19 || Gasena Agresif 🍓

Start from the beginning
                                    

"Tidak mau Om, om diam saja." Gasena berubah pelan karena wajahnya tenggelam di leher Manuel, Manuel mengecup pucuk kepala Gasena. "Iya sayang, Om diam saja."

Manuel mengayunkan tubuhnya ke kiri dan kanan pelan, Manuel gemas dengan Gasena hingga pelukannya mengerat kuat. "Gemes banget bayi kecil," gumam Manuel pelan, Gasena mendongak ke arah Manuel. "Asen bukan bayi Om, tidak mau menjadi bayi."

"Iya, Asen bukan bayi tapi istri om yang paling manis, cantik, tampan dan baik." Gasena mengangguk semangat saat Manuel mengatakan itu. "Iya Om, betul itu betul Hihi...," Gasena terkikik geli, Manuel ikut tersenyum.

🍓🍓🍓

Manuel menuruni tangga dengan pelan, matanya menelisik sekitar mencari keberadaan bayi Nakalnya yang entah pergi kemana setelah mengacaukan Kamar dengan terus melempar barang dan Mengomel.

Manuel melihat Maid yang sedang membuatkan sesuatu, Manuel menghampiri untuk bertanya keberadaan Bayinya. "Gasena dimana?" pertanyaan itu membuat kedua Maid yang sedang menyiapkan sesuatu pun menoleh.

"Ad—adek di belakang Tuan," jawabnya Gugup, Manuel mengangkat alisnya bingung. "Kenapa?" tanya Manuel lagi, merasa aneh dengan respon Maidnya ketika menjawab pertanyaannya.

"Anu tuan... Adek membawa orang dari luar dan meminta kita membuat makanan dan Minuman, Bibi tidak tau siapa yang adek bawa." Manuel menghela napasnya pelan, Manuel meminjat pangkal hidungnya menghadapi Gasena yang sedang Nakal.

"Lanjutkan, biar menjadi urusan saya. Tamu memang harus di berikan Jamuan," ujar Manuel kemudian meninggalkan dapur tanpa berpamitan lebih dulu, Manuel ingin melihat siapa yang Gasena ajak.

Manuel berjalan ke arah belakang rumah, Manuel membuka pintu kaca dan melihat apa yang Gasena lakukan di luar. Manuel bertatapan dengan Gasena sekarang, Gasena menoleh karena orang-orang yang di ajak Gasena berlarian dan bersembunyi dibelakang Gasena.

Gasena menghentakan kakinya, tangannya berkacak pinggang tatapan kesal pun terlihat. "OM JANGAN KESINI, TEMAN-TEMAN ASEN TAKUT DENGAN OM TAU!!" jerit Gasena ketika Manuel menghampirinya.

Manuel tidak mendengarkan dan terus berjalan ke arah Gasena, Gasena memberikan tatapan marah pada Manuel tapi tatapan itu persis seperti Bayi ketika merajuk.

Manuel memasukan tangan ke saku Celana dan menunduk ke arah Gasena, Gasena memundurkan kepalanya saat hidungnya bersentuhan lembut dengan Hidung Manuel. "Kenapa? Kenapa teman-teman Asen takut dengan Om?" tanya Manuel menarik pinggang Gasena hingga tubuh mereka semakin merapat.

"Om ish!! Tidak mau peluk, Asen marah banyak-banyak dengan Om tau!!" Kesal Gasena memukul pundak Manuel kencang, Manuel menahan tangan Gasena sedikit kuat. "OM LEPASKAN ASEN TIDAK MAU PEL—Hum!!" Manuel menutup mulut Gasena dengan tangannya.

"Stt...," Ringis Manuel ketika Tangannya di Gigit kuat menggunakan Gigi tajam Gasena, Manuel melepaskan pinggang Gasena dan melihat lengannya mengeluarkan bercak darah sedikit.

"Rasakan Om nakal, Asen sedang bermain kelereng dengan manusia-manusia kecil ini!" Gasena memarahi Manuel lagi, Manuel terkekeh kecil. "IHH ITU MINUMAN, AYO KITA MINUM DULU!!" Gasena menunjuk ke arah maid yang membawakan minuman dan cemilan.

Gasena berlari meninggalkan Manuel sendirian, Manuel menjilat Bercak darah di lengannya itu. Cukup perih karena Gigi Gasena menancap kuat, Manuel heran Gigi Gasena bisa setajam itu.

My Little Baby (END) ✓ Where stories live. Discover now