chapter 02

16 3 0
                                    

𝟭𝟬 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻 𝗸𝗲𝗺𝘂𝗱𝗶𝗮𝗻

"Douma tidak bisa kah kau berhenti memainkan rambutku?!" kesal (name)

Bagaimana tidak kesal? sudah hampir 1 setengah jam Douma terus saja memainkan rambutnya tanpa jeda sekalipun.

"(name) chan kenapa kau begitu cantik sih?" ucap Douma, setelah puas memainkan rambut (name) ia berpindah duduk dihadapan (name) sambil menopang dagunya memperhatikan gadis yang sedang menatap douma dengan wajah datar nya.

Ya selama ini dia heran kenapa (name) tidak pernah tersenyum padahal kan sangat cantik jika (name) tersenyum.

(name) hanya diam tak menanggapi, ia segera bangkit dari duduknya karena tak betah dengan Douma.

"Kau mau kemana (name) chan?" tanya Douma

Tanpa menjawab pertanyaan dari Douma, (Name) segera keluar dari rumahnya dan pergi begitu saja padahal hari sudah larut malam dan banyak iblis berkeliaran mengingat tidak semua iblis mengetahui bahwa dia adalah anak yang di asuh oleh muzan, maka dari itu masih banyak iblis yang ingin memangsanya.

Sebenarnya (name) saat tau bahwa muzan adalah raja iblis perasaan nya bercampur aduk, muzan telah merawat (name) dari kecil sampai sekarang. Walaupun ada perasaan yang tidak rela saat mengingat kedua orang tua nya. Apa alasan muzan ssebenarnya

(Name) memilih tinggal sendiri meninggalkan kediaman muzan karena ia tidak betah berada dekat para iblis tingkat atas apalagi Douma.

Dan suatu saat ada kejadian dimana (name) terluka parah karena serangan iblis bulan bawah, akhirnya salah satu dari uppermoon ditugaskan menjaga nya secara bergantian.

Beberapa menit kemudian (name) menghela napasnya pelan, ia tahu bahwa Douma sedang mengikutinya.

"Berhenti mengikutiku Douma." tegas (name)

"Tidak bisa (name) chan, nanti tuan Muzan marah padaku bisa-bisa aku mati ditangannya sekarang." jawab douma

Habis sudah kesabaran (name), ia berbalik ke arah Douma "Bilang pada otou san aku ini sudah besar tidak perlu berlebihan, aku bisa melindungi diriku sendiri. Jika kau takut pada otou san sampaikan saja pesanku ini, jika aku terus diawasi aku tidak mau lagi bertemu dengan nya!"

Sebenarnya saat (name) mengucapkan "tidak mau lagi bertemu dengannya" ada perasaan takut namun (name) berusaha menguatkan diri nya.

Jelas (name) panjang lebar lalu pergi begitu saja meninggalkan Douma yang bersweetdrop. Baru kali ini dia melihat (Name) berbicara panjang lebar padanya.

***

"ARKHHH" Teriakan seorang pria masuk kedalam pendengaran (name).

Jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat berdirinya. Ia memutuskan untuk naik keatas rumah orang dan mencari tau sumber suara tersebut.

Ternyata (name) melihat seorang pria yang akan diserang oleh iblis, raut wajahnya sangat ketakutan bahkan berlinang air mata. Memohon pada iblis itu agar tidak dimakan.

Bukannya menolong (name) malah berbalik badan hendak pergi dari sana. Saat ia mulai melangkahkan kakinya (name) terpeleset dan terjatuh dari atap karena seorang pria menabraknya dengan keras.

"Awww!" rintih (name)

"G-gomenasai, maaf sekali aku sedang buru-buru. Apakah kau tidak apa apa? Apa ada yang terluka? Sakit atau tidak?" Tanya nya berkali kali.

Dengan raut datar (name) hanya menatap pria bersurai kuning yang menabraknya tanpa menjawab satu pun pertanyaan nya.

"Sepertinya kau tidak apa apa, aku sungguh minta maaf aku harus pergi sekarang." Ucapnya lagi lalu meninggalkan (name).

[rengokuxreader] follow your heartWhere stories live. Discover now