7. Mau daddy

314 21 0
                                    

Dikarenakan masih ada weekend sehari jadilah Jaehoon mengajak Jake dan Sunghoon pergi ke mall. Jaehoon berjalan di tengah antara Jake dan Sunghoon dan tak lepas dari genggaman kedua orang dewasa itu.

"Papa! Antel! Ayo main ice skating" Ajak Jaehoon menatap orang-orang yg bermain ice skating.

"Baiklah tapi hati hati nanti bisa jatuh" Ujar Jake

"No! Jae tidak mau main tapi Jae mau papa dan antel yang main" Sontak kedua orang dewasa disana saling tatap

"Kenapa Jae tidak? Ayo kita coba sayang. nanti uncle ajarkan" Sunghoon menggendong Jaehoon sambil membujuknya.

"No! Jae tidak mau. Jae mau cama uncle Niki, icung, dan Jay dicana" Tunjuk Jaehoon pada dua orang lelaki di pinggir area. Jake dan Sunghoon pun menghela nafas lalu menghampiri heeseung, Riki, dan Jay

"Heeseung. Riki. Jay" Suara Sunghoon membuat ketiga orang itu berbalik badan.

"Wah ada keluarga kecil nih. Ya gak Rik Jay?" Jay dan Riki mengacungkan jempol sambil menahan tawa kala melihat wajah masam Sunghoon.

"Gw titip Jae bisa kan? Soalnya gw sama Sunghoon mau main. Oh ya tumben kalian ngumpul" Ujar Jake

Ketiga sahabat Sungjake itu saling tatap dan tak lupa senyum mereka yang tidak bisa di artikan.

"Aslinya tadi di sini cuma ada Riki, Jay, Suno, Jungwon, tapi gw gk sengaja ketemu" Jawab heeseung

"Ada Jungwon sama Suno? Mana?" Mata Jake melihat ke segala arah  dan menemukan Jungwon dan Suno di dalam area skating yang sedang menatapnya serta melambaikan tangan mereka,

"Lu bilang mau nitip Jaehoon kan? Sini" Jay mengambil Jaehoon dari gendongan Sunghoon dan segera ia ciumi pipinya.

"Yasudah kalau gitu gw main ma Jake dulu. Jae jangan lupa porotin uangnya uncle mu itu ya?" Jaehoon pun mengacungkan jempol nya sambil tersenyum lebar.

"Ayo kita duduk disana"

Saat mereka berempat duduk dan sibuk menonton Sungjake dan Sunwon yang sedang bermain. Jaehoon melihat ke kursi kosong sebelah Jay dan segera pindah ke kursi itu. Posisinya dia berada di samping Jay dan di samping dua perempuan cantik yang sedang bercerita.

"Hai nuna" Dua perempuan itu menoleh dan menemukan Jaehoon yang sedang tersenyum.

"Hai. Kamu gemes banget" Ujar salah satu dari mereka

"Nama nuna ciapa?" Tanya Jaehoon dengan menggaruk tekuknya, Jay, Heeseung, dan Riki pun mengalihkan atensi mereka pada Jaehoon sepenuhnya.

"Nama kaka Karina dan yang di samping kaka ini winter" Jawab karina lembut membuat Jaehoon membentul bibirnya membentul 'O' sebagai balasan.

"Nuna-nuna cantik. Mau tidak jadi pacal Jae?" Kelima orang dewasa disitu pun terkejut bahkan Riki sampai tersedak karna sedang minum air.

"Heh masih bocil ngajak pacaran" Tegur Heeseung.

"Wah sapa nih yang ngajarin. Ngeri anak nya Jake Hyung nih" Kata Riki

"Masih bocil dah tau pacar pacaran. Ngomong aja masih rada cadel. Nonton aja paling tayo atau pororo" Jay pun menatap gadis-gadis tadi yang sepertinya masih syok.

"Ah maaf ya keponakan saya ngomong begitu. Saya juga gak tau kenapa dia begitu masih kecil padahal" Karina  menatap Jay dan menganggukkan kepala sembari tersenyum. Bahkan Heeseung sampai tidak berkedip

"Kiw kiw bang Heeseung" Bisik Riki membuat Heeseung tersadar dan menggeplak Riki

"Nama kamu siapa?" Tanya winter

"Shim Jaehoon nuna~" Jaehoon tersenyum manis 'anak lo Jake astaga' batin Jay

"Oh begitu, Jaehoon kan masih kecil  jadi belum boleh pacar pacaran. Kalau mau pacaran tunggu besar dulu oke? " Ujar karina sambil mengusak rambut Jaehoon dan mencubit pipinya. 'Aduh kok panas ya' batin Heeseung.

"Yaudah kalau begitu nuna pergi dulu ya?" Jaehoon pun mengangguk sedikit kecewa sih tapi dia tetap membiarkan kedua nuna tadi pergi.

"Daddy yeji tidak bica buka ini" Ujar sang anak

"Sini daddy bukakan" Setelah snack nya di ambil sang anak itu mengalihkan pandangan ke segala arah

Jaehoon yg sedari tadi melihat ke arah sang anak dan daddy nya disana.

"Papa mana ya?" Kata sang anak sambil memakan snacknya.

"Mungkin papa seda-" Ucapan laki-laki itu terpotong kala ada suara lain yang bersuara

"Papa kembali! Maaf ya lama kalian jadi harus nunggu papa" Anak perempuan itu duduk di tengah-tengah kedua lelaki itu sambil menyender pada orang yang ia panggil 'daddy' dan surainya di usah lembut oleh seseorang yang ia panggil 'papa'

Semua itu tak luput dari pandangan Jaehoon, dan dengan tidak sadar dia menjatuhkan air mata. Ketiga uncle nya yang sedari tadi melihat arah pandang Jaehoon pun mengerti. dan dengan segera Heeseung berdiri dan menggendong Jaehoon.

"Jae kenapa nangis hmm?" Jaehoon tidak mengeluarkan suara sepatah kata pun baju Heeseung juga mulai basah karna air mata Jaehoon. Riki dan Jay pun mengehela napas

"Cenapa tadi dia hiks panggil daddy dan papa ha-halusnya kan daddy dan mommy atau papa dan mama Jae ili mau punya daddy juga" Ketiga orang disana pun saling tatap merasa bingung.

"Sudah Jae jangan menangis nanti papa Jake sedih" Ujar Riki berusaha menenangkan Jaehoon sebenarnya dia jijik memanggil Jake dengan embel-embel 'papa'.

"Jaehoon kenapa?" Mereka pun melihat ke arah Jake dan Sunghoon yang baru saja datang dan di susul Jungwon dan Suno.

"Nanti gw ceritain. Tapi tenangin dulu Jaehoon" Kata Jay. Jake pun langsung mengambil Jaehoon dan menggendong nya lalu berjalan-jalan di sekitar area skating mungkin sekitar sepuluh menitan. Setelah Jaehoon tertidur Jake pun kembali menghampiri sahabat-sahabat nya.

"Jake aku mau bicara" Ujar Sunghoon sambil menatap Jake serius. Jake pun mengangguk dan memberikan Jaehoon pada Suno. Sunghoon mengajak Jake berbicara cukup jauh dari yang lain.

"Kenapa Jae menangis?" Tanya Jake cemas

"Dia tadi lihat pasusu lagi sama anaknya dan Jae bingung kenapa mereka berdua laki-laki. Tapi karna liat mereka bahagia sekali jadi Jaehoon iri melihatnya. Jaehoon bilang dia ingin punya daddy" Jake yang mendengarnya pun terkejut dan mengalihkan pandangannya pada Jaehoon yang tertidur dan sahabatnya yang sedang menatap nya juga,

"Aku gak nyangka Jaehoon bakal nangis cuma gara-gara itu. Harusnya Jaehoon bisa ngerasain gimana rasanya punya keluarga lengkap. Tapi aku gak bisa kasih itu" Jake menundukkan kepalanya dan mulai terisak.

Sunghoon yang melihat nya pun iba dan segera memeluk Jake erat. Sunghoon juga sedih kenapa dia dulu tidak cepat menyatakan cinta nya pada Jake saat Jake masih belum menikah. Padahal itu hanya perjodohan Dan baru setelah Jake bercerai dia menyatakan, ya mereka sudah menjalin hubungan sekarang tapi Jake tidak pernah memberitahu Jaehoon. Berkali-kali Sunghoon mengatakan akan menikahi Jake tapi Jake selalu tidak mau membahasa pernikahan. Sunghoon yang memang Kepalang bucin hanya bisa menurut mungkin karna Jake belum siap. Dia selalu menanti agar Jake mau menikah dengannya dia juga sangat sayang pada Jaehoon yang sudah ia anggap anaknya sendiri.

"Jakie jangan berkata begitu sayang. memang dulu Jae tidak memikirkan masih belum mengerti dan yang penting dia punya kamu. Tapi semakin besar pasti dia ingin memiliki keluarga yang utuh dan mendapatkan kasih sayang yang lebih. Jangan nangis lagi oke sayang?" Sunghoon menatap Jake yang masih sesegukan dan menghapus air matanya.

"Aku harus bagaimana jika Jae terus meminta nanti. Apa aku harus mencarikan mama atau daddy? Agar Jae merasakan keluarga yang utuh?" Sunghoon tertegun mendengarkan dan berpikir sejenak.

"Bagaimana..........




To Be Continued

Maaf klo ada typo hehehehe

Hayoo Sunghoon ngomong apa tuh saan ayang Jake kesayangannya nya

Aku lanjutin dah sayang soalnya bagi yang islam jangan sampe batal yaa puasanya.

See you~

Papa And Daddy Lopyuu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang