01. Our First Meet

386 78 14
                                    

💋💋💋

"Iya, jadi aku nggak mau terlalu ramai tapi tetap cantik gitu lho, Kak."

Roseanne atau Rosie, yang dikenal sebagai designer wedding dress yang cukup ternama itu mengangguk mengerti dengan keinginan kliennya siang ini. Ia sudah memiliki sedikit gambaran akan seperti apa wedding dress yang diinginkan oleh kliennya nanti.

"Okay, nanti aku kirim beberapa sample design ke kamu ya dan untuk pertemuan berikutnya kita mulai cari bahan yang sesuai."

"Thank you, I put my trust in you, Kak."

Rosie tersenyum manis. Walaupun ini bukanlah pertama kalinya untuk Rosie sebagai seorang designer gaun pernikahan, namun rasa takut akan kegagalan tetap hinggap dikepalanya. Sungguh, dia takut kliennya tidak puas dengan hasil kerjanya.

"Wish me luck, ya! Oh ya, maaf calon suami kamu gimana? Udah rundingan juga kan soal tuxedo yang bakal dipakai dia nanti? Atau gimana, nih?"

"Oh ya, hampir aja aku lupa. Dia bilang mau nyusul sih, dan buat tuxedo yang bakal dia pakai nanti sebetulnya mau yang cocok aja sama wedding dress aku."

"Oh, I see. Nantiㅡ"

"Permisi."

Ucapan Rosie sontak terhenti ketika seorang pria dewasa muncul dengan suara khasnya. Seorang pria dengan setelan kasual namun tetap terlihat sebagai sosok pria mahal yang didukung dengan visual wajahnya yang terbilang sangat tampan.

"Hi, babeeee." Sapa klien Rosie yang langsung menyambut kedatangan pria tersebut dengan menggandeng lengan serta mencium tipis pipi pria itu.

Rosie tersenyum tipis dan mengangguk kecil khas orang Indonesia yang menyapa orang yang baru dikenal.

Biasanya, ketika Rosie bertemu dengan kliennya, ia akan turut merasakan kebahagiaan yang terpancar dari kedua mempelai. Namun, alih-alih ikut merasakan kebahagiaan pasangan calon pengantin didepannya kini, Rosie justru agak heran dengan sikap mempelai pria yang terlihat sedang tidak dalam mood yang baik.

Tidak, ini bukan sekedar keadaan mood yang kurang baik. Agaknya ini akan lebih dari serius.

"Babe, kenalin ini designer buat wedding dress kita nanti. Namanya Kak Roseanne."

Rosie tersenyum dan mengulurkan tangan kanannya untuk membalas jabatan tangan calon dari kliennya itu.

"Roseanne."

"Jekandra." Ucap pria itu dengan senyuman tipis namun cukup manis.

"Oh ya, buat tuxedonya nanti kamu nggak perlu khawatir ya. Kak Anne bakal atur semua. Kamu tinggal terima beres aja. Semuanya aman."

Lagi, pria itu hanya merespon dengan anggukan kepala singkat dan ekspresi yang dingin. Sheesh, Rosie yang awalnya hanya merasa sedikit kecemasan kini kecemasannya berubah semakin membesar.

Perasaannya tidak enak.

💋💋💋

"Gila sih."

"Huh, siapa yang gila?"

Rosie menghela nafasnya setelah ia duduk dihadapan seorang wanita berambut panjang sebahu dengan poni rapat yang sangat cocok dengan visual wajahnya.

"Gue barusan dapat klien, tapi si mempelai cowok nih agaknya lagi kurang mood gitu. Aduh, bencana sih. Gue jadi kepikiran."

"Kenapa kepikiran? Orang mau nikah emang moodnya naik turun, Ci. Wajar sih itu."

"I know right. Tapi, feeling gue ini cowok emang nggak niat nikah sama klien cewek gue ini sih. Soalnya mau bad mood kayak gimana juga sebelum-sebelumnya klien gue masih tetap kelihatan antusias gitu walaupun sedikit. But, sadly he's not."

Lalisa, wanita yang sudah mengenal Rosie selama belasan tahun itu menggelengkan kepalanya heran. Isi kepala sahabatnya itu memang selalu tidak terduga. Dan herannya lagi adalah situasi dimana beberapa kali isi pikiran yang tidak terduga itu benar-benar nyata terjadi.

"Ngeri ah. Lo jangan nethink gitu, nyet. Coba deh di pertemuan berikutnya pasti bakal lebih sumringah."

"I hope sooooo."
































"Uhm, but he's quite handsome, sih. Pesona pria matang."






















"

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.





















💋💋💋

Ugh, la-la-la. Dangerous Woman, ceunahhhh 🤨

Hehehe, Hi, I'm BACK (kayaknya) 😅 gatau deh bakal lanjut atau enggak. Iseng aja lagi punya ide begindang 🫠 kalau mood bagus mungkin lanjooot :D

Vote, vote, vote!

dangerous woman | rosekookDär berättelser lever. Upptäck nu