"Ayo makan, aku akan memasak untuk mu" ucap krist.

Singto mengangguk, keduanya beranjak dari ranjang dan berjalan keluar dari kamar.






*****
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali krist sudah bangun dari tidurnya. Dia melihat singto masih betah terlelap, krist beranjak dengan hati-hati dan berjalan keluar kamar.

Krist mandi sambil mencuci pakaian, setelah mandi dia menjemur pakaian yang di cucinya tadi, lalu berjalan ke kamar untuk memakai pakaiannya. Di lihatnya singto masih tertidur pulas, krist sengaja tak membangunkan singto.

Setelah berpakaian lengkap, krist memasak, membuat sarapan untuk mereka makan pagi. Setelah sarapan baru krist pergi ke kafe milik yada.

Saat ini krist sedang berada di ruangan yada, mereka bicara tentang krist.

"Baiklah, pertanyaan terakhir.. apa kamu sudah menikah?" Tanya yada.

"Huh... A-aku sud--"

"Ahh, tapi usia mu baru 20 tahun, kamu tak mungkin sudah menikah 'kan?" Ucap yada sebelum krist menyelesaikan ucapannya.

"Kenapa bertanya seperti itu?" Ucap krist.

"Huh... Syarat bekerja di kafe milik ku harus lajang dan tidak sedang kuliah" ucap yada.

"Kenapa?" Tanya krist.

"Aku hanya tak mau jika karyawan ku sudah menikah, pekerjaan mereka akan terganggu karna anak dan istrinya dan jika sedang kuliah, aku tak mau mereka tak fokus belajar karna harus bekerja" ucap yada.

"O-oh..." Lirih krist.

Sekarang krist bingung, apa dia harus mengatakan jika dia sudah menikah? Bagaimana jika yada tak menerima dia bekerja nanti.

"Kamu belum menikah 'kan?" Tanya yada memastikan sekali lagi.

"Ya, aku.. aku belum menikah" lirih krist.

"Kenapa kamu terlihat lemas saat mengatakan itu, apa kamu sudah sangat ingin menikah, huh?" Ucap yada.

"T-tidak... Apa aku di terima bekerja disini?" Tanya krist.

"Tentu, mulai hari ini kamu boleh bekerja disini" ucap yada sembari memberikan seragam kafe miliknya.

Krist menerima seragam tersebut sambil mengucapkan terima kasih.

"Aku keluar dulu" ucap krist.

"Ya" ucap yada.

Krist beranjak dari duduknya.

"Krist, kita belum bertukar nomor telpon" ucap yada sehingga membuat krist menoleh ke arah yada.

"Ahh... Ya... Apa itu perlu?" Ucap krist.

"Tentu, aku atasan mu disini!" Ucap Yada sambil cemberut. Apa krist tak mau bertukar nomor ponsel dengannya?



*****
Sekarang sudah jam 12 siang dan sekarang giliran krist beristirahat. Yada sudah menjelaskan jika jam istirahat di bagi menjadi dua, jam 11 dan jam 12, krist dapat giliran istirahat jam 12.

Krist memakai jaket, berniat untuk pulang. Jarak kafe dan rumahnya memang hanya 20 menit, jadi krist punya banyak waktu untuk pulang.

"Krist..." Ucap yada saat melihat krist keluar dari kafe.

"Ya?" Ucap krist.

"Kamu mau kemana?" Tanya yada.

"Pulang sebentar... Sekarang jam istirahat ku" ucap krist.

"Mau makan siang bersama?" Ucap yada.

"Huh? Maaf, aku tak bisa" ucap krist.

"Oh, kenapa?" Tanya yada.

"Aku--"

"Krist!?" Terdengar suara seorang pria menyapa krist sehingga membuat krist dan yada menatap ke arah pria yang baru saja datang.

"Gun..." Ucap krist dan yada bersamaan.

Gun menghampiri krist dan langsung memeluk tubuh krist dengan erat.

"Aku merindukan mu!! Kamu kemana saja? Kenapa ada orang lain tinggal di rumahmu!" Ucap gun.

Yada terkejut mendengar itu, dari mana gun bisa mengenal krist!?

"Gun, aku.. aku sudah menjual rumah itu dan sekarang aku tinggal di kota ini" ucap krist.

"Kamu benar-benar berhenti kuliah?" Tanya gun.

"Ya" ucap krist.

"Apa kamu tahu singto juga tiba-tiba tak pernah masuk kuliah lagi, menurut gosip yang beredar, singto pindah keluar negri" ucap gun.

"Huh... Oh... Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya krist mengalihkan pembicaraan.

"Aku ikut mama berkunjung ke rumah tante ku, apa kalian saling mengenal?" Ucap gun sembari menatap yada dan krist bergantian.

"Aku bekerja disini" ucap krist.

"Gun adalah sepupu ku, krist" ucap yada.

"Huh... Oh..." Lirih krist.

Entah kenapa krist mulai takut sekarang, jika gun dan yada sepupu, dia hanya takut tiba-tiba gun tahu jika dia sudah menikah lalu gun mengatakan itu pada yada nanti.

Ponsel krist berdering sehingga membuat krist melihat layar ponselnya, singto menelponnya sekarang, krist berjalan sedikit jauh dari yada dan gun, lalu mengangkat panggilan dari singto.

"KAMU DIMANA SEKARANG, KRIST!!" Teriak singto di sebrang sana sehingga membuat krist langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Aku bekerja, apa kamu lupa?" Ucap krist.

"Aku lapar, tak ada makanan di dapur" lirih singto.

"Sebentar lagi aku pulang" ucap krist kemudian ia langsung mematikan panggilan dari singto.

"Gun, aku pulang dulu" ucap krist.

"Kenapa? Bukankah kita sudah lama tak bertemu? Apa kamu tak mau bicara dengan ku?" Ucap gun.

"Nanti aku kesini lagi" ucap krist, lalu ia langsung pergi dari sana.

"Aku masih bingung dengan krist, kenapa dia tiba-tiba berhenti kuliah dan pindah rumah" gumam gun.

"Kamu terlihat sangat mengenal dia" ucap yada.

"Uhh, ya.. sebenarnya dia pria yang sering ku ceritakan padamu" ucap gun sambil tersenyum malu.

"Dia pria yang mencuri hatimu!?" Ucap yada.

"Ya" ucap gun.

"Dia memang pria yang baik" ucap yada.

"Jangan bilang jika kamu juga menyukainya!" Ucap gun.

Yada hanya tersenyum, bingung harus menjawab apa.















Tbc.

Mwehheeehe, jangan lupa untuk vote ya guyssss! Maksa nih gue 😃 🔪

You're Mine✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon