12

12.6K 55 3
                                    

Aku baru saja selesai bersih-bersih, setelah makan aku membersihkan rumah. Dan berlanjut untuk mandi, Pakde Yono ku buatkan kopi dan bersantai di depan TV.

Saat sedang mengeringkan tubuhku, Pakde Yono dengan santainya langsung masuk ke dalam kamar ku.

Semenjak telah menikah, aku tidak lagi mengunci pintu kamar. Kecuali saat tidur, sebab Pakde kerap kali masuk hanya karena ingin melihatku:

"Apalagi mas?" tanyaku yang sedang sibuk mengeringkan badan.

"dek, ayoo.." tutur Pakde
"Ayo apaa?" tanyaku yang lalu berbalik membelakangi Pakde Yono.

Pakde segera duduk di tempat tidur, sambil memandangiku yang sibuk memakai pakaian dalam.

Tanpa basa-basi Pakde lalu melorotkan celana santai yang dia kenakan.

"Astagfirullah mas." ucapku yang melihat penis tegak milik Pakde.

"Dek bantuin, ayoo.." Pakde lalu menarik tanganku.

Aku pun meraih penis pakde, meski kesal. Aku hisap dan aku urut penis tegak milik Pakde.

"sshh, ouchh dek. enakkk.. aahhh." desah Pakde sambil mengusap wajahku.

Aku sendiri mulai lincah dapat membuat penis Pakde bermain di dalam mulutku.

"ouchh, kenyot dek ujung peler mas. dekk.. ohhh." Pakde menutup mata menikmati hisapan yang aku lakukan.

Aku memijat kantung telurnya, sambil menghisap bunyi hisapan bisa didengar.

"prott, slurpp., muachh.. slurpp.." aku menggerakan kepala dan mulutku.

"ouchhh danco, enak banget dek. uhh sepongin lagi rin kontol mas." kubiarkan Pakde mendesah.

Tak lama setelah itu, tembakan cairan sperma tepat berada di dalam mulutku. Dan mengenai bagian dadaku.

"uhhh., sshhh enak dek..." ucap Pakde.

Aku segera berdiri setelah menghisap penis Pakde dengan cara berjongkok.

"Mau kemana dek?" tanya Pakde
"Bersihin ini dulu." tunjuk ku pada sisa semburan sperma yang mengenai dada ku.

"dek, jangan dulu. mas masih pengen ngentotin kamu. sekali aja dek, setelah itu mas ndak ganggu kamu lagi." pinta Pakde padaku.

Benar saja dugaanku, Pakde benar-benar ingin melakukan hubungan badan denganku malam ini.

"Aku capek mas." tuturku.
"ya kamu diem aja, nanti mas yang ngentotin kamu ayo dong dek. kamu ndak kasian lihat kontol mas yang kesepian ini." ucap Pakde sambil memegang penisnya.

"yaudah sekali aja, ndak boleh nambah." tawarku.
"beres dek, ayook." ucap Pakde dengan semangat.

Aku membuka pakaian dalamku, ku lepaskan. ketika sibuk melepaskan cd dan bh-ku, Pakde menyodorkanku pakaian seragam sekolah.

"apa ini mas?" tanyaku yang lalu memegang pakaian seragamku sendiri.

"pakai yah seragam mu, mas pengen ngentotin kamu pakai bajumu. boleh ya dek." rayu Pakde kembali.

Aku yang tidak ingin bertanya lagi, segera ambil dan memakai baju, rok, maupun jilbab seragam yang diberikan.

Senyum tercekat jelas di wajah Pakde, melihatku memakai seragam sekolah. Pakde menarik ku agar mendekat, bokongku diremas oleh Pakde Yono.

"Dek kamu cantik sekali, mas beruntung punya kamu." puji Pakde Yono sambil meremas dan mengangkat rok yang ku kenakan ke atas.

Sentuhan Pakde membuat libidoku naik, aku tidak memakai pakaian dalam. Aku hanya memakai seragam sekolah saja.

PAKDEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora