"Ngapain bapak di sini?" Tanya nya.

"Suka-suka saya mau ke mana" ucap Mandala.

"Bapak ngikutin saya?" Tanya Alvin.

Mandala menaiki alis nya menatap remaja di depan nya itu.

"Ngapain saya ikutin kamu?"

"Trus ngapain bapak di sini?"

Orang-orang di sekitar mereka mulai menatap ke arah mereka berdua.

"Vin, udah Vin" ucap Zidan.

"Maaf pak teman saya memang gitu orang nya" lanjut Zidan.

"Tolong bilang sama teman kamu, jadi orang sadar diri sedikit"

Setelah itu Mandala pergi dengan satu mangkuk bakso.

"Lo apasih, gua belum selesai!!" Kesal nya.

Sementara dari ke jauhan Mandala mendengar nya.

"Mimpi buruk apa aku bertemu dengan nya" gumam nya.

Kringggg....

"Hedeh, akhirnya pulang" ucap Alvin.

Alvin keluar dengan Zidan, mereka berjalan beriringan di koridor.

"Alvin!!" Panggil seseorang di belakang.

Ternyata itu buk guru, dia membawa beberapa buku dan itu cukup tebal walau hanya berjumlah 5.

"Iya buk?" Ucap Alvin.

"Tolong antar kan buku ini, ke meja ibu ya"

Alvin menggangguk kecil, membawa kan buku-buku itu ke ruang guru.

"Ibu ada urusan sebentar di kelas 12"

"Oke buk"

"Ya udah Vin, gua nunggu di parkir aja ya"

"Iya"

Alvin pergi ke ruang guru, di sana kosong dia berjalan menuju meja guru bahasa Indonesia itu.

"Sini ya?" Tanya nya.

Alvin tidak begitu tau di mana letak nya, apalagi nama nya tidak tertera di sana.

"Ngapain kamu?" Celetuk orang yang di belakang.

Ternyata itu Mendala dia menatap ke arah alvin, tatapan nya itu tajam sangat intens.

"Kamu mau mencuri?" Tanya nya.

"Ya ampun pak, tampang ganteng kek gini mana mungkin nyuri" ucap nya.

"Ganteng?" Beo nya.

Mandala menatap ke arah wajah remaja itu, kulit putih, berponi di depan, bibir merah, mata bulat dengan alis tebal di tambah buku mata lentik persis seperti perempuan.

"Kenapa pak, terpesona dengan wajah ganteng saya ya?" Ucap nya.

"Kamu tu tidak genteng, muka kek gitu di bilang ganteng" ucap Mendala.

Mandala duduk di kursi tempat Alvin meletakkan buku tadi nya.

"Oh, berarti gua salah meja" gumam nya.

"Jadi kamu mau apa ke sini?"

"Meja buk bahasa Indonesia mana ya?" Tanya nya.

"Bahasa Indonesia?" Beo nya.

"Iya pak, soal nya saya nggak tau nama nya"

"Kamu ini bagaimana udah berapa lama sekolah di sini masih tidak tau nama nya?"

"CK, malah di omeli kasi tau aja lah!!" Kesal nya.

Mandala menghela nafas nya ia tersenyum, cukup tampan jika di lihat oleh Alvin karena selama mereka bertemu Alvin tidak pernah lihat pria itu tersenyum.

"Itu di ujung"

"Yang ini pak?" Tunjuk Alvin di meja depan di barisan ke dua.

Mandala menggangguk kecil.

"Oke, makasih ya pak" ucap nya sebelum pergi.

Mandala tersenyum mendengar ucapan terimakasih dari remaja itu.

"Tidak buruk" gumam nya.

Tok

Tok

Tok

Bunyi suara ketukan bukan berasal dari pintu tapi dari jendela yang sedikit terbuka Alvin di sana.

"Nah gitu kan ganteng, jangan cemberut lagi pak serem soal nya" ucap nya.

Mandala hanya menatap, entah kenapa ia pun tersenyum setelah remaja itu pergi meninggalkan nya.

"Anak itu" gumam nya.




Tbc

Pak Guru  - BL √Where stories live. Discover now