𐂂 -3

337 54 3
                                    

Derap langkah kaki terdengar di sebuah hutan yang sepi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Derap langkah kaki terdengar di sebuah hutan yang sepi. hewan-hewan kecil berlari menghindari suara yang dihasilkan dari sepatu seorang pemuda.

Mata ash miliknya melihat sebuah rumah didepannya. Dia mencepatkan langkahnya dan membuka pintu rumah didepannya perlahan-lahan.

"Mash, kamu sudah siap?" tanyanya melihat kedua pria didalam sedang mendandani seorang pemuda bernama mash.

"Ah (m/n). Aku sudah siap" jawabnya berjalan ke arah (m/n).

(M/n) menyadari sebuah tanda diwajah mash. "Siapa yang buat?" tanyanya.

"Brad yang buat" (m/n) ber-oh ria mendengar jawaban mash.

'Seperti ada yang kurang' batinnya.

Dia melihat ke arah mash dari atas kebawah. Dia menjentikkan jarinya setelah menyadari kalau mash belum mendapatkan jubahnya.

"Mash, pakai jubah ku" ujarnya memberikan jubah polos berwarna biru tua kepada mash.

"Bagaimana denganmu (m/n)?" tanya mash.

"Tak apa, aku memakai jubah milik ku saja" (m/n) menjawab dengan santainya.

'Lagipula aku sudah punya izin untuk memakai jubahku' batin (m/n)

Mash menerimanya dan memakai jubah dari (m/n). (M/n) tersenyum kecil merasa puas melihat jubah tersebut pas dengan proporsi tubuh mash.

"Yosh... Mari kita pergi ke sekolah, aku sudah lama tidak kesana" ucap (m/n) menggenggam tangan mash dan membawanya keluar rumah.

(M/n) menoleh ke belakang dan melihat regro berdiri di depan rumahnya. "Paman, kami berangkat ya"

Regro mengangguk dan tersenyum kearah mash dan (m/n). "Kalian berdua jangan membuat keributan disana"

"Dan (M/n), tolong jaga mash ya" ujar regro menepuk pundak (m/n)

"Tentu paman" (m/n) menjawab dengan senyuman ke arah regro.

Regro yang melihat senyuman (m/n) merasa lega karena dia yakin (m/n) bisa menjaga putranya. Dia mundur beberapa langkah dari mereka berdua.

"Bye paman/bye kakek" ucap mash dan (m/n) bergantian.

(M/n) mengambil tongkat sihirnya dan melihat ke arah mash. "Pegangan erat-erat" ujarnya yang diangguki mash. Dia menggenggam tangan (m/n) kelewat kuat membuat tangan (m/n) terasa kebas

"Kendurkan" ucap (m/n) dengan wajah tertekan. Dia mati-matian agar tidak meraung-raung dengan tangannya yang sedikit gemetar.

"Gomen" mash mengendurkan pegangannya

(M/n) menggerakkan sedikit jemarinya, Dia merasa lega bisa merasakan tangannya bisa digerakkan. dia menatap kedepan dan mulai merapalkan mantra.

Tubuh mash dan (m/n) menghilang dalam sekejap mata. Mereka berdua muncul di depan gerbang sekolah easton.

funny -mashle x m.readerWhere stories live. Discover now