Di kurung?

327 21 0
                                    

'' Seberat apapun masalah nya, jangan pernah lupa untuk tetap tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'' Seberat apapun masalah nya, jangan pernah lupa untuk tetap tersenyum. ''
-Sabiru Adipta.

Happy Reading:)

Matahari mulai naik tanda bahwa hari sudah pagi. Biru terbangun karena alarm HP nya ber bunyi.

PAK!

Bunyinya menepuk HP agar alarmnya kembali diam. Sesudahnya ia langsung beranjak dari tempat tidur dan mandi.

Setelah mandi ia keluar dari kamarnya dan turun ke bawah. Di liatnya di bawah keluarga nya sudah makan dengan tenang, biru berkata.

"Emm, aku boleh kan ikut makan? " Tanya nya.

"Boleh." Ucap Daddy dan Papahnya bersamaan. Biru yang mendengar nya pun langsung tersenyum, tapi senyuman itu langsung memudar kala papa nya berkata. " Setelah kami makan, habis itu tolong cuciin piring nya. Jangan lupa bersihin rumahnya. Gak ada kelas kan hari ini? "

"Iyaa, terimakasih Papah aku undur diri dulu maaf kalo waktu kalian makan. " Biru mengucap itu. Tiba-tiba saja ada suara gebrakan meja.

BRAK!!!

Suara gebrakan itu mampu membuat seluruh orang yang mendengar terlonjat kaget.

"YA KEGANGGU BANGET BANGSAT LO PIKIR DENGAN KEDATANGAN LO KESINI TIBA-TIBA GW GAK KEGANGGU GITU HAH?! MIKIR PAKE OTAK BANGSAT!!!! " Emosi Marvel yang tak terbendung, hingga dirinya menjadi pusat perhatian di meja makan.

Biru yang mendengar nya hanya bisa menunduk takut. Tangannya gemetaran ia sungguh ketakutan.

Akhirnya Biru melangkah kan kakinya dengan cepat untuk keluar rumah.

Ia berniat ingin kepantai yang biasanya di datangi dia dan sahabatnya.

Ia memesan taxi melalui HP yang sudah ia bawa. Sesudah taxi sampai ia langsung bergegas naik dan menyuruh supirnya untuk pergi ke pantai.

Setelah nya ia langsung membayar taxi itu dan pergi ke pantai.

Tempat tujuan nya dari awal.

Biru mulai berlarian di pantai, saking asiknya berlari dia tidak sadar bahwa air matanya sudah terjatuh.

"Abang jahat, dia gak sayang biru. Biru capek Tuhan Biru pengen pulang aja
Biru gak mau di disini. " Ujar Biru sambil meneteskan airmata.

"Kenapa kehadiran Biru seolah-olah pembawa kesialan bagi mereka. Biru salah apa? Biru gak tau. " Sambil meneteskan air mata, biru menggambar dirinya dan keluarga. Dia menggambar itu semua di pasir pantai.

"Yaampun Biru kami kamu gak boleh menangis. Nanti Tuhan sedihh, Tuhan maafin biru ya udah nangis. " Biru mengusap air matanya lalu tersenyum.

"Oke, Biru harus kuat. Biru kan mau jadi spiderman. " Biru beranjak dari tempat duduk nya lalu pergi ke air pantai yang tidak terlalu dalam.

"Ya ampunnn, lucu banget sih ikannya. " Ucap Biru gemas melihat ikan yang ada di dalam air sedang mengelilingi kaki putihnya.

Setelah puas bermain di pantai biru akhirnya pergi dan Biru melanjutkan perjalanannya ke mall disana ia melihat banyak stand makan, make up, mobil dan sejenisnya.

Ia tertarik masuk ke toko mainan. Di sana ia membeli rubik untuk dirinya ia tidak lupa membelikan barang untuk keluarga nya di rumah.

"Ehmm, papah suka apa ya? " Biru masih berpikir keras, ia tidak tahu Arsen menyukai apa?

" Beliin makanan aja deh. " Akhirnya ia membeli makanan dan mainan untuk keluarga nya. Dan akhirnya berencana untuk pulang. Saat ingin pulang ia bertemu pacar dari Kakak ke duanya.

"Kak Nares. " Sapa Biru sambil melambaikan tangan.

"Eh Adek Biru, kamu ngapain disini? Udah malem loh. " Nares menghampiri Biru dan memeluknya.

"Adek kangen sama kakak. Em tadi waktu pagi Biru di marahin sama Abang
Marvel. Iya kah? Biru kok gak tau. "

"Iyaa, kenapa? Penyebab nya apa kok bisa dimarahin hmm. "

"Tadi waktu pagi kan Biru turun ke ruang makan Biru duduk di sana, terus Biru minta makan katanya di kasih tapi setelah mereka makan dulu. Biru iya in dong terus Biru pamit dari sana eh malah Bang Marvel ngamuk. " Jelasnya pada Nares.

"Biru gak papa kan? Atau ada yang sakit? " Nares khawatir pada kondisi Adik ipar nya.

"Biru gak papa kok. Biru kan kuat. Udah ya. Biru mau pulang dulu. " Biru pamit pada Nares. Dirinya harus cepat pulang kalo gak bisa habis dia.

"Eh iya, Hati-hati ya Biru kalo ada apa-apa cerita ke kakak aja. " Ucap Nares sedikit berteriak.

Biru akhirnya pulang kerumah nya. Setelah sampai ia mulai masuk kedalam rumah sambil membawa tas belanja hasil dia beli.

Belum sempat beberapa langkah Biru berjalan ia sudah melihat anggota keluarga nya sedang duduk dengan wajah datar nya.

"Habis darimana kamu Biru? " Mahendra bertanya pada Biru.

"Habis keluar beli mainan. " Sebenarnya Ia takut untuk berucap seperti itu tapii sudahlah.

"Beli mainan sampe jam segini? " Bukan Mahendra yang berkata tapi Devan.

"Maafin Biru, Biru janji gak akan pulang malem lagi. "

"Masuk gudang cepat tanpa penolakan. Jangan keluar sampai saya yang membuka kan pintunya. " Mahendra berucap dengan tegas.

Biru yang mendengar nya hanya meletakkan barang belanjaan nya dan berjalan menuju gudang.

Ia paling tidak suka di gudang karena di situ banyak debu dan juga gelap.

Didalam gudang Biru hanya bisa berdoa agar ia kuat sampai besok.

















TBC
Maaf banget baru bisa up.
Jangan lupa vote sama comment nya.
Biar author makin semangat buat nulisnya.

Aku Juga Ingin Bahagia (Mileapofamily) (BxB) Where stories live. Discover now