Jenjang lebih serius?

128 13 0
                                    


Bulan telah menunjukan bulan juli yang berarti anniversary dari hubungan hasta dan ona sudah dekat. Ona dan hasta ber-anniversary
tanggal 12 agustus, bertepatan dengan ulang tahun ona. Hasta telah memikirkan matang-matang rencananya ini. Hubungan mereka sudah berlangsung cukup lama, sejak mereka memasuki sekolah menengah atas dan mereka berkenalan sejak sekolah menengah pertama saat mereka menginjak awal kelas tiga. Ona dan hasta dekat karena mereka adalah anggota osis. Sore ini adalah sore dimana pertemuannya dengan yuka dan jonathan. Ia memilih restoran yang dekat dengan kantornya.

Dirinya kini telah berada di restoran itu, sekarang hanya tinggal menunggu. Tak butuh waktu lama untuk menunggu, kedua laki-laki itu pun ikut duduk di meja itu.

"Jadi, ada perlu apa hasta?" Tanya yuka.

"Kita makan dulu, abis itu kita omongin."

"Baiklah."

Setelah makan, obrolan serius pun dimulai.

"Ayah sama om mungkin gatau kenapa hasta nyuruh kesini, jadi sekarang hasta jelasin."

"Bulan depan adalah hari anniversary hasta sama ona yang kesekian. Kita berdua aku sama anak om, ona. Udah menjalani hubungan yang cukup lama, kita udah saling kenal. Aku ga pengen buang-buang waktu om, ini udah kesempatannya. Om.. yah.. boleh hasta ngelanjutin hubungan hasta sama ona ke jenjang yang lebih serius?"

Hening.

Helaan napas terdengar dari yuka, "Kamu yakin hasta?" tanyanya meragukan.

"Yakin om, hasta yakin seratus persen."

"Nak.."

"Pah.. hasta pengen serius sama hubungan hasta."

"Ona tau soal rencana kamu?" tanya yuka.

"Gak, hasta rencananya mau lamar ona waktu dinner anniversary kita nanti om."

"Hasta, kamu tau? Ona itu putri om, putri yang om sayangi sama seperti putri om yang lain. Om ga maksud ngeraguin kamu, boleh kamu buktiin seberapa berharga kamu dihidup ona?"

"Hasta yang jadi saksi dia nangisin karel, hasta yang selalu ngasih support sistem ke dia, hasta yang selalu bantuin dia jaga adik-adiknya, hasta yang selalu jagain dia dari jarak jauh, hasta yang selalu berusaha luangin waktu ke dia, itu hasta om. Hasta gatau seberapa berharganya hasta di hidup ona, cuman ona yang tau om."

"Om sama tante emang baik banget, om sama tante juga kasih support sistem ke ona. Tapi terkadang ona juga butuh saran dan nasihat. Bukan cuman kalimat, 'mama selalu dukung kamu' atau 'papa disini, dukung kamu ona' , aku tau, om lebih tau tentang anak om, aku tau om."

Yuka terdiam, jonathan juga.

"Oke, back to topik. Jadi  gimana? Hasta boleh lamar ona ga?"

"Ayah sama om boleh pikirin ini kok, lagian masih lama, ayah sama om juga boleh diskusi-in ini sama bunda dan tante."

"Kasih om waktu ya?"

"Iya, hasta tau, ngelepasin anak om untuk orang lain sepenuhnya itu sulit kan?"

"Gapapa hasta tau. Hasta siap nunggu."

"Ayah gimana?"

"Ayah.. mau ngobrol sama bunda dulu boleh?"

"Tentu boleh."

"Terimakasih hasta." Yuka memeluk hasta.

"Sepertinya pertemuan kita sampe sini dulu ya." ucap hasta.

"Ini udah  malam, om sama ayah pasti dicari-in."

"See you minggu depan ya om, ayah. Kalo pertemuannya berubah hasta kabarin nanti."

"Iya."

Mereka pun berpisah, hasta memilih untuk kembali duduk dibangku tadi. Apakah rencananya ini sudah benar? Hasta takut, sangat takut. Pikirannya kacau, hasta bingung.

Buntelan kapasWhere stories live. Discover now