Figuran 2 ; Negosiator Hukum

Mulai dari awal
                                    

"Semangat kuliahnya..." balas Dimas.

Dasya mengangguk.

"Kakak juga..." setelah mendengar balasan Dasya mobil Dimas pun berjalan menjauh dari pintu masuk universitas.

"Dianter Kak Dimas ??" ujar pria jangkung dengan kulit sawo matang itu yang berhasil mengangetkan Dasya.

"Lo bisa nggak sih nggak ngagetin ??" kesal Dasya yang dibalas cengiran lucu dari pria itu.

"Sorry, jadi ?? Tumben dianter Kak Dimas ??" balasnya.

"Pas masuk bareng. Lo tumben udah di kampus ?? Tanding lagi ??" balas Dasya pada pria jangkung itu.

"Latihan, lusa baru tanding. Mau nemenin ??" balas pria itu.

Dasya kontan berbalik dengan wajah kesal.

"Nggak lo! Nggak Kak Dimas, sama aja! Kenapa harus gue coba yang nemenin kalian ?? Makanya sana cari pasangan, biar bisa ditemenin kemana-mana..." jelas Dasya kesal.

Pria jangkung itu sontak terkekeh dan langsung membawa Dasya ke pelukannya.

Mandala Dewangga. Ace tim basket universitas Jakarta, ramah, supel dan jangan lupakan senyum manisnya yang bisa menggaet banyak wanita dari fakultas mana saja.

"Iya Da. Iya. Nggak usah marah-marah gitu dong. Emang Kak Dimas ngajak lo kemana sampai lo nggak mau nemenin gue latihan ??" balas Mandala.

"Makan malam sama tim nya di rumah sakit..." jelas Dasya yang menunjukkan ekspresi tenang meski dirinya dan Mandala menjadi bahan gosip terbaru karena posisi keduanya.

"Gue denger dari Keyra kalau lo ada masalah kemarin sama anak hukum. Soal apa ??" balas Mandala.

Keduanya berjalan masih dengan lengan Mandala yang bertengger apik di bahu Dasya. Bahkan Dasya pun tidak menunjukkan tanda-tanda risih atau semacamnya. Beberapa dari mereka memang tahu jika keduanya bersahabat dekat namun banyak juga yang mengira bahwa mereka berpasangan.

Diantara keduanya, baik Dasya maupun Mandala tidak ada yang memperjelas hubungan keduanya. Benar-benar tidak peduli dengan anggapan orang-orang pada hubungan mereka.

"Soal delegasi UKK yang nggak datang. Sebenarnya masalah ini buat gue malu banget sama Kak Dye karena kenal baik sama dia. Tapi udah terlanjur juga..." jelas Dasya.

"Maksudnya ??" balas Mandala dan mendudukkan diri di kantin.

Mereka masih punya waktu sekitar setengah jam sebelum mata kuliah pertama dimulai. Dasya mengambil air mineral dingin dan sekaleng soda untuk Mandala.

"Ya, Kak Gege ngasih gue tugas untuk ngasih tahu sekretaris UKK buat bikin tim kecil yang akan dikirim jadi delegasi ke acara anak hukum. Udah gue sampain, tapi sama sekali nggak dapat balasan. Seharusnya gue inisiatif buat bikin tim cadangan tapi gue nggak enak. Gue nggak mau dianggap terlalu berkedudukan di UKK apalagi Kak Gege nggak ada. Alhasil gue cuma bisa percaya aja sama tim gue dan finally, gue dapat masalah karena percaya sama mereka..." jelas Dasya kesal.

Mandala mengelus pelan kepala Dasya dan menepuknya pelan.

"Nggak papa. Jadiin pelajaran dan next time lo aja langsung yang ngatur delegasi buat acara-acara penting kayak begitu. Meminimalisir terjadinya miskom..." jelas Mandala.

Dasya mengangguk.

"Terus ?? Lo sama Bram gimana ??" balas Mandala.

"Anak humas itu ??" balas Dasya.

Mandala mengangguk.

"Yaudah, dia sih sebenarnya yang annoying parah. Gue tuh udah minta maaf sama dia, terus gue udah sempat nanya mau mereka kayak gimana, gue harus ngapain kan posisi udah kejadian juga ?? Tapi dia! Dia terus ngotot yang akhirnya mancing gue kesel juga..." jelas Dasya.

FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang