"Alasan gua rekrut lu bertiga selain menjadi taruna terbaik dan ada alasan lain diluar itu. Kalian bertiga itu jenius. Gua kenal sama lu bertiga karena kita berteman sejak kecil, terutama sikembar lu berdua ahli peretasan. Gua butuh keahlian itu untuk mencari musuh lewat jejaring internet. Sedangkan daniel, gua butuh lu dalam backup strategi. Karena gua butuh navigator sniper, insting lu kuat, reaksi lu soal sekitar juga tinggi, tatapan mata elang lu juga mengerikan. Lu bisa menentukan posisi sniper paling baik untuk menghabisi lawan. Lu juga sama kayak gua, lu di taruna juga dibuat sebagai sniper. Disini posisi itu gua yang sudah mengisi, kepekaan sniper lu lebih berfungsi kalau gua buat lu sebagai navigator gua. Kita juga bisa bergantian menjadi sniper disituasi apapun." Jelas gito semua maksud dan tujuan dia merekrut ketiga sahabatnya.

"Terus bagaimana dengan olla? Lu rekrut dia karena apa?" Tanya daniel.

"Gua rekrut olla, dia ahli kamuflase terbaik disini. Dia bisa menjadi warga tanpa kalian sadari, dia informan lapangan terbaik. Dia bisa mendapat informasi dari anggota kita yang menyusup di pihak musuh tanpa musuh itu sadari. Olla bisa mendapatkan segala informasi tanpa ada orang dalam disana sekalipun, dia bisa berbaur dan berteman dengan orang sekitarnya. Dia bisa mendapat informasi dari warga tanpa warga atau musuh sadari kalau mereka sedang membeberkan informasi penting milik mereka." Jelas gito lagi.

"Tim ini terlalu mengerikan, kita beruntung bisa masuk kesini." Ucap zean dengan bahagia.

"Setuju." Balas adel dan daniel bersamaan.

"Yaudah, mari kita balik kerja. Sebentar lagi olla akan kembali membawa informasi yang kita butuhkan." Ucap gito.

"Baik komandan." Balas mereka bersamaan.

Mereka bertiga kembali pada kerjanya masing-masing, sedangkan gito dia terus memantau posisi musuh dari depan layar monitor mereka.




























Jakarta

Beralih ke jakarta, dimana keadaan keluarga argantara mengalami sebuah perubahan. Perubahan itu terjadi pada kathrin, dimana si anak bungsu sekarang berubah menjadi lebih baik.

Dia sudah belajar dari kesalahannya, sekarang dia sudah berubah sedikit dewasa menghadapi masalahnya sendiri.

Gracia juga bangga sama kathrin, dia senang melihat perubahan kathrin yang selalu sibuk sama kerjaannya. Tapi dia tidak pernah membangkang kalau disuruh istirahat sama gracia saat lembur sekali pun.

Malam itu, kathrin harus lembur karena dia mengalami kendala saat input datanya yang salah. Alhasil dia harus lembur, karena data itu perlu untuk dibawa pada meeting besok.

"Atin, pulang yuk." Ajak gracia yang saat itu jam menunjukkan pukul 8 malam.

"Kak ge duluan aja, atin harus selesaikan ini. Atin harus tanggung jawab sama kesalahan atin sendiri kak, makanya atin memilih lembur biar besok siap untuk di persentase saat meeting kak." Jelas kathrin yang menolak halus ajakan gracia.

"Gak usah dipaksain tin, dirumah kita kerjain biar kak gege bantu." Ucap gracia yang mendekat ke meja kerja kathrin.

"Gak bisa kak, ini harus atin selesaikan." Ucap kathrin yang masih fokus ke layar laptopnya.

"Tin, besok meeting kita bukan pagi tapi sore. Jadi, atin masih bisa kerjainnya di rumah." Ucap gracia membujuk kathrin.

"Seriusan kak meeting kita besok sore?" Tanya kathrin yang bingung.

"Iya, besok meetingnya sore. Masa kamu sekretaris kakak, tapi jadwal meeting kakak kamu lupa dek." Ucap gracia tersenyum.

"Ahh atin kirain pagi kak. Maaf ya atin gak fokus sama jadwalnya, jadinya atin gak tahu kalau meeting kak gege besok." Ucap kathrin yang sedih.

Cinta Sang Prajurit (END)Where stories live. Discover now