07

49 6 4
                                    

Hi!!!

Happy reading all!!

<⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>

________

Ten berjalan dengan lesu menuju kamarnya bahkan dia menghiraukan sapaan dari maid dan keponakannya sendiri. Ten lelah, dia kesal, marah dan sedih disaat bersamaan tapi dia bingung bagaimana melampiaskan emosinya.

Maka Ten memilih untuk mengurung dirinya di dalam kamar, lelaki manis itu menaiki kasurnya dan menyembunyikan tubuhnya dalam selimut tidak memedulikan tubuhnya yang lengket karena keringat.

Yang Ten ingin kan hanya memejamkan mata dan beristirahat dengan tenang lalu berharap akan terbangun dari tidurnya sampai hari esok.

Tapi sepertinya tidak bisa.

Karena perut Ten tiba-tiba saja sakit, peluh keringat dingin mulai membasahi pelipisnya. Ten meremat kaus yang dia gunakan untuk melampiaskan rasa sakit menggigit bibir bawahnya lalu meringkuk.

"Sakith! Bayi? A-ada apa dengan mu" Ten mengerang sakit.

"Kumohon.. tenang lah bayi!! Mama kesakitan" lirih Ten dia mengelus perutnya mencoba menghilangkan rasa sakitnya.

Perlahan rasa sakit itu mulai menghilang, Ten mulai bernafas lega dan terus mengelus perutnya.

"Aku lelah.." Ten memejamkan matanya mencooba untuk tidur dengan tangan yang masih mengelus perutnya.

.
.
.
.
.
.

Pukul 02.24 Kst. Ten terbangun dari tidurnya akibat perutnya yang merasa lapar karena belum makan tadi malam dengan segera Ten keluar dari kamarnya menuju dapur.

Terlihat rumahnya yang begitu sepi karena pasti keponakannya masih tidur dan salah satu maid yang memang menginap.

Jadi, kelima maid yang dipekerjakan disini oleh Taeyong akan secara bergantian untuk menginap di rumah Ten dan mereka semua dibayar oleh Taeyong tentunya. Sudah Ten bilang bukan, jika dia tidak mampu membayar pembantu.

Dan Ten merasa sangat beruntung memiliki sahabat yang pengertian seperti Taeyong.

Sesampainya di dapur Ten bisa lihat masih ada makanan bekas makan malam tadi ada ayam goreng dan sup udang.

Karena memang sudah lapar Ten memilih untuk menghangatkan saja sup udang sedangkan ayamnya Ten biarkan saja karena terlalu malas untuk menggoreng nya kembali.

Selesai menghangatkan sup udang nya, dengan segera Ten mengambil nasi dan memakannya

Hening, hanya ada suara sendok yang berdentingan dengan piring.

Sambil makan Ten membuka ponselnya yang memang dirinya bawa, Ten membuka sebuah aplikasi lalu jarinya memencet sebuah postingan milik Doyoung sekitar 2 jam yang lalu. Itu artinya Doyoung mempostingnya pukul 12 malam.

Kunyahan Ten terhenti saat melihat sebuah Poto yang di posting oleh Doyoung.

Di foto itu terlihat tangan Doyoung yang Terlihat ada sebuah cincin di jari manisnya serta tangan seseorang yang memegang tangan Doyoung. Dan Ten sudah tahu siapa tangan yang memegang tangan bos-nya.

Siapa lagi jika bukan Moon Taeil, kekasih Kim Doyoung.

Ten tersenyum kecut lalu mematikan ponselnya begitu saja. Bukan, bukan karena Ten tidak senang karena bos-nya akan segera menikah.

Ten hanya merasa iri, sahabat dan orang-orang terdekatnya sudah memiliki kekasih sedangkan dirinya? Dia saja punya anak tanpa kekasih atau suami, Menyebalkan!.

Ten terdiam sesaat, lalu memilih untuk segera menghabis kan makanannya dan segera kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri.

🐾
🐾

Unknown | JohntenWhere stories live. Discover now