*

"Hormat Baginda.." ujar semua yang ada di sana serempak menyambut kedatangan sang yang mulia.

"Nee..." Yoongi mengibaskan tangan nya agar semua yang di sana ikut duduk.

"Baginda..sepertinya klan jauh telah kembali dari masa per asing an nya"

"Klan apa itu?"

"Klan park, kita masih belum tahu siapa pangeran dari klan itu namun, yang pasti klan itu kini masih di pimpin oleh sang raja, Park seojoon" jelas salah satu orang di sana.

"Apa sangat menguntungkan kau membahas ini paman?"

Orang itu mengangguk. "Kalau kita membunuh sang pangeran dari klan park jelas itu sangat menguntungkan karena kita bisa mengambil hak kerajaan itu menjadi milik yang mulia dan memperluas dan perkuat area kerajaan Min"

Yoongi mengangguk angguk kan kepala nya dan ia langsung memberi perintah untuk memburu pangeran park itu.

___

"Apa kah kau memang sejahat ini hanya demi kekuasaan Baginda..."
Lirih nya lalu pergi melesak dari sana.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 04 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RAJA GILA!🔞⚠️Where stories live. Discover now