"Iya, sayang"

"Rasa nya mau muntah" batin Bastian

Tidak lama pesanan makanan nya datang, Alvin melihat makanan nya begitu enak meski terlihat sedikit.

"Yang, aku boleh nanya?" Ucap Alvin.

"Boleh sayang" ucap nya.

"Jadi, gimana?"

Dirga menggangkat alis nya, dia tidak paham dengan apa yang di katakan Alvin.

"Apa nya sayang?"

"Pernikahan kita" ucap Alvin.

Dirga tersenyum dia meraih tangan remaja itu untuk ia genggam.

"Sayang ku, ayah ku menyuruh kamu besok datang ke rumah kita akan membahas tentang pernikahan nya" ucap Dirga.

Alvin tersenyum dia senang mendengar nya, meski sedikit gugup karna besok pertama kali Alvin akan bertemu ayah Dirga.

Dirga melihat wajah Alvin saat tiba-tiba jadi sedikit ketakutan.

"Sayang ada apa?"

"Aku takut ketemu sama orang tua kamu" ucap nya.

"Tidak apa-apa sayang, aku bersama mu" ucap Dirga.

Dirga tersenyum tipis sambil mencium punggung tangan Alvin.

"Aku ada di sini sayang, jangan takut aku yakin ayah ku suka kamu"

Alvin merasa sedikit tenang meski dia sudah overthinking karna memikirkan besok ia akan bertemu dengan orang tua Dirga.

"Udah jangan di pikir kan, sekarang ayo makan dulu" ucap Dirga.

Alvin mengangguk dia mulai makan-makanan milik nya.

"Hekk...uhukk.."

Alvin tersedak sesuatu yang ada di mulut nya, dia memasuki jari nya untuk mengambil apa yang ada di dalam mulut nya.

"Cincin?" Ucap Alvin.

Itu adalah sebuah cincin Dirga tersenyum melihat nya, berdiri dari tempat duduk nya dia melingkari tubuh Alvin.

"Menikah lah dengan ku" ucap Dirga.

Alvin tersenyum haru dia melihat cincin itu di kenakan di jari manis nya, tetesan air mata jatuh ke pipi.

"Sayang kenapa menagis?" Tanya Dirga.

"Aku senang....hiks..aku mau..aku..aku mauuuu!!" Teriak nya.

Dirga memeluk Alvin seerat-eratnya, semua orang yang ada di sana ikut tersenyum melihat keromantisan yang ada di hadapan mereka.

Bastian tersenyum melihat Alvin Senang, dia menatap perut Alvin yang kini sudah terlihat tonjolan di sana.

"Adik ku" batin nya.

Tepat di jam 13: 00 siang

Alvin menggengam tangan Dirga begitu erat, dia takut mau masuk ke rumah Dirga.

"Ayo sayang" ucap Dirga.

"Takut" cicit nya.

"Tidak apa-apa, aku di sini"

Mereka masuk ke dalam, di sana sudah ada ayah Dirga yang sengaja menunggu bersama seorang wanita yang menatap intens ke arah nya.

"Ya ampun, nenek sihir itu seram banget" batin Alvin.

Alvin takut karna ibu tiri Dirga sudah sama persis seperti di film-film sinetron yang dia sering nonton.

Dirga duduk di sofa bersama Alvin, mereka duduk berseberangan.

"Jadi, ini menantu ku?" Tanya ayah nya.

Dirga merangkul pinggang Alvin, sebenarnya dia malu di perlakukan seperti itu di depan calon ayah mertua nya.

"Iya ayah nama nya Alvin Maheswara" ucap Dirga.

"Dia laki-laki?" Ceketuk ibu tiri Dirga.

Alvin diam, dia menundukkan kepalanya Dirga kesal jika seperti ini.

"Memang nya kenapa?" Tanya Dirga.

"CK, sudah aku tidak ingin menantu ku sedih" ceketuk ayah Dirga.

Wanita itu hanya memutar kan mata nya.

"Berapa umur mu nak?" Tanya ayah Dirga.

"17 tahun" Cicit nya.

"Anak di bawah umur?" Ucap ibu tidur Dirga dengan nada kurang suka.

Dirga menatap nya tak suka.

"Umur tidak lah penting" ucap Dirga.

Bastian ada di sana dia geram mendengar ucapan wanita tua di depan nya.

"Tidak apa-apa, jika cinta biarkan saja" ucap ayah Dirga.

"Jadi rencananya kalian mau menikah di mana?" Tanya nya.

Dirga menatap Alvin, dia mengelus pipi remaja itu.

"Di Jerman"ucap nya.

Ayah nya hanya menggangguk setuju, tapi tidak dengan wanita itu dia tidak suka.

Ayah Dirga menatap ke arah anak yang ada di samping Alvin.

"Apa itu adik mu?" Tanya nya kepada Alvin.

"Dia anak angkat kami" ucap dirga.

"Anak angkat?" Beo wanita itu.

Dirga sungguh tidak suka jika wanita ini di sini pasti akan menambah kan masalah.

"Kalian, hidup sudah susah saja banyak gaya pakai gurusin anak orang segala lagi!!" Ucap nya.

Ayah Dirga melihat ke arah anak itu.

"Tidak masalah jika mereka bertanggung jawab" ucap nya.

"Siapa nama nya?" Tanya ayah Dirga.

"Sebastian vettel putra" ucap Dirga.

Dirga sudah mengganggap Bastian anak nya dia sudah mengurus surat izin mengasuh Bastian seperti anak nya sendiri.

"Alvin bagaimana dengan orang tua mu apa setuju?" Tanya ayah Dirga.

Alvin terdiam dia tidak memiliki orang tua, karena kecelakaan yang tidak terduga membuat diri nya menjadi yatim piatu.

"Orang tua nya sudah tiada ayah" ucap Dirga.

"Turut berdukacita mendengar nya"

Alvin menggangguk kecil dia tersenyum.

"Baiklah untuk masalah itu biar saya yang mengurusnya, jadi besok kalian akan menikah di Jerman" ucap nya.

Alvin tersenyum mendengar nya.

"Terimakasih....emm..ayah mertua" ucap Alvin.

Mereka tertawa kecuali wanita itu dia langsung pergi dari sana.

"Panggil saja ayah" ucap nya.

"Dan kamu sekarang adalah cucu saya" ucap nya kepada Bastian.

Bastian hanya diam saja, Dirga menepuk bahu anak itu.

"Itu kakek kamu sekarang" ucap dirga.

Bastian menggangguk saja sebagai jawabannya.

"Kapan adek kecil akan keluar" batin nya.






Tbc

Pak Guru  - BL √Where stories live. Discover now