Pakde mengajakku untuk naik ikut bersamanya di atas tempat tidur kami. Kami memutuskan untuk memakai kamarku, menjadi kamar berdua. Aku tidak ingin menggunakan kamar pakde dan bukde sebelumnya,

"sshhh, masss.." desahku saat Pakde menerobos masuk ke dalam baju seragamku.

Pakde Yono menyesap puting susuku, sambil tangan satunya menelusup masuk ke dalam rok seragamku.

"aahhh, mashh ohhh jangan digigit pentilkuh.." ucapku yang merasa perih saat Pakde Yono menyesap lalu sesekali menggigit puting payudaraku.

Pakde mengeluarkan kepalanya dari dalam bajuku, seragamku sudah tersibak ke atas. Berlanjut Pakde Yono menaikkan rok ku ke atas, tanpa melepaskan nya dariku.

"Dek ayo dudukin kontol mas." pinta Pakde padaku.

Aku pun bergerak mengikuti arahan perintah dari suamiku yaitu Pakde Yono.

Aku duduk dan langsung memasukan penis Pakde di dalam kemaluanku.

"ngghhhh.." desahku sambil menatap Pakde

Bantal ditarik Pakde untuk ia gunakan, setelah memposisikan dirinya. Pakde membuka lebar paha ku agar dapat ia lihat bagaimana penisnya, masuk dan keluar secara bergantian di dalam.

"Ayo dek gerakin memekmu, kontol mas pengen dipijet sama memekmu." ucapnya sambil melihat ku bergerak.

Aku mulai bergerak naik turun menududuki kontol Pakde,

"mmmhhh sshhh aahhh., masshhh..," ucapku yang mulai menikmati gesekan kelamin di antara kita.

Tak menganggur, tangan Pakde menempel sambil meremas payudaraku. Pakde memelintir putting susuku, sambil aku terus bergerak sesuai dengan perintahnya.

"aakhhh mas, enakkhh.. kontol massh terbaikkk.. uhh mmhhhh.." pujiku yang keenakan.

"ohh, enak kan dek kontol mas. hmmm., tetemu tambah gede dek.. shhh lagihh.." ucapnya sambil melihatku merem melek keenakan.

"aahhh nghhh, aakhhh. iyahh teteku gede sering di remes samahh aahhh masshh., ouchhj. dipake juga buat ngocokin kontol mashh aahhh mass, rina ndak kuatt. pejuin memek rinaa mashhh.." desahku yang sibuk menggerakkan kemaluanku.

"mau mas bantu biar cepet ndak hah hah..?" tanya Pakde disela-sela desahan kami.

Aku berhenti sejenak, aku capek terus bergerak. Membuat Pakde yang melihatku menjadi kasihan, dan langsung mengambil alih permainan kami.

Aku dibiarkan bersandar di dadanya, lalu Pakde mengangkat bokongku sedikit. Agar memudahkan nya kembali memasukkan penis ke dalam.

"aakhh, mashhhh." erangku

Pakde tanpa berlama-lama lalu mempercepat gerakannya.

"aahh, mas sodok yang kencengh. aahhh shhh sayanghh, masshhh.. uhhh ngghhh ah sshhh mashhh sodok memek rina mas mmhh.." desahku kembali.

Aku dibuat mengejang, Pakde sangat lihai membuatku kelimpungan diatasnya. Cairan ku bercampur dengan sperma pakde.

"udah yah." ucap Pakde yang ingin mencabut penisnya dari dalam.

"tambah lagi mas, rina masih pengen dientot." manjaku dalam pelukan pakde.

Aku malah menjadi ketagihan melihat dan juga merasakan permainan seks dari Pakde Yono,

"Ayo mas." ajaku yang langsung berbalik.

Aku kembali duduk diatas, tapi posisiku berbalik. Aku membelakangi Pakde, kini aku akan bergerak tetapi sambil melihat cermin meja riasku.

"Pakdeee.." panggilku saat mulai bergerak.

Aku sudah tidak perduli, aku masih ingin dimasuki oleh Pakde. Aku bergerak meliuk-liukan badan, Pakde yang gemas melihat aksiku menampar pantat dan juga meremas payudaraku dari bawah.

"dek, lihat kamu begini kayak lonte." goda Pakde yang menikmati goyanganku.

"aakhhh, iyaaah uhhhh aku lontemu massshh mhhhh, aakhhh." erangku menikmati setiap gesekan kelamin kami.

Pakde masih tetap membiarkan aku bergerak, aku dan Pakde Yono bercinta. dengan aku yang masih memakai baju seragam sesuai permintaan Pakde.

Pakde menarik badanku agar badan kami saling menempel, pakde segera mempercepat aksi kami malam ini.

"hosshh.., akhhh dekk. memekmu terbaik, memek mu bikin mas ketagihan pengen terus ngentotin kamu dek." ucap Pakde yang sibuk menusukku dari belakang.

"aakhh, masshh.. terusshh sshh nghhhh enakk mashh. aakhh memek lonteku suka ditusuk kontol mashh.. ah ah ahhh." desahku menikmati gesekan kelamin kami berdua.

Beberapa menit, akhirnya tanda-tanda pelepasan akan segera keluar.

"mashh ngecrott dek, aahhh.." ucap Pakde
"aahh mass rina jugaa, aakhhhh.." timpal ku.

Aku dan pakde bersama-sama merasakan orgasme, sperma Pakde mengalir turun.

"hah hah., makasih dek. kamu paling ngerti puasin mas." ucap Pakde

Aku hanya bisa menikmati pelepasanku, serta pelukan Pakde yang masih memelukku dari bawah. Meski umur Pakde semakin bertambah namun stamina Pakde dalam seks masih kuat, dan mampu membuat ku kelimpungan.

Kami akhirnya tertidur setelah lima kali melakukan seks bersama, aku dan pakde benar-benar kelelahan membuat kami tidak lagi membersihkan diri. Dan lanjut tidur dalam keadaan terlelap.

PAKDEWhere stories live. Discover now