Pernikahan 2

8 1 2
                                    

Sementara itu di sebuah gedung, Domingo bertemu Donato. "Baiklah, tuan Donato Larios. Apakah kau siap hidup baru?" tanya Domingo sambil tegas. "Baiklah, pendeta Domingo. Sekarang siap" jawab Donato. "Baiklah, nona Windy Parker. Apakah kau siap hidup baru?" tanya Domingo sambil tegas. "Baiklah, pendeta Domingo. Sekarang siap" jawab Windy. "Baiklah, saudara-saudara. Sekarang kalian resmi menjadi suami dan isteri" kata Domingo. Seketika itu juga, jemaat riuh.

Sementara itu di kursi jemaat, Julieta sedang merasa terharu. "Astaga, anakku Diana Becker. Akhirnya hari ini tiba" kata Julieta sambil tersenyum tegang. "Tenanglah, oma tersayang. Semua akan baik-baik saja" kata Diana sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Diana Larios. Semuanya akan baik-baik saja" kata Julieta sambil tersenyum. "Astaga, oma tersayang. Tanganmu dingin sekali" kata Diana sambil terbelalak kaget. "Tentu saja, Diana Larios. Sekarang adalah hari lahirku" kata Julieta sambil berbisik. "Tenanglah, daddy tersayang. Semua akan baik-baik saja" kata Julieta sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, mereka berdua berdoa bersama-sama.

Sementara itu di sebuah kursi, Diana dan Dastan melihat. "Astaga, anakku Diana Larios. Akhirnya hari ini tiba" kata Julieta sambil tersenyum tegang. "Tenanglah, oma tersayang. Semua akan baik-baik saja" kata Diana sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Diana Larios. Semuanya akan baik-baik saja" kata Julieta sambil tersenyum. "Astaga, oma tersayang. Tanganmu dingin sekali" kata Diana sambil terbelalak kaget. "Tentu saja, Diana Larios. Sekarang adalah hari lahirku" kata Julieta sambil berbisik. "Tenanglah, daddy tersayang. Semua akan baik-baik saja" kata Julieta sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, mereka berdua berdoa bersama-sama.

Sementara itu di bangku lainnya, Carlos dan Johannah berduaan. "Astaga, Carlos Uribe tersayang. Ternyata kita semakin tua" kata Johannah sambil memeluk. "Benar sekali, Johannah Ramiro. Sekarang kita semakin tua" kata Carlos sambil mencium bibir. "Baiklah, Carlos Ramiro. Beberapa tahun lagi?" tanya Johannah sambil tersenyum. "Entahlah, Johannah Ramiro. Tunggu saja waktunya" jawab Carlos sambil memeluk erat. "Baiklah, Carlos Uribe. Ucapanmu benar" kata Johannah sambil tersenyum dengan lebar. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di bangku lainnya, Carlos dan Constanza berduaan. "Astaga, Carlos Uribe tersayang. Ternyata kita semakin tua" kata Constanza sambil memeluk. "Benar, Constanza Fernandez. Sekarang kita semakin tua" kata Carlos sambil mencium bibir. "Baiklah, Carlos Uribe tersayang. Beberapa tahun lagi?" tanya Constanza sambil tersenyum. "Entahlah, Constanza Fernandez. Tunggu saja waktunya" jawab Carlos sambil memeluk erat. "Baiklah, Carlos Uribe. Ucapanmu benar" kata Constanza sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di bangku lainnya, Daniel dan Michelle berduaan. "Astaga, Daniel Uribe tersayang. Ternyata kita semakin tua" kata Michelle sambil memeluk. "Benar, Michelle Osorio. Sekarang kita semakin tua" kata Daniel sambil mencium bibir. "Baiklah, Daniel Uribe tersayang. Beberapa tahun lagi?" tanya Michelle sambil tersenyum. "Entahlah, Michelle Osorio. Tunggu saja waktunya" jawab Carlos sambil memeluk erat. "Baiklah, Daniel Uribe. Ucapanmu benar" kata Michelle sambil tersenyum dengan lebar. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di bangku lainnya, Diego dan Veronica berduaan. "Astaga, Diego Uribe tersayang. Ternyata kita semakin tua" kata Veronica sambil memeluk. "Benar, Veronica Bracho. Sekarang kita semakin tua" kata Daniel sambil mencium bibir. "Baiklah, Daniel Uribe tersayang. Beberapa tahun lagi?" tanya Michelle sambil tersenyum. "Entahlah, Veronica Bracho. Tunggu saja waktunya" jawab Diego sambil memeluk erat. "Baiklah, Diego Uribe tersayang. Ucapanmu benar" kata Diego sambil tersenyum dengan lebar. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di bangku lainnya, Damian dan Caroline berduaan. "Astaga, Damian Uribe tersayang. Ternyata kita semakin tua" kata Caroline sambil memeluk. "Benar, Caroline Sandoval. Sekarang kita semakin tua" kata Damian sambil mencium bibir. "Baiklah, Damian Uribe. Beberapa tahun lagi?" tanya Caroline sambil tersenyum. "Entahlah, Caroline Sandoval. Tunggu saja waktunya" jawab Damian sambil memeluk erat. "Baiklah, Diego Uribe tersayang. Ucapanmu benar" kata Damian tersenyum dengan lebarnya. Seketika itu juga, mereka diam.

La Playa de Sanur 4Where stories live. Discover now