"Ayam lagi?" Keluh singto.

Selama 3 hari ini krist memang selalu memasak ayam, meskipun cara masaknya berbeda tetap saja singto bosan.

"Di luar sana masih banyak orang yang ingin makan ayam, sing. Bukankah ayam lebih baik di banding mie instant?" Ucap krist.

Setelah membuat susu untuk singto, kini krist berjalan menghampiri singto dan memberikan gelas berisi susu yang di buatnya tadi.

"Aku tak suka susu rasa vanila, krist! Bukankah sudah ku katakan aku suka susu rasa coklat?" Ucap singto.

"Ya, jika susu ini habis, aku akan membelikan mu susu rasa coklat nanti" ucap krist.

"Aku tak mau meminum ini!" Ucap singto.

"Demi kandungan kamu, sing" ucap krist.

"Aku mau rasa coklat, krist!!" Bentak singto.

"Baiklah, aku akan membelikan mu susu rasa coklat nanti" ucap krist mengalah, dia hanya tak mau mereka bertengkar.

Krist mengambilkan singto makanan, setelah itu mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

Kini mereka makan dalam diam, rasanya singto tak nafsu makan sekarang, baru beberapa suap dia makan, singto langsung melepas sendok yang di pegangnya.

"Kenapa?" Tanya krist dengan nada lembut.

"Aku kenyang dan ingin tidur siang" ucap singto.

"Minum susu dulu sebelum ke kamar"

Singto meminum susu yang di buat oleh krist, hanya seteguk setelah itu ia langsung pergi dari sana meninggalkan krist sendiri.

Krist melanjutkan makannya hingga makanannya habis, lalu membereskan meja makan dan menyimpan kembali lauk dan sayur yang di masaknya tadi.

Setelah membereskan dapur, krist berjalan ke kamar, di lihatnya singto sudah tertidur, krist menghampiri singto, dia duduk di samping singto dan mengusap rambut singto dengan lembut.

"Maafkan aku" gumam krist.

Krist mencium kening singto singkat kemudian beranjak pergi dari kamar.

Krist menjalankan motornya membelah jalanan, berusaha mencari lowongan pekerjaan. Krist memasuki setiap restoran dan kafe yang di temukannya namun semua mengatakan tak membutuhkan karyawan lagi.

Hingga malam menjelang, sekarang sudah jam 7 malam, krist duduk di tepi jalan sembari meremas rambutnya, sudah beberapa jam dia mengelilingi kota namun tak ada yang membutuhkan karyawan.

"Tolong...!!" Terdengar teriakan seseorang meminta tolong sehingga membuat krist menatap sekitar mencari asal suara.

Tak jauh dari krist, terlihat seorang wanita sepertinya sedang di ganggu oleh beberapa preman, krist berlari menghampiri wanita tersebut.

"Oho... Ada yang mencoba bersikap jadi pahlawan sekarang" ucap salah satu pria yang ada di sana saat melihat kedatangan krist.

Wanita tersebut menangis di belakang krist.

"Pergi!!" Ucap krist.

"Serahkan wanita cantik itu!" Ucap preman tersebut.

Krist meremas tangannya, dia sedang kesal hari ini karna tak mendapatkan pekerjaan, belum lagi di rumah terus di marahi oleh suaminya dan sekarang di depan matanya ada tiga orang menyebalkan, krist memukul tiga preman itu sekaligus, memukul ketiganya tanpa ampun menyalurkan rasa kesalnya.

*Bughh... Bughh... Bughhh... Krist menendang mereka semua sehingga membuat ketiga preman itu berlari ketakutan.

"T-terima kasih" ucap wanita yang di tolong oleh krist.

You're Mine✓Where stories live. Discover now