09 || Rencana 🍓

Start from the beginning
                                    

"Om mau di buatkan setiap hari tidak? Nanti kita berbagi om, Asen suka tapi mau om suap." Gasena berucap dengan menatap Manuel. "Boleh sayang, bawa setiap hari nanti kita makan bersama okey." Manuel menjawab ucapan Gasena.

Gasena memeluk Manuel dengan erat. "Karena asen sudah membuatkan bekal untuk Om, om belikan Asen mochi banyak ya?" Bujuk Gasena dan Manuel terkekeh kecil, sekarang dirinya paham permainan Cantik Gasena. "Baiklah, tapi jika Om belikan Mochi. Sayang berikan Apa untuk Om?" tanya Manuel balik.

"Nasi goreng kan?" tanya Gasena tapi Manuel menggelengkan kepalanya. "Tidak Cukup sayang," jawab Manuel, Manuel menarik pinggang Gasena dan menatap lekat ke arah mata Gasena.

"Berikan Om Kiss yang lama mau?" tanya Manuel lebih ke membujuk atau bisa juga mencari kesempatan. "Mau Om! Nanti berikan Asen mochi dan Om dapat Kiss-kiss dari asen." Gasena setuju dengan penawaran nya.

"Baiklah, nanti kita membeli Mochi." 

🍓🍓🍓

"Sebentar ya sayang, om bereskan dulu ini nanti kita pulang." Manuel mendudukan Gasena di atas meja, Gasena mengangguk pelan kaki Gasena mengayun ke depan dan belakang dengan memperhatikan Manuel.

Sudah jam tiga dan Gasena merengek mengajak Manuel pulang, Manuel tidak bisa menolak jika bayi nya yang meminta jadi Manuel menuruti tapi membereskan barang-barangnya lebih dulu.

Manuel memasukan dompet dan ponselnya ke saku celana kemudian mengambil kunci mobil juga, Manuel tersenyum ke arah Gasena. "Ingin jalan atau Gen—"

Ceklek!!

"Ma— ohh ada tamu," ujar orang yang membuka pintu, Manuel mendatarkan wajahnya melihat siapa yang masuk. "Hallo Tante Letta bertemu dengan asen lagi." Gasena melambaikan tangannya senang, Ailetta membalas dengan senyuman ke arah Gasena.

"Manu bisa Bic—"

"Om, asen ingin gendong tidak mau jalan nanti kakak-kakak nakal cubit pipi asen lagi." Manuel mengusap pucuk kepala Gasena lembut. "Baiklah, ayo sayang." Gasena merentangkan tangannya ke arah Manuel.

Manuel menggendong Gasena seperti bayi koala, kaki Gasena mengayun otomatis ketika sudah menyamankan posisinya. Manuel berjalan ke arah pintu untuk pulang, tangan Manuel di tahan oleh Ailetta.

"Om! Tidak, jangan pegang-pegang Om ish!! Tante jangan nakal, Om jangan asen tidak suka!" Gasena mengadu pada Manuel ketika Ailetta memegang lengan nya, dengan kasar Manuel menghentakan tangan itu.

"Gue sibuk jangan pernah sentuh gue, Gasena gak suka liatnya." Manuel buru-buru membuka pintu untuk meninggalkan ruangan nya, Gasena menyimpan dagu nya di bahu Manuel.

"Tante Letta nakal pegang-pegang Om, Asen tidak suka ish!!" Gasena masih saja mengomel, Manuel tersenyum kecil. "Nanti asen marahi saja jika dia seperti itu lagi," ujar Manuel dan Gasena mengangguk setuju.

"Asen akan marah dengan Tante Letta jika pegang om banyak-banyak, nanti dia akan menjadi manusia jahat asen tidak mau berteman." Gasena mengomel dan Manuel terkekeh, menggemaskan sekali bayi nya ini. "Manusia baik siapa memang?" tanya Manuel penasaran.

"Om, mama Arin, papa, ayah dan bunda tapi bunda sering nakal dengan asen ehh tidak-tidak Asen sayang dengan bunda." Manuel kembali terkekeh saat Gasena mengatakan itu. "Baiklah, jadi om manusia baik?" Gasena mengangguk semangat.

My Little Baby (END) ✓ Where stories live. Discover now