Bab 2

74 7 0
                                    

Beberapa bulan kemudian setelah ujian masuk UA...,

"Kelas 1-A..,"

Gadis bersurai hitam, dan biru keabu-abuan sedang mencari ruang kelasnya.

Ia lalu menemukan ruang kelasnya, pintunya bertuliskan 1-A cukup besar.

Ia melihat ada lelaki bersurai hijau yang cukup gugup.

"Nee, daijobu desu ka? (Apa kau baik-baik saja?)" Tanya gadis itu sambil menepuk pundak lelaki itu.

"Eh!? Iya.., aku baik-baik saja!" Jawab lelaki itu.

"Kau orang yang tadi berhasil memukul robot besar kan?"

"Eh?!"

"Ini aku lho. Kita pernah bertemu saat ujian masuk UA lho!"

"Kau gadis itu!"

"Salam kenal, namaku Aizawa Yae. Panggil saja Yae." Kata gadis bernama Yae.

"Ah, namaku Midoriya Izuku, desu." Jawab lelaki itu sambil malu.

"Senang bertemu denganmu, Midoriya. Ngomong-ngomong, apa kau tidak akan masuk ke kelas?"

"Ah iya."

Midoriya menggeser pintu kelas.

"Jangan menaruh kakimu di meja! Apa kau tidak merasa bersalah kepada meja dan senior pahlawan kita?!"

"Sama sekali tidak. Lagian kamu ini dari SMP mana?"

Seorang lelaki bersurai kuning, berambut landak, dan kedua matanya berwarna merah, sedang berdebat dengan lelaki bersurai dan kedua matanya berwarna biru tua, dan memakai kacamata.

"Aku dari SMP Soumei. Namaku Iida Tenya."

"Soumei? Sekolah elit sialan itu? Sepertinya cocok jika kamu kugantung."

"Eh, gantung! Kamu.., keterlaluan. Apa kamu sungguh-sungguh ingin jadi pahlawan?!"

"Cih!"

Kemudian Bakugo dan Iida melihat ada dua siswa yang barusan masuk ke kelas.

"Kamu...,"

Seluruh siswa dalam kelas juga ikut menoleh dan melihat dua siswa yang berada di pintu masuk.

"Ah! Itu..,"

"Salam kenal, namaku Aizawa Yae."

"Selamat pagi, aku berasal dari SMA Soumei..,"

"Aku sudah mendengarnya." Kata Midoriya.

"Namaku Midoriya. Mohon arahannya, Iida."

Di sisi lain, Yae sudah pergi ke tempat duduknya.

"Hai, namaku Yaoyorozu Momo,  mohon bantuannya ya!" Katanya sambil mengulurkan tangan kanannya.

"Ah, namaku Aizawa Yae, panggil saja Yae, salam kenal." Yae lalu menjabat tangannya.

"Midoriya, kamu sudah menyadari. Cara penilaian tes ujian masuk saat itu, bukan?" Tanya Iida.

"Eh?"

"Aku malah tidak menyadarinya. Aku terlalu meremehkanmu. Meskipun berat diakui, tapi kamu sedikit lebih baik dariku." Kata Iida sambil menggerakan tangannya seperti robot.

"Maaf, tapi aku tidak berpikiran begitu." Midoriya sweatdrop.

"Oh, rambut yang berantakan itu! Kamu yang jatuh hari itu!"

Tiba-tiba muncul gadis berambut pendek dan bersurai coklat, Uraraka Ochako.

"Kamu lulus seperti yang dikatakan Present Mic! Kamu mengalahkan robot besar itu dengan satu pukulan, hebat!" Kata Uraraka, sambil mengayunkan tinjunya.

My Ability Was Too Overpowered [BNHAXReader]Where stories live. Discover now