1

199 19 0
                                    


Happy Reading

Hari ini kami menyatakan saudara jaemin dan saudara renjun telah resmi berpisah dan hak asuh Na jisung jatuh kepada saudara Na jaemin

TAK TAK TAK

Suara ketukan yang berasal dari palu terdengar menggema di ruang pengadilan
Renjun mendongak menahan air matanya agar tidak jatuh, beberapa detik kemudian ia bangkit dari tempat duduknya begitupula dengan jaemin, renjun berjalan menghampiri jaemin dengan senyum tipis yang hanya dibalas dengan wajah datarnya

"Terimakasih selama delapan tahunnya, aku bahagia walaupun kita jarang berkomunikasi. Jaga jisung kumohon, jangan sampai ia kehilangan kasih sayang dari ayahnya cukup dari ibunya saja" ucap renjun dan jaemin hanya diam saja, setelah itu renjun berlalu pergi meninggalkan jaemin yang hanya diam saja. Karna ia tidak tau harus apa menahan pun tidak ada gunanya ia begitu menyesali sikapnya yang terlalu cuek sehingga orang yang ia cintai memilih untuk pergi

"MOMMY"

Langkah kaki renjun terhenti saat jisung meneriaki dirinya, ia memutar badannya dan langsung mendapatkan pelukan dari putra tersayangnya. Renjun merendahkan tubuhnya sejajar dengan jisung lalu memeluk erat tubuh putranya, renjun berusaha menahan airmatanya sebisa mungkin apalagi saat mendengar tangisan jisung yang begitu menyayat hatinya

"Mommy jangan pergi hiks jie... Jie gak mau mommy pergi" rengek jisung seraya menangis keras, renjun tidak tega melihat putra kesayangannya menangis seperti ini ia semakin mengeratkan pelukannya lalu mengecup kepala jisung

Renjun menjauhkan tubuhnya dan menatap jisung dengan wajah sembabnya, terlihat menggemaskan

"Maafkan mommy ne, mommy harus pergi jie sama daddy dulu ya atau gak sama halmoeni" jisung menggeleng ia kembali memeluk tubuh mommy nya

"Tidak mau! , jie maunya sama mommy kenapa mommy gak bawa jie aja kalo mommy mau pergi... "Ucap jisung tangisnya semakin keras. Begitu menyesakkan rasanya melihat putranya sendiri menangis seperti ini

" tapi mommy harus pergi sayang, mommy gak bisa ngajak jie buat ikut, Mommy... Mommy"renjun tidak bisa berkata kata lagi ia tidak sanggup dadanya begitu sesak. Jika bisa renjun juga akan membawa putranya ikut dirinya dibanding harus meninggalkannya

"KENAPA!!! KENAPA MOMMY" jisung berteriak keras dipelukan renjun mau tidak mau air mata renjun perlahan jatuh ia tidak tahan ini terlalu menyakitkan. Hati seorang ibu mana yg tidak sakit saat dimana harus dipisahkan oleh putranya, seharusnya hak asuh jisung jatuh kepada dirinya karna ia yang lebih berhak, ia yang selama ini merawat putranya memberi kasih sayang menemaninya bermain bahkan renjun masih ingat dimana jisung yang pertama kalinya menyebut dirinya mommy. Begitu membahagiakan

Tak
Renjun tersentak saat merasakan ada yang menepuk pundaknya, ia menoleh dan mendapati gegenya. Nakamoto lucas
"Ayo kita tidak memiliki banyak waktu sebentar lagi pesawatnya akan lepas landas" peringat lucas dengan wajah datarnya, jujur saja ia tidak mau ber lama-lama disini. Apalagi harus melihat wajah sibrengsek itu seharusnya dari dulu ia tidak perlu merestui hubungan mereka jika tau akan seperti ini. Tapi apalah nasib nasi sudah menjadi bubur tidak bisa kembali lagi

Renjun terus mengatakan maaf, karna ia terpaksa harus meninggalkan putranya
"Maafkan mommy sekali lagi sayang mommy harus pergi, jie baik-baik sama daddy ya sama halmoeni juga jangan membantah perkataan mereka, mengerti" ucap renjun seraya mengelus pipi putranya jisung terus menggeleng bahkan ia mengeratkan pelukannya saat taeyong menarik tubuhnya untuk menjauh dari renjun

Jisung terus memberontak dipelukan taeyong saat melihat mommy berjalan pergi meninggalkannya. Tangisannya semakin histeris saat renjun tidak ada lagi di penglihatannya, taeyong berusaha menenangkan cucu kesayangannya

"Jie udah ya sayang, jangan nangis. Mommy jie perginya bentar aja nanti mommy jie balik lagi buat nemuin jie"

"ENGGAK, HALMOENI BOHONG" teriak jisung keras melihat itu jaemin segera melangkah mendekati mereka dan langsung mengambil alih jisung

"Dengerin daddy dan berhenti menangis kau akan sakit nantinya"ucap jaemin pelan terkesan tegas mendengar jaemin yang seakan memarahinya, bukannya berhenti tangis jisung semakin keras

Dengan cepat taeyong mengambil alih jisung dan menggendong nya
"Kita pulang ya" ajak taeyong lalu membawa pergi dengan jisung yang masih menangis disusul jaehyun dibelakangnya sedangkan jaemin ia memilih untuk kembali ke perusahaan nya dan menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda karna urusan penceraian

Taeyong tidak tega melihat cucu kesayangannya menangis seperti ini. Sebenarnya taeyong tidak mau memisahkan jisung dari renjun karna menurutnya renjun lebih berhak dibanding mereka, tapi ia tidak bisa melakukannya masalahnya saat ini ialah jisung itu penerus keluarga Na selanjutnya dengan terpaksa mereka melakukan ini. Taeyong begitu menyayangi renjun bahkan ia sangat senang saat jaemin melamar renjun tapi kenapa putranya melakukan ini. Menyakiti renjun sehingga keluarga Nakamoto membenci keluarga mereka, bahkan winwin selaku sahabatnya mengatakan tidak ingin bertemu atau berbicara lagi dengan dirinya dan kerja sama antar perusahaan Nakamoto dan perusahaan Na dibatalkan

Sekarang Taeyong tidak tau harus berbuat apa, meminta maaf pun sepertinya tak berguna karna Taeyong yakin tidak akan semudah itu meminta maaf kepada mereka apalagi setelah putra kesayangan mereka harus tersakiti oleh sikap putranya

Nyatanya disini mereka bertiga sama-sama tersakiti. Renjun yang terpaksa berpisah dengan putranya dan meninggalkan orang yang ia cintai lalu kembali ke China, sedangkan jaemin ia begitu menyesali perbuatannya yg tidak peduli dengan keluarganya ia melakukan itu karna ia tidak tau harus apa jaemin itu terlalu kaku sehingga harus merelakan orang yang ia cintai pergi. Dan jisung sendiri pun harus merasakan sakit di umurnya 7 tahun karna perbuatan ortunya sendiri

Semoga suka sama ceritanya
Maaf kalo kebanyakkan typo

Jangan lupa vote and comment
TBC

painful hopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang