P.1- Awal mula

359 17 7
                                    

Singkat cerita saatnya Freya untuk pulang dari sekolah, dia tidak langsung pulang, namun bertemu dengan dua sahabatnya yaitu Zee dan Adel di sebuah cafe.

Zee dan Adel satu sekolah, hanya Freya yang berbeda sekolah, itu menjadi salah satu alasan Freya kehilangan semangat hidupnya, karena fun fact nya hanya Zee dan Adel lah teman sekaligus sahabat Freya, karena dia sangat introvert, disekolah dia hanya membaca buku dan mendengarkan musik di headphone nya.

"Gimana Fre lu disekolah?" Zee membuka pembicaraan.

"Yah kaya biasa, boring dan monoton" Freya menjawab tanpa melirik ke Zee.

Freya lalu membaringkan kepalanya dimeja cafe dan menjadikan tangannya sebagai bantalan dahinya.

Adel yang melihatnya hanya bisa menghela nafasnya karena merasa kasihan dengan sahabatnya yang sudah seperti mayat hidup.

Freya menegakkan badannya secara perlahan lalu menatap sayu kepada dua sahabatnya.

"Kalian percaya ada yang namanya keajaiban?"

Zee dan adel melirik satu sama lain lalu balik menatap Freya.

"Menurut ku sih bisa jadi karena cerita novel yang mengisahkan tentang keajaiban" ungkap Adel sambil menatap mata Freya.

Zee mengangguk-angguk yang artinya setuju dengan ungkapan Adel.

Freya menatap aneh kepada dua sahabatnya lalu mengerutkan dahinya.

"Kalian apaan sih, ini dunia nyata bukan novel"

"Keajaiban emang ga ada yang tau Fre, percaya aja dulu siapa tau nanti kamu dapet kan?" Adel dengan lembut menjawab pernyataan Freya.

Freya hanya mengangguk memahami kedua sahabatnya, bagaimanapun sekarang Freya hanya memiliki mereka berdua.

Tak terasa mereka mengobrol hingga malam, Zee dan Adel sengaja karena mereka jarang ada waktu bersama dengan Freya secara tatap muka, biasanya hanya lewat telefon.

Mereka memutuskan untuk pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 20:08, rumah mereka bertiga berbeda arah jadi mereka berpisah di perempatan tak jauh dari cafe tempat mereka mengobrol tadi.

Saat Freya berjalan sambil mendengarkan musik, dia berhenti berjalan dan melihat ke langit dan terlihat bintang bintang sangat banyak malam itu, sungguh jarang sekali bintang banyak terlihat, mata Freya terfokus ke salah satu bintang paling besar dan paling terang, dia terkesima dengan keindahannya.

Sangat fokus Freya memandanginya hingga dia sadar kalau bintang tersebut semakin terang dan dia terasa dihipnotis oleh sinarnya, matanya semakin menyipit dan akhirnya tertutup karena dia merasa badannya bergerak secara aneh.

saat Freya membuka matanya dia terkejut bukan main, dia seakan berada diluar angkasa, dia melayang namun tak bisa kemana-mana dia seakan mengapung ditempat.

Tiba-tiba muncul sebuah cahaya kecil di depan freya, agak tinggi sehingga Freya harus sedikit mendongak untuk melihatnya, Freya kebingungan sebenarnya apa yang sedang terjadi? apakah ini hanya mimpi?.

Saat Freya sedang bergelut dengan pikirannya tiba-tiba berbisik nyaring.

"Freyana Tamara Khaulah, salah satu dari sekian, terimalah anugrah, jagalah yang kalian miliki"

"Bagian mu adalah TELEKINESIS"

Freya ingin menanyakan maksudnya namun dia serasa dibungkam dan tak bisa berbicara.

Setelah berkata demikian, cahaya kecil itu mendekati Freya, saat tepat berada didepan Freya dia berhenti, Freya kebingungan apa yang harus ia lakukan, ia berinisiatif untuk menyentuh cahaya tersebut, namun sata disentuh oleh freya dengan telunjuknya tiba-tiba cahaya tersebut semakin terang sehingga Freya harus menutup matanya.

Starlight Wonder (FREFLO)Where stories live. Discover now