Tentang Aku Dan Kamu [SEGERA TERBIT]

-42- pemintaan Mayted

kamu rasanya seperti ingin menangis, mengingat semua hal manis yang Mayted berikan.

walaupun berbeda keyakinan, Mayted tetap mendampingi kamu dan memberikan yang terbaik untuk kamu.

dan ya, walaupun endingnya tidak mungkin bersama atau harus berpisah. setidaknya suatu saat nanti aku dapat bahagia melihat kamu menemukan kebahagiaan kamu.

iya kamu, laki-laki yang dulu menemani aku saat masa kecilku dan kini di masa kini kamu yang menjadi kekasihku.

****
malam harinya saat kamu kembali lagi ke Kartanegara, hal pertama yang kamu temui adalah para biduan hambalang yang tengah bernyanyi bersama.

"wah wah ibu negara nya Pak Teddy datang, welcome home nyonya Teddy."ujar para biduan hambalang kompak.

kamu tersenyum simpul membalas perkataan mereka, lalu mata kamu menangkap Mayted yang tengah duduk di sebuah kursi sambil memandangi handphonenya.

sebelum menghampiri Mayted, kamu melambaikan tangan ke arah para biduan hambalang.

kamu berlari kecil menghampiri Mayted.

saat hampir sampai di dekat Mayted, ternyata Mayted tengah berbicara di telepon dengan mode telepon video call.

mau sampai kapan kamu mempertahankan hubungan beda agama itu?

udahlah maa, jangan bahas itu dulu.

gimana mama ga bahas, kamu tuh udah harus membangun keluarga Ted.

iyaa Teddy tau, tapi jangan bahas itu dulu bisa? Teddy pusing kalo harus bahas itu.

oke mama ga bahas, tapi yang pasti kalo kalian mau lanjut salah satu dari kalian harus mengalah. jika tidak bisa lebih baik hentikan hubungan kalian dan kamu cari yang seiman dengan kamu.

iyaa maa, Teddy masih ada kerjaan. Teddy matiin dulu ya.

iyaa, semangat ya nak.

iyaa maa terimakasih, love you maa.

love you too.

kaget?

tidak bisa di bohongi kamu kaget mendengarnya, rasanya saat ini kaki kamu terasa lemas.

Mayted yang tersadar ada seorang di dekatnya pun menoleh, ia kaget melihat kamu yang ada di dekatnya.

"loh (nama kamu), kamu baru sampai?"tanya Mayted seraya berdiri dan berjalan menghampiri kamu.

"ehh?? iya aku baru aja sampai. kalo gitu kamu mau ngomong apa? dan soal pemintaan kamu itu yang kamu omongin di Jepang. kamu mau minta apa?"ujar kamu.

Mayted mengangguk. "soal itu ya? kita bahas di taman belakang aja gimana?"

"okee ayoo."

kamu dan Mayted pun berjalan menuju taman belakang.

saat Mayted tengah berjalan sambil menggandeng tangan kamu, rasanya seperti semuanya terasa baik-baik saja. tapi jika teringat akan Mayted yang tadi berbicara di telfon rasanya dada ini kembali sesak.

sampai di taman belakang, Mayted melepaskan genggamannya lalu ia berdiri menghadap kamu.

"terang dan gelap tidak bisa bersatu ya?"tanya Mayted tiba-tiba.

aku mengangguk. "kalaupun bersatu pasti bakalan bertabrakan sih."

"saya paham, jadi kalau terang dan gelap itu adalah kita apakah masih bisa bersatu?"tanya Mayted lagi.

kamu terdiam, tidak mampu menjawab pertanyaan Mayted.

"kamu mau tau kan soal pemintaan saya? jujur saya ga mau menyakiti hati kamu jika saya harus mengatakan hal ini. tapi sama aja saya menyakiti kamu jika saya diam dan tidak memberi tau kamu."ujar Mayted.

"permintaan saya, sementara kita masing-masing dulu ya. saya tau hal ini mengangetkan kamu dan pastinya kamu bertanya-tanya soal perkataan saya ini. tapi lebih baik saya mengatakannya daripada saya secara tiba-tiba menjauhi kamu. saya ga bisa bohongi hati saya kalau saya sangat sangat mencintai kamu tapi jika semuanya terus berlanjut saya takut makin bikin kamu sakit untuk kedepannya."lanjut Mayted.

kamu tersenyum simpul, berusaha menahan air mata kamu agar tidak menetes. "aku, aku gapapa kalau kita sementara harus masing-masing dulu. jujur aku udah dengar pembicaraan kamu di telfon tadi. dan perkataan mama kamu benar. kalau mau di lanjutkan sulit kecuali salah satu harus mengalah."

"tapi kamu harus tau, cinta aku untuk kamu tulus. aku tau kita berada di amin yang sama walaupun berbeda cara berdoa nya. tapi aku selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu matahari ku. semoga setelah ini kamu menemukan yang terbaik untukmu ya. jangan capek capek kerja karena kamu harus istirahat juga. semoga setelah ini kamu mendapatkan yang lebih baik dari aku ya."lanjut kamu yang masih berusaha tersenyum bahagia.

jika kamu tidak menguatkan dirimu sendiri, mungkin air mata ini sudah menetes sejak tadi.

Mayted dengan cepat langsung menarik kamu kedalam pelukannya, ia memeluk kamu erat dan tanpa kamu sadari ia menangis tanpa suara.

sebenarnya kamu tau Mayted menangis karena tubuhnya bergetar, walaupun kata orang dia adalah seseorang yang kuat, cekatan, pintar, dan lain sebagainya. dia tetaplah manusia yang bisa menangis.

****
aku tau teman teman semua kaget dengan bab kali ini, karena memang dari bab di atas aku tidak pernah menyinggung tentang perbedaan keyakinan mereka.

aku juga selalu membuat bab yang di bumbui dengan romance, komedi, dan kisah sedih mereka namun tetap aku buat berakhir bahagia.

aku harap teman teman tidak kecewa dengan bab kali ini, maaf jika aku membuat teman teman sedih membaca bab kali ini.

apapun yang terjadi inilah makna di balik "Tentang Aku Dan Kamu" yang aku kemas sebaik mungkin namun aku menyadari masih banyak kekurangan di dalam ceritaku.

sebenarnya dari awal aku buat bab setiap bab itu aku ingin menceritakan tentang cinta beda keyakinan ini, namun aku sengaja tidak memunculkan perbedaan keyakinan itu agar para pembaca ku bisa menikmati cerita ini tanpa merasakan kesedihan cinta beda keyakinan.

namun pada akhirnya aku harus menuliskan bab yang menjelaskan kebenaran kisah mereka.

"untukmu agamamu, untukku agamaku. kita ada di amin yang sama walaupun berbeda cara berdoa."

so, teman teman udah tau kan permintaan Mayted apa??

kalau kisah ini tamat apakah semuanya mau "Tentang Aku Dan Kamu" season dua ??

namun dengan kisah mereka yang tidak sebagai pasangan lagi.

tapi tetap aku kemas bersama para biduan hambalang, kekocakan mereka, dan kekeluargaan mereka.

tapi kemungkinan disini ada beberapa hal yang baru hehehe.

****
haii, bagaimana bab kali ini??

aku senang bisa menulis bab kali ini 😺😺

jangan lupa untuk vote dan comment sebanyak banyaknya yaa 🤎 🤎

see u all 🤎