Awal Mula

669 31 1
                                    

Tahun 2011

Suara tawa anak berusia 5tahun sedang bermain bersama teman nya

"Hey Biru ayok, kamu mau kemana? " Tanya Nathaniel.

"Aku mau beli es krim niel. " Ujar Biru menjawab.

" Yasudah aku tunggu di disini ya tu. " Biru yang mendengar nya hanya mengangkat tangan berbentuk 'oke'

Biru mulai berjalan ketukang es krim yang sedang berjualan di pinggir jalan raya itu. Setelah Biru pergi dari taman tiba tiba saja ada orang yang menghampiri Nathaniel dan bertanya.

"Niel, kamu tahu gak kemana Biru pergi? " Tanya orang itu ke Nathaniel.

"Ah, Biru tadi pergi beli es krim om. Di situ. " Niel menjawab sambil menunjuk kepada Biru yang berusaha untuk menyebrang jalan raya yang ramai kendaraan besar.

"Yasudah makasih ya Niel. " Niel hanya mengangguk pelan. Orang yang ber status orang tua Biru pun akhirnya berjalan ke arah yang tadi di tunjuk Niel.

Tiba-tiba saja ia melihat Biru menyebrang jalan dan di samping nya ada pick up yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Arsen yang melihat itu pun langsung berlari sambil meneriaki Biru.

"BIRU NAK AWASS!!!! " Biru yang mendengar itu hanya terdiam membeku, seolah tidak bisa menggerakkan badannya. Saat sedang terdiam itu Biru merasakan ada orang yang mendorong nya untuk melindungi dirinya agar tidak tertabrak.

CKITT!!!

suara pickup yang berusaha menge-rem tapi tidak bisa.

Akhirnya terjadi tubrukan oleh pickup.

Arsen langsung terlempar beberapa meter. Darah kental mulai merembes membasahi badan Arsen dan kepalanya.
Biru yang melihat kejadian itu hanya bisa menangis histeris.

"PAPA!!! JANGAN TINGGAIN BIRUU!!! " Teriaknya dalam keadaan menangis. Biru langsung berlari ke arah Arsen yang sedang terbaring lemas. Sesudah sampai di sana Biru langsung menggoyang goyang kan tubuh Arsen. Sambil mengusap air matanya yang tidak mau berhenti. Arsen yang masih memiliki sisa kesadaran pun mulai mengelus pipi Biru yang gembul.

"B-b-bi-r-ru pa-pa g-ak p-apa k-kok g-gak u-sah n-nan-ngis. " Ujar Arsen terbata bata.

Setelah mengucap kalimat itu kesadaran Arsen langsung hilang sepenuhnya.

"PAPAAA!!! " Biru yang melihat itu langsung shock dan akhirnya dia pingsan.

***

Di rumah sakit cinta bangsa.

"Bagaimana keadaan suami dan anak saya dok. " Tanya cemas pria tua.

"Kondisi anak anda baik-baik saja ia hanya mengalami sedikit shock. Untuk suami bapak. Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan anak yang ada di dalam nya. Namun takdir berkata lain anak bapak sudah meninggal. Karena kejadian itu pula kita harus mengambil rahim suami anda. Saya mohon pamit dan maafkan saya. " Setelah itu dokter langsung pergi meninggalkan Mahendra yang masih terdiam.

Tiba-tiba saja Mahendra memasuki ruangan Biru.

Dia berkata "Dasar sialan, andai saja kau tidak membeli eskrim pada saat itu mungkin saya tidak akan kehilangan calon anak saya. " Ujar Mahendra menahan emosi.

Dari sinilah kehidupan Biru yang buruk di mulai. Ia sudah tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang dari abang dan ke-dua orang tuanya.
Ia di anggap pembawa sial oleh keluarga nya sendiri.

***
TBC
Tunggu in chapter selanjutnya guys.
Janlup follow ig Biru. Namanya'Sabiru0307'
Janlup votment sebagai tanda kalian  udah baca buku ini terus pendapat kalian tentang book ini gimana?

Aku Juga Ingin Bahagia (Mileapofamily) (BxB) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum