4

498 74 5
                                    

Rekan-rekan kerja Orter itu...

Minggu selanjutnya, (Name) mengunjungi lagi kantor biro sihir untuk berjumpa dengan Orter.

Entah kerasukan apa, (Name) terlihat tertarik dengan dokumen-dokumen yang tersusun rapi di meja Orter.

(Name) tentu hanya melihatnya saja, ia tidak berani kalau memegangnya.

Sesekali ia menanyakan tentang isi dokumen-dokumen tersebut pada Orter.

Orter sih tidak masalah menjawab pertanyaan-pertanyaan dari (Name). Toh, itu bukan dokumen-dokumen yang mengandung rahasia negara kok.

(Name) akhirnya berhenti bertanya tentang dokumen-dokumen Orter. Pasalnya, Orter memiliki banyak dokumen-dokumen yang perlu diurus. Dan (Name) tidak mau mengganggunya.

Selang beberapa menit, terdengar sebuah ketukan pintu dan Orter pun mempersilahkan siapapun yang berada di balik pintu untuk masuk.

Ternyata itu adalah Ryoh dan Kaldo. Niat awal mereka sih mau mengganggu Orter karena lagi gabut. Tapi setelah melihat ada (Name), mereka berdua pun mengurungkan niat tersebut.

"Wih, ada pacar Orter nih!" Ryoh langsung menghampiri gadis yang tengah berdiri di dekat meja Orter.

Setelah Ryoh dan Kaldo membuntuti mereka minggu kemarin, keduanya tidak membuang waktu dan langsung menginterogasi Orter saat kembali ke kantor biro sihir.

Semenjak hari itu, Ryoh dan Kaldo jadi sangat penasaran dengan gadis yang dapat merebut hati seorang Orter Madl.

Ya, tidak merebut juga sih. Kan perjodohan.

Tapi siapa sih yang tahu isi hati Orter. Toh, dia sendiri yang menyetujui perjodohannya.

"Halo pacar Orter, namaku Ryoh. Dan yang berambut putih di sana namanya Kaldo." ucap Ryoh memperkenalkan dirinya dan Kaldo.

"Ah, halo! Nama saya (Name)." (Name) memperkenalkan dirinya sembari sedikit membungkuk.

Ryoh menghela nafasnya, "Aku benar-benar tidak menyangka kalau Orter punya pacar. Kok kau bisa mau sih sama cowo spek dia?"

"A-ah, itu..." (Name) bingung memikirkan jawaban untuk pertanyaan itu.

Sebuah ketukan terdengar, menyelamatkan (Name) yang tengah bingung memikirkan jawaban.

Seorang pekerjaan masuk membawa seporsi sashimi.

"Oh, sashimi ku!"

Kaldo dengan semangat mengambil sashimi tersebut dari sang pekerja. Dan pekerja tersebut pun keluar setelah Kaldo mengambil sashimi nya.

Kaldo merogoh sakunya dan mengambil setoples madu yang selalu ia bawa kemana-mana.

Ia lalu menuangkan madu tersebut ke sashimi nya.

Ryoh dan (Name) yang melihat hal tersebut memasang wajah horor.

"Kau mau?"

Kaldo menawarkan sashimi madunya kepada (Name).

"Ah, tidak. Aku sudah makan kok sebelum ke sini." (Name) berusaha menolak dengan sesopan mungkin. Bagaimanapun, Kaldo tetaplah seorang Divine Visionary.

Padahal (Name) sarkas tuh ke Orter yang juga merupakan seorang Divine Visionary pada pertemuan pertama mereka.

Kaldo lalu menawarkan sashimi madu kepada Ryoh. Yang dimana sashimi madu tersebut ditolak mentah-mentah olehnya.

"Monster mana yang mau makan makanan menjijikkan itu?" Ryoh menatap sashimi madu favorit Kaldo dengan tatapan jijik.

Kaldo yang tidak terima dengan perkataan Ryoh pun akhirnya beradu mulut dengan Ryoh.

Orter yang masih mengurus dokumen-dokumennya dapat terlihat tengah menahan amarahnya.

Sementara (Name) hanya bisa menatap Orter dengan mata kasihan.

Unik-unik ya...

Marriage Of Convenience || Orter MádlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang