-Part 15-

438 80 14
                                    

Setibanya di apartment, Chaeyoung langsung berganjak masuk tanpa mempedulikan sosok Lisa yang ingin berbicara dengannya itu.

"Chaeng-ah" lirih Lisa menatap Chaeyoung yang sudah memasuki apartment.

Tidak ingin mengganggu emosi Chaeyoung, Lisa akhirnya memutuskan untuk pulang. Sekarang dia akan membiarkan Chaeyoung merasa tenang duluan sebelum mengajak gadis itu berbicara.





"Aku pulang" ujar Chaeyoung berganjak duduk disofa disamping Jennie.

"Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Jennie mengelus kepala Chaeyoung yang sudah bersandar dipundaknya itu.

"Appa akan memaafkan aku tapi aku harus menikah sama pewaris keluarga Jeon duluan"

"What the!?! Apa kamu terima!?" Heboh Joy.

Chaeyoung menggeleng "Aku tidak ingin menikah sama mana mana cowok Eon"

"Memangnya kamu suka sama cewek? Kamu suka sama Lisa?" Balas Joy.

Chaeyoung berdecak kesal "Eonnie jangan aneh aneh ya. Sekarang saja aku lagi marahan sama Lisa"

"Ada apa?" Tanya Irene.

"Lisa mengajak aku untuk menikah"

Jennie, Joy dan Irene sontak saling bertatapan. Mereka sepertinya bisa menebak apa alasan Lisa mengajak Chaeyoung menikah. Semuanya juga pasti gara gara Lisa tidak ingin Chaeyoung menikah dengan pewaris keluarga Jeon.

"Lisa aneh Eon. Aku kesal sama dia!" Adu Chaeyoung.

Jennie berdehem kecik "M-Memangnya kamu tidak suka sama Lisa?"

"Eonnie bercanda huh? Lisa itu cewek" balas Chaeyoung.

"Bagaimana kalau Lisa adalah cowok? Apa kamu ingin menerima dia?" Tanya Irene.

Chaeyoung kelihatan berfikir "Masih bisa dipertimbangkan si. Kalau dia cowok, mungkin aku bisa menerima dia. Tapi untuk saat ini, aku tidak bisa menerima mana mana cowok lagi"

"Besok selepas kelas berakhir, kamu ikut Eonnie ketemu Psikiater ya" ajak Jennie.

"Baiklah Eon" sahut Chaeyoung dengan patuh.

Ting!

Ting!

"Dari siapa?" Kepo Joy melirik ponsel Chaeyoung yang terus mengeluarkan notifikasi.

"Lisa" sahut Chaeyoung kembali menyimpan ponselnya.

"Tidak dijawab?" Tanya Jennie.

"Malas ah" balas Chaeyoung






Sementara itu di apartment para cowok, Lisa kelihatan gusat gara gara Chaeyoung tidak menjawab pesan darinya.

"Lo kenapa si? Baru saja pulang malah ngereog" Bingung Jisoo.

"Chaeng marah sama gue Hyung" adu Lisa.

"Ada apa lagi si?" Tanya Seulgi.

Tanpa ragu, Lisa langsung menceritakan semuanya membuat ketiga sahabatnya itu menatapnya dengan datar.

"Ya lo memang salah ogeb" greget Wendy.

"Lo melamar Chaeyoung didalam kondisi lo yang masih menjadi Lisa. Pantesan saja Chaeyoung marah. Dia pasti mikir lo belok" keluh Jisoo.

"Gue kesal Hyung. Gue juga takut Chaeng terima syarat dari Appa nya itu sehingga gue reflek mengajak dia untuk menikah" jelas Limario.

"Gue yakin si dia bakalan menjauh dari lo gara gara dia mikir lo itu belok" komentar Seulgi membuat Lisa semakin panik.

Ding dong~

"Siapa yang bertamu?" Bingung Jisoo berganjak kearah pintu dan membukanya.

Ceklekk

"Hello bro!"

"Bambam!? Kok lo ada disini!? Ayo masuk bro!" Dengan antuasisnya Jisoo menyambut kedatangan sahabat mereka.

Dulu, Bambam juga merupakan sahabat mereka namun cowok itu terpaksa kembali ke Thailand dan melanjutkan kuliah disana sekalian mengurus business sang Papa.

Buat pengetahuan semua juga, Bambam merupakan sepupu kepada Limario.

"Bro!!" Pekik Seulgi dan Wendy yang langsung memeluk Bambam.

"Bagaimana kabar kalian?" Tanya Bambam setelah pelukan dilepaskan.

"Seperti yang lo lihat, kita baik baik saja" sahut Seulgi.

Pandangan Bambam tertuju kearah Lisa yang kelihatan melamun itu.

"Gila, cantik banget. Ini siapa?" Tanya Bambam membuat Lisa tersadar.

Tukkk

Lisa menepuk kepala belakang Bambam "Ini gue woi!"

Dahi Bambam mengernyit dan sedetik kemudian dia melotot "Limario!? Kenapa bisa berubah seperti ini!?"

"Ini perjuangan cinta gue untuk seorang gadis" ujar Lisa melepaskan wig yang dipakainya begitu juga dengan anting anting serta perhiasan yang lain.

"Perjuangan cinta?" Beo Bambam.

Limario mengangguk lantas menceritakan semuanya dari awal membuat Bambam tertawa.

"Pemikiran lo absurd banget woi! Bisa bisanya lo kepikiran untuk menjadi cewek agar bisa dekatin cewek yang lo suka" kekeh Bambam.

Limario mendengus "Bacot ya lo. Awas saja kalau lo ikutan naksir sama cewek gue!"

"Santai bro. Gue tidak mungkin mengambil gebetan lo kok" balas Bambam.

"Kok lo bisa ada disini?" Tanya Seulgi kepada Bambam.

"Gue memutuskan untuk melanjutkan kuliah gue dikampus yang sama seperti kalian. Besok gue sudah bisa ke kampus" jelas Bambam.

Limario sontak tersenyum. Sekarang dia sudah memikirkan rencana baru "Ngomong ngomong, gue butuh bantuan lo nih" ujarnya dengan memelas.

"Bantuan apa?" Tanya Bambam.

"Gue mau lo pura pura menjadi pacar gue. Pokoknya gue ingin lo bikin cewek gue itu cemburu. Gue ingin melihat, apa dia cinta sama gue atau tidak" ujar Limario.

"Rencana yang bagus" komentar Jisoo.

"Itu gampang kok. Bambam yang tampan akan berusaha menjalankan rencana ini dengan baik" ujar Bambam dibalas senyuman oleh Limario.

Ah, semoga saja cara ini akan berjalan dengan lancar.










Tekan
👇

Sacrifice of LoveWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu