0.35

2.3K 535 64
                                    

Vote dan komen jangan lupa!!

Enjoy it~

_____________________

Hari ini, rumah Jaemin kembali kedatangan tamu. Doyoung dan Jaehyun sedang berkunjung untuk sekedar mengisi waktu luang mereka. 

Apalagi, di sana ada Jisung, hitung-hitung bermain dengan si kecil.

"Kemarin, aku ke dokter gigi. Haraboji harus beri aku pujian karena aku tidak menangis dan sudah berani sekarang."

Jaehyun yang tadinya fokus pada ponsel yang berisi laporan pekerjaannya itu, menoleh saat mendengar suara si kecil.

"Benarkah? Kau sudah tidak takut lagi sekarang?" Perlahan, Jaehyun letakkan ponselnya ke atas meja, dan mulai fokus meladeni celotehan Jisung.

"Tidak! Dokter giginya tidak mengerikan karena dia adalah Renjun imo."

"Renjun?"

Jisung mengangguk.

Mendengar nama Renjun disebut, Doyoung sempat berdeham singkat sebelum akhirnya kembali menyesap teh di tangannya.

"Kemarin juga aku ditemani Chenle saat menunggu mami menjemput."

Kali ini, Jaehyun benar-benar tertarik mendengar cerita Jisung saat nama Chenle ikut keluar.

"Kalian akur?"

"Iya, kami teman dekat sekarang."

"Kau bilang dia cerewet. Apa sekarang sudah tidak?" Jaehyun menyinggung ucapan Jisung tempo hari.

Tunggal Mark Lee itu mengerjap beberapa kali, lalu menggeleng sebagai respon. "Sekarang masih cerewet. Tapi tidak apa-apa, karena Chenle menyenangkan."

"Lain kali, ajak haraboji saat bertemu dengan Chenle, ya?"

Jisung mengerjap beberapa kali. "Untuk apa? Haraboji sudah terlalu tua untuk ikut bermain dengan kami."

"Haboji kan kakeknya," jawab Jaehyun.

Mendengar itu, Jaemin melirik singkat ke arah Doyoung. Hari ini, tampaknya lelaki Kim itu tidak berniat untuk menyangkal perkataan suaminya perihal keberadaan Renjun dan Chenle.

"Kalau Haraboji kakeknya, datang saja sendiri. Kenapa harus menunggu aku main dengan Chenle? Haraboji takut?"

Sekarang, Jaehyun yang dibuat diam, bingung harus merespon bagaimana ucapan si bocah yang satu ini.

Jisung berjalan mendekati Jaehyun, lalu menepuk pelan lengan kiri pria paruh baya itu.

"Haraboji tidak perlu takut datang ke rumah paman Jeno kalau ingin bertemu dengan Chenle, di sana ada Renjun imo yang sangat baik."

"Begitukah?" Jaehyun tersenyum penuh arti.

"Huum, jadi datang saja nanti."

"Kalau begitu, haraboji akan coba untuk bertamu nanti. Kau tahu Chenle suka apa?"

Jisung mengangguk dengan semangat.

"Dia suka buku, dia suka syal merah yang selalu dia pakai, dia suka paman Jeno, dia suka Renjun Imo, dia suka bermain denganku."

Jaemin dan Jaehyun kompak tersenyum mendengar itu.

"Oh, satu lagi!"

Kali ini, tampaknya Doyoung juga tertarik ingin mendengarkan.

"Chenle sangat sangat sangat suka permen."

.
.
.

Sambil menyetir dan fokus pada jalanan di depannya, sesekali Jaehyun melirik ke arah sang istri yang masih terus diam beberapa minggu belakangan.

THE WINTER SUNRISE [NOREN ft. Chenle]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang