prolog

75 8 20
                                    

Angin malam berhembus lembut, membawa aroma tanah yang baru saja diguyur hujan. Langit malam terbentang luas, bintang-bintang berkelipan seperti permata yang tertabur di atas kanvas gelap. Di tengah padang rumput yang dipenuhi bunga, di bawah naungan pohon yang rindang, terdapat sebuah pemandangan yang seolah-olah terlepas dari realitas.

Ejen Zass, dengan mata yang terpejam dan napas yang dalam, berdiri di tengah padang rumput itu, mengamati seorang gadis yang duduk disana. Terlihat anggun dalam balutan dress putih yang bersih, mahkota bunga sederhana namun elegan tersemat di kepalanya, menambah keanggunan sosoknya. Wajahnya tak jelas, seolah-olah terhalang oleh kabut tipis yang misterius, namun aura yang ia pancarkan tidak bisa diabaikan.

Gadis itu menoleh, matanya bertemu dengan pandangan Zass. Sebuah senyuman hangat terukir di wajahnya, seolah-olah dia telah menunggu momen ini. Dia melambai, gerakan tangannya lembut dan penuh arti, sebelum akhirnya Zass terbangun dari mimpi yang terasa begitu nyata.

Faith ||°Ejen Zass°||Where stories live. Discover now