^ PROLOG ^

18 4 0
                                    


" Hei [Name]! kenapa baju ku belum di setrika?!!" Bentak gadis Yang sekarang menjadi adik tiri [Name] . Bentakkan dan cacian ia lampiaskan kepada [Name] yang dirawat oleh keluarga nya dua tahun lalu setelah insiden kecelakaan kedua orang tua [Name] sehingga membuat paman dan bibi nya 'terpaksa' mengasuhnya.

    [Name] mendecih kasar mendengar ocehan adik tirinya yang tak tahu sopan santun terhadap yang lebih tua.[Name] menunjuk ke arah Setrika panas yang ia sengaja nyalakan untuk menyetrika."Setrika saja sendiri An***g! Aku selalu menyetrika seluruh baju kalian selama ini. Tapi kali ini cobalah untuk melakukan nya sendiri!"-[Name]

   Sang adik tiri terkejut mendengar [Name] Menolak nya mentah-mentah dan mengadu kepada ibunya. " IBU LIHAT! ANAK PUNGUT INI MEMBENTAK KU! DIA BILANG AKAN MERUSAK WAJAHKU DENGAN SETRIKA PANAS JIKA AKU TIDAK MEMATUHINYA!" Rengek adik tiri yang sudah tentu Bohong.

"Sayang , kenapa makan malam belum siap" tanya paman yang ngomel-ngomel tidak jelas karena isi perutnya kosong.

"HAH? [Name]! Kau belum memasak?! SEBENARNYA APA MAUMU?! AKU SUDAH BERBAIK HATI MEMUNGUT MU DUA TAHUN LALU DAN KAU TIDAK BISA MELAYANI KELUARGA KU DENGAN BENAR!"

"Cih! Seharusnya kau ikut saja dengan Orang tua Mayat mu itu!"-cibir adik tiri

!!!

"SIAPA YANG MEMBERIMU HAK UNTUK MENGHINA ORANG TUA KU!HAH!!"

Emosi [Name] tak dapat dipendam lagi. Memberanikan diri untuk melawan balik dan mencengkeram kerah baju adik tiri nya. Selama ini [Name] selalu diperlakukan dengan buruk di rumah itu. Kedua lengan nya dipenuhi oleh luka sayatan dan memar akibat pelampiasan emosi keluarga tirinya yang tidak bisa dihilangkan. Paman dan bibi nya selalu memaksa atau lebih tepatnya mengurung [Name] di rumah agar tidak masuk sekolah sehingga akan membuat prestasi nya hancur. Tapi [Name] adalah anak yang kelewat jenius. Meski jarang masuk sekolah, dia selalu menyusul tugas-tugas yang tertinggal dengan nilai sempurna hasil kerja keras nya sendiri. Setiap semester dia selalu menduduki peringkat pertama paralel di SMP nya bahkan sampai saat ini tidak ada yang mampu menyaingi kepintaran nya.

PLAK!

Setrika panas yang awalnya tertancap di stop kontak kini mendarat dengan kasar di lengan [Name] yang dipenuhi luka.

'ah... Luka baru lagi ya ... Kali ini gak pake golok ternyata'

Paman menggeram marah mendengar budak nya tidak bisa dikendalikan oleh pengaruhnya lagi . Ia tersenyum puas setelah melukai lengan [Name] dengan setrika yang panasnya minta ampun itu.

"PERGI KAU DARI RUMAH KAMI!"

>>>>>>>

Hujan deras mulai mengguyur jalan sepi di malam hari itu. Tidak terdengar apapun selain suara jangkrik berderit di jalanan sepi nan tenang yang saat ini dilalui [Name] dalam diam.

"Anying lah gua diusir"

"..."

"Kenapa mama sama papa matinya gak ngajak aku..."-gumam [Name]

"..."

"Apa aku bisa hidup bahagia kayak di anime gitu"

" Bisa kok "- (???)

!!!

[Name] Lantas menoleh ke kanan kirinya untuk mencari asal suara tadi." Siapa?! ... Ada orang lain selain aku kah di jalan ini..."

SECOND LIFE [BSD x Reader]Where stories live. Discover now