Serendipity 4

52 12 0
                                    



"You're not joking..."

Jackson akhirnya mengusap wajah kasar setelah beberapa kali bertanya hal yang sama pada sang sahabat.

"I'm not, Jack...." Namjoon berucap pelan, tertegun menatap ujung sepatunya.

"I'm going home....."
Ia terkekeh pelan dan menggeleng tak percaya.

"I'm going home, Jack....."
"Walaupun hanya beberapa hari....."


"Damnit, man...." Jackson ikut tertawa mendengar cerita sang sahabat.
"Kamu bener-bener beruntung, Nam...."

Tatapan Namjoon masih menerawang, menggeleng singkat kemudian mengangguk-angguk seperti orang kebingungan.

"Terus kamu bakal berhenti dari kedai kamu itu?"

"I-iya.....iyalah, Jack....tuan Lee ga mau terima penolakan"
"Aku......aku bakal ngomong sama manager aku besok pagi"
"Terus.....ke tempat tuan Lee..."

"Jack....." Namjoon menatap nanar sahabatnya.

"Salah ga kalo aku berharap?"

"Aku takut, Jack...."


"Just do your best, Nam...." Jackson merangkul lengannya erat.
"Jangan berharap apa-apa..."





"Minggu depan, tuan?" Namjoon menatap lekat pria paruh baya yang tengah duduk bersandar pada kursi di balik meja kerjanya.

"My wife's Korean" Ia mencondongkan tubuhnya.

"Dia sedang berada di Seoul bersama ayah mertuaku"

"Dan mendengar kabar penyakitku kambuh, ia khawatir" Pria itu terkekeh pelan.

"Tinggal di pedesaan memang terasa menenangkan bukan?"

"T-tuan...."

"Namjoon, maaf saya lancang mengorek semua informasi tentangmu"
"Keluargamu tinggal tidak jauh dari rumah mertua laki-laki saya"

"Dan.....saya pun tahu jika kau berniat untuk pulang sejak lama"

"Jadi..."

"Semoga waktu singkat kita disana nanti bisa sedikit berguna untukmu berkunjung ke keluargamu"

Berulang kali Namjoon menelan ludahnya gugup. Rasa senang dan tidak percaya seolah bercampur aduk dan membuatnya bingung.




"Jangan bilang kamu ga tidur semalam?" Jackson berdiri di ambang pintu dengan segelas teh yang diseruputnya.

"Aku ga mimpi kan?" Namjoon duduk di tepi tempat tidurnya, menatap koper usang berwarna hitam yang seolah menunggunya di samping pintu.

"Nam....." Jackson terkekeh pelan kemudian duduk bersebelahan.
"Inget ya....jangan berharap apa-apa"
"Kamu kerja yang bener"

Namjoon mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Jangan lupa oleh-oleh" Sang sahabat menyenggol pelan lengannya.
"Balik lagi kesini kalo udah beres kerjaannya"
"Aku bakal kangen banget sama kamu..."

Kepala sang sahabat terus mengangguk dan semakin tertunduk.

"Hati-hati di jalan ya...." Jackson berdiri dan menarik lembut pergelangan tangannya.

"Yuk....jangan bikin bos kamu nunggu"
"Ga sopan..." Ia mendengus tersenyum.

"Aku berangkat...." Namjoon menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

SerendipityWhere stories live. Discover now