"Sudah kok mas, aku akan tegas sama atin. Dan aku gak biarkan hal yang sama terulang lagi." Ucap gracia.

"Bagus ge, walaupun dia bisa bela diri. Tapi kalau udah urusan cinta, dia itu goblok soalnya." Ucap gito sedikit menyindir.

"Gak usah nyindir bang, abang juga sama kalau urusan cinta jadi goblok." Balas kathrin kesal.

Gracia yang mendengar itu terkekeh, dia melihat tingkah gito dan kathrin kayak anak kecil aja.

"Ge, kalau mau makan siang. Kalian ke rumah sakit aja, bunda nanti siapkan makanan siang disana." Ucap indah.

"Makasih bun, nanti gege sama atin kesana kok." Balas gracia tersenyum.

Shani pun turun membawa koper kecil untuk barangnya selama disana. Tidak 1 koper, melainkan 2 koper kecil dia bawa. Karena satunya baju gito, gito lupa membawa turun kopernya sendiri.

"Eh maaf ci, aku lupa turunkan koperku tadi." Ucap gito yang langsung mengambil 2 koper itu dari shani sambil terkekeh tanpa dosa.

"Makanya bang, kalau mau berangkat itu cek dulu. Ini malah jasnya aja yang kamu ambil, pakaian lain malah abang lupain di kamar." Ucap gracio yang gak habis pikir sama kelakuan gito.

"Hehe maaf yah, namanya tadi mau sarapan dulu. Siap itu datang juga tamu ya abang lupa sama kopernya." Ucap gito terkekeh malu.

Mereka pun hanya geleng-geleng kepala melihat keteledoran yang di lakukan gito.

"Yaudah gito sama ci shani berangkat ya yah, bun, dek." Ucap gito sambil menyalam tangan kedua orang tuanya, begitu juga dengan shani.

"Gak usah buat ulah kedua kalinya tin." Ucap gito tegas.

"Iya bang gak lagi-lagi kok." Ucap kathrin.

"Ge titip si atin ya, kalau macam-macam bilang aja samaku." Ucap gito ke gracia.

"Siap mas." Balas gracia.

"Kamu juga kulkas, jangan adu gengsi sama atin." Ucap gito mengusap kepala gita.

"Ih abang berantakan rambut kakak. Iya gak adu gengsi kok, nanti adu tonjok aja palingan." Ucap gita kesal karena rambutnya di usap sama gito.

Gito memeluk kathrin, gita sama gracia. Kenapa gracia memeluk gito? Ya karena gracia sudah dianggap adik oleh gito.

"Kalian baik-baik disini, kamu juga ge sekarang tinggal disini aja. Ngapain pake acara ngontrak rumah segala." Ucap gito sambil mencubit pipi gracia.

"Iya mas, gege akan tinggal disini. Nanti gege pindahin barang-barang yang kontrakan." Ucap gracia tersenyum.

"Yaudah kalau begitu gito sama ci shani berangkat ya, baik-baik kalian disini." Ucap gito.

Mereka berlima mengantar gito ke ruang tamu bertemu teman-temannya.

"To bawa dokter shani juga?" Tanya olla.

"Iya la, kalau gak dibawa yang ada gua di gebukin sama bunda." Ucap gito.

"Bagus dong, biar lu gak suka-suka disana kayak dulu di Suriah segala macam dilakuin buat hilangin suntuk, sampai ngajak gelut tentara amerika segala." Ucap freya terkekeh.

"Buka aja semua kak fre aib gua selama disana." Kesal gito.

Teman-teman gito hanya tertawa melihat muka kesal gito, shani juga ikut tertawa melihatnya.

"Yaudah berangkat yu, mobil juga sudah ada di depan. Tinggal jalan aja nih kita." Ucap cristian.

"Sini git, dokter shani biar saya bawakan kopernya ke mobil." Ucap rian mengambil dua koper itu.

Cinta Sang Prajurit (END)Where stories live. Discover now