a perfectly ruined thing

Depuis le début
                                    

Tidak ada yang berubah dari apartemen Jake, semuanya masih sama seperti ketika ia terakhir kali datang ke sini, yaitu saat Sunoo mendapatkan les tambahan darinya untuk persiapan lomba matematika. Di mana saat itu Heeseung masih dipenuhi oleh rasa skeptis pada pemuda ini — bertanya-tanya apakah ia bisa membimbing anaknya. Namun perlahan itu semua berubah. Ia sudah memercayai Jake lebih daripada yang ia harapkan, keduanya pun semakin dekat meski Heeseung tak berani menaruh label apa-apa di antara mereka.

Dan sekarang, ini pertama kalinya bagi Heeseung untuk mendatangi dan masuk ke apartemen sederhana milik Jake — sendirian, tanpa adanya Sunoo.

Ia tersenyum pada dirinya sendiri ketika melihat apartemen itu kembali rapi dan bersih.

Haruskah ia meninggalkan Jake?

Heeseung memang tadinya sudah berniat untuk membeli kue dan wine sepulang dari kantor agar bisa ia bawa ke sini dan menghabiskan sisa hari ini bersama dengan Jake. Namun nyatanya yang lebih muda sudah terlalu mabuk ketika ia datang. Ia harus istirahat, dan Heeseung tidak ingin mengganggu lebih lama.

Sebagai gantinya, mungkin Heeseung bisa meluangkan waktunya untuk mengajak Jake dan Sunoo makan di restoran pekan depan. Toh ia juga belum sempat mencarikan kado untuk Jake. Dengan begitu, Heeseung masih punya waktu untuk memikirkan dan membeli hadiah apa yang cocok — meskipun sebenarnya ia juga tidak begitu tahu apa yang Jake suka atau yang ia dibutuhkan saat ini.

Haruskah Heeseung membeli mesin Nespresso untuk Jake? Heeseung ingat waktu itu anaknya pernah bercerita kalau Jake selalu membawa kopi tiap pagi ke kelas, jadi pasti mesin pembuat kopi akan berguna untuknya. Dengan begitu Jake bisa lebih santai di pagi hari karena ia tidak perlu lagi berdiri di antrean panjang di kafe dekat sekolahnya.

Atau mungkin mantel? Tadi ketika ia menggantungkan mantelnya, ia baru sadar kalau Jake hanya memiliki beberapa jaket winter saja, dan temperatur udara setiap harinya semakin turun. Mantel pasti akan sangat berguna untuknya. Terlebih lagi sepertinya Jake sensitif dengan udara dingin. Heeseung beberapa kali sempat menyadari bagaimana ujung hidung serta tangannya selalu terlihat merah ketika Jake keluar dari ruangan.

Pria berumur 34 tahun itu terlampau sibuk dengan pikirannya sendiri, sampai akhirnya harus terhenti ketika ia mendengar suara tawa yang tertahan dari yang ada di sofa. Matanya bergulir sebelum kemudian bertabrakan dengan milik Jake.

Yang lebih muda menarik salah satu sudut bibirnya ke atas, "You look hot when you're thinking so hard," mengabaikan mata Heeseung yang melebar karena ucapannya, Jake merubah posisinya dari yang awalnya tiduran menjadi duduk. "Say, is this all for me?" Ia menunjuk kotak kue dan wine di atas meja.

"Iya." Heeseung pun ikut duduk di sampingnya ketika Jake mengisyaratkan dengan menepuk-nepuk bagian sofa yang masih lengang.

"Kok tau?"

"Hm?"

"Kok tau kalo Jake hari ini ulang tahun?" ulangnya.

"Oh," Entah mengapa pemandangan Jake yang sedang mabuk lebih berbahaya dari biasanya, dan mau tak mau Heeseung jadi sedikit kikuk karenanya. Rambutnya sedikit acak-acakan, kaos yang digunakan menempel di kulitnya — terlalu tipis untuk ruangannya yang dingin, dan bibirnya terus menunjukkan senyuman seperti ia ingin menggoda Heeseung — dan naasnya, jika memang itu benar, caranya berhasil. "Sunoo yang cerita tadi pagi. Katanya hari ini ulang tahun Jake-ssaem. Tapi sayangnya saya ada janji ketemu sama penulis dan harus stay di kantor juga mayan lama tadi. Jadi saya baru bisa ke sini sekarang. Handphone saya baterainya juga habis, makanya ga sempet ngabarin kamu kalau saya mau mampir ke sini," Heeseung memberinya senyuman tipis. "Maaf ya."

Ada satu hal yang Heeseung sadari dari diri Jake yang membuat lututnya lemas dan jantungnya berpacu dua kali lebih cepat, yaitu cara Jake yang menatapnya seolah ia selalu jatuh cinta lagi untuk yang ke sekian kalinya — lebih dalam dari sebelumnya, seolah Jake tidak keberatan sekalipun bila Heeseung tidak bisa membalasnya, asalkan ia masih tetap ada di sini menemaninya.

someone to take you home | HEEJAKEOù les histoires vivent. Découvrez maintenant