Terjadinya Kemaksiatan

1 2 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Maaf jika membosankan ya teman-teman kuu.

Happy Reading 🙌

2 hari kemudian...

"Assalamu'alaikum." Ucap santriwati yang ingin mengetuk pintu kamar khodijah.

"Wa'alaikumussalam." Jawab Faridhoh yang membukakan pintu.

"Ada perlu apa ya Fid?" Ucap Faridhoh bertanya pada santriwati bernama Fidya-teman sebelah kamarnya, mengapa ia mengetuk pintu kamar ini?

"itu teh, Azizah di panggil ummi di ndalem, ada keperluan katanya. Permisi ya teh, aku hanya menyampaikan amanah saja. Syukron, aku pergi dulu." Ucap Fidya menjelaskan maksud nya datang ke kamar khodijah.

"Oh na'am Fid, nanti aku sampein ke Azizah, syukron ya informasi nyaa. " Balas Faridhoh.

"Na'am teh. " Balas nya mengakhiri obrolan.

"Zaaa!!!" Teriak Faridhoh-sungguh sangat mengganggu pendengaran kedua sahabatnya yang sedang melipat pakaian itu.

"Apasih dhoh, kamu ini. Ga usah teriak-teriak, kuping ane masih berfungsi dengan baik."Ucap Azizah sedikit kehabisan kesabaran.

"Hehe, maap lahh. Aku kan cuma seneng, karena kamu mau dipanggil ke ndalem sama ummi, pasti mau bicarain sesuatu nih!." Ucap Faridhoh.

"Hah!? Ane dipanggil ke ndalem sama ummi? Mau Ngapain?" Ucap nya malah bertanya.

"Ya aku gatau sih, cuma kayaknya penting. Udah sana Zaa, siapa tauu.. " Ucap Faridhoh yang mengada-ngada pikir Azizah.

"Apasih ngada-ngada mulu pikiran nya, yaudah ane kesana dulu. Takut kelamaan disini karena ngedengerin ocehan kamu dhoh." Ucap Azizah.

"SEMA-hmptt." Lagi-lagi Faridhoh berucap, tapi berujung di sumpal oleh tangan Azizah, yang tadinya ia ingin memberikan kata semangat, malah berujung sial. Karena Azizah juga menyumpal nya dengan tisu.

🥀

Sesampai nya di ndalem. . .

"Assalamu'alaikum." Ucap seorang santriwati ketika hendak membuka pintu, yakni Azizah.

"Wa'alaikumussalam, nduk." Jawab semua orang yang berada di dalam ruangan.

Azizah yang sedang menunduk, seketika mendongak. Karena ada suara yang sangat ia kenali sejak kecil, suara yang begitu lembut ketika memanggil nya. Ia adalah Umma dan Abba.

"Umma, Abba. Kalian?" Seperti ada yang memberinya sebuah kegembiraan, karena ia sudah lama merindukan Umma, serta Abba nya. Tak sengaja, sudah ada setitik air yang mendarat di pipi sebelah kanan nya.

"Na'am nduk, ini Umma dan Abba." Ucap Umma nya yang kemudian langsung memeluk putri semata wayangnya.

Azizah kemudian langsung mencium tangan Umma dan Abba nya dengan takzim, serta air mata yang masih menitik. Kemudian bersalaman dengan Ummi-serta yang lainnya.

AZIHAFWhere stories live. Discover now