3

397 54 2
                                    

Lovie dan Levis...

Seusai makan siang bersama Orter, (Name) langsung pulang. Mereka tidak bisa berbincang terlalu lama karena Orter yang masih memiliki pekerjaan di kantor biro sihir, dan juga karena (Name) yang masih harus mengikuti kegiatan home-schooling di rumahnya.

(Name) sekarang sudah sampai di rumah. Ia mempercepat jalannya agar tidak terlambat dan berakhir diomeli gurunya.

Saat menuju ke ruangan tempat ia dan adik-adiknya belajar, (Name) melewati ruangan ayahnya.

Di depan ruangan sang ayah, terlihat Levis, salah satu dari adiknya yang lebih muda 4 tahun darinya, dengan darah yang mengalir dari mata kanannya.

Bersamanya, terdapat Lovie, kakak kembar dari Levis yang sedang memeluknya.

Melihat mata adiknya yang berdarah, (Name) tentu panik. Begitu Lovie melepas pelukannya dengan Levis,(Name) langsung menarik Levis ke kamarnya. Ia mengambil kotak P3K dan segera mengobati luka sang adik.

Levis membiarkan kakaknya mengobatinya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Setelah selesai mengobati luka Levis, Levis langsung keluar dari kamar kakaknya, lagi-lagi tanpa mengatakan apapun.

Tidak lama setelah Levis keluar, (Name) pun menyusulnya keluar kamar. Karena ia menyadari bahwa sebentar lagi, pelajarannya akan segera dimulai.

Namun, saat ia keluar kamar, terdapat Lovie yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Ada apa Lovie? Kamu perlu sesuatu?"

Lovie menatap kakaknya dengan mata yang memancarkan perasaan bersalah.

"Levis terluka gara-gara aku ya?"

Mendengar pertanyaan Lovie, (Name) membulatkan matanya, "Kenapa kamu berpikir begitu?"

Lovie menunduk, matanya kini sudah berkaca-kaca, "Habisnya, aku selalu mendengarkan teriakan ayah yang marah ke Levis karena katanya nilai Levis lebih buruk dariku."

(Name) terdiam untuk sementara. Ia lalu memeluk adiknya yang lebih tinggi darinya itu, "Itu bukan salahmu kok. Jadi, tidak perlu menyalahkan dirimu ya."

Lovie memeluk balik kakaknya dengan erat. Seakan-akan sang kakak akan menghilang jika ia melonggarkan pelukannya.

Ya memang sebentar lagi akan menghilang sih dari rumah. Kan kakaknya sebentar lagi akan menikah dan akan mengikuti suaminya.

Lovie dan Levis sudah tahu tentang perjodohan kakak mereka dengan Orter Madl. Tapi mereka pun tidak bisa melakukan apa-apa untuk menentang ayah mereka.

Akhirnya mereka hanya bisa menerima dengan berat hati.

Puas-puasin dulu meluk kakakmu Vie, sebelum dicolong Orter.

Setelah melepas pelukannya dengan Lovie, (Name) baru tersadar.

Ia telat ke kelas...

Sungguh adik-adiknya yang malang...

Marriage Of Convenience || Orter MádlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang