I. Ruang Laboratorium

12 2 0
                                    

Querencia, atau biasa disapa Queen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Querencia, atau biasa disapa Queen. Seorang perempuan bersifat jutek dan tegas ini sedang berjalan memasuki sekolah bernama “Internasional moon star school”.

“Kalian tahu rumor beberapa tahun lalu itu nggak sih?” tanya seorang siswi kepada temannya.

“Soal beberapa siswa yang hilang di laboratorium?” tanyanya balik. Lalu, siswi itu pun mengangguk.

Obrolan itu sampai ke telinga Queen, hingga ia pun mendengar suara hati seseorang yang berdiri tepat di bawah tangga bersama tiga temannya.

“Rumor itu terbongkar kembali?” ucap Bell, dalam hatinya.

“Itu kan berita tentang hilangnya lima siswa, yang mengakibatkan sekolah ini berhenti beroperasi sementara.” Ucap Kris dalam pikirnya.

“Lima siswa? Laboratorium? Ada apa ini?” tanya Queen dalam hatinya.

🔮🔮

Queen sedang duduk di kantin bersama Aurora dan Keenan.

"Sekolah ini pernah di tutup?" tanya Queen.

Aurora menganggukan kepalanya. "Saat gue masuk ke sini, sekolah ini baru di buka kembali setelah tutup 2 tahun." Ucapnya.

"Kenapa?" tanya Queen, lagi.

Mereka berdua menggeleng. Tiba-tiba saja, seseorang datang menghampiri mereka.

"Lex," sapa Keenan.

Ternyata, seseorang itu ialah Alexander. Laki-laki berbadan tinggi dan berparas manis.

"Lagi pada ngapain nih?" tanya Alexander, ia pun duduk di bangku kosong antara Queen dan Keenan.

"Ini Queen nanya soal sekolah yang sempat di tutup," jawab Aurora.

Alexander mengangguk paham, ia pun kini menatap Queen. "Makin cantik aja," ucapnya dalam hati.

Queen pun menatap balik Alexander, ia tersenyum tipis kepadanya. "Makasih,"

Alexander pun terkejut dengan perkataan Queen, ia berdecak. "Gue lupa, bisa nggak usah dengar suara hati gue nggak?" ucapnya, bertanya.

"Nggak bisa bro, ini bawaan gue dari lahir." Ucapnya dengan ekspresi lucu.

Mereka bertiga pun tertawa.

"Maksud mereka tadi pagi apa ya?" tanya Queen dalam hatinya, melihat Bell dan teman-temannya.

🔮🔮

Saat jam pelajaran, Queen izin ke toilet. Sebenarnya, ia penasaran dengan ruang laboratorium yang tidak di pakai itu. Mengapa ruangan itu kini tidak di gunakan kembali? Apa ruangan itu adalah ruangan yang di bicarakan beberapa siswa tadi pagi?

Ia berjalan pelan di depan ruangan itu, sambil terus memperhatikannya. Ruangan itu tertutup rapat, bahkan di kunci dengan kuat. Tidak ada sedikit celah untuk melihat ke dalam, di pintu itu terdapat tulisan "Do not try to open it and go inside".

"Kenapa se-nggak boleh itu ya?" tanya Queen dalam hati.

"Tolong.." tiba-tiba, Queen mendengar teriakan itu.

"Tolong.." Queen melihat ke kanan dan kirinya, ia terus melihat sekitarnya untuk mencari sumber suara itu.

"Tolong.." lagi, Queen mendengar suara itu. Ia yakin bahwa teriakan itu berasal dari dalam ruangan, ia terus memperhatikan ruangan itu.

Hingga, suara langkah kaki terdengar dari belakang. Queen terdiam membeku, ia memejamkan matanya. Dan kini, pundak Queen di pegang dari belakang. Jantungnya berdetak kencang, ia tak berani menengok ke belakang. Rasanya, ia ingin pingsan saja saat itu.

Dengan menghilangkan rasa takutnya, Queen pun melihat ke belakang.


🔮🔮

Halo, gimana part 1 nya?

Seru, penasaran atau menegangkan nih?

Ikuti terus ceritanya ya, jangan lupa tinggali vote dan komen juga. Terima kasih!

nanaa.nrnr on instagram

Laboratorium Where stories live. Discover now