12

4K 340 4
                                    


Semua siswa turun dari kamar masing-masing menuju aula hotel untuk makan, ini waktu jam makan malam.

Setelah selesai mereka di perbolehkan untuk keluar dan kembali dengan waktu yang di tentukan, pukul sepuluh malam.

Jaemin dan teman-temannya tentu saja senang, mereka bertiga berjalan keluar hotel.

Melihat-lihat kota juga pinggir pantai, mencari makanan ringan untuk mereka makan juga berfoto bersama.

"Bagus banget." Ucap Haechan.

"Iya, foto yuk."

"Ayo, bentar dulu kita cari orang buat fotoin." Kata Jaemin.

"Jeno!"

Jeno, Eric dan Guanlin menoleh bersamaan.

"Apa?"

"Tolong fotoin."

Jeno mengambil handphone milik Jaemin, pemuda itu memotret mereka dalam diam.

"Udah?" Tanya Jeno, Jaemin mengangguk.

"Udah."

"Sekarang gantian." Jaemin mengangguk.

"Cepet, gue fotoin."

"Nanti kita berdua." Bisik Jeno, Jaemin mengangguk.

"Iya, ayo gaya!"

Jaemin memotret Jeno dan teman-temannya, setelah selesai Jaemin memberikan ponsel Jeno.

"Thanks." Jaemin mengangguk.

"Boleh fotoin?" Ucap Jeno pada Eric.

"Boleh."

Jeno menarik tangan Jaemin lalu memegang pinggang pemuda manis itu, Jaemin hanya diam.

"Senyum." Ucap Jaemin saat Jeno hanya memperlihatkan wajah datarnya.

Jeno tersenyum tipis, membuat teman-temannya yang melihat ikut tersenyum gemas.

Setelah puas berfoto mwreka kembali berkeliling, membiarkan pasangan baru itu yang memandu jalan.

Entah sadar atau tidak, sejak tadi Jeno menggenggam tangan Jaemin.

...

Jeno menatap Jaemin yang tertawa bahagia bersama temannya, pemuda tampan itu tersenyum tipis.

"Jen ayo!"

Jeno pasrah saat Eric menggandeng tangannya menuju bibir pantai, mereka bermain air. Menikmati masa liburan mereka.

Jeno yang beberapa kali terdorong Eric terkejut saat punggungnya tak sengaja bertabrakan dengan punggung Jaemin.

Jaemin terkejut, menatap Jeno kemudian tersenyum jahil. Pemuda manis itu menyipratkan air pada wajah Jeno.

Jeno memejamkan matanya saat wajahnya terkena air dari Jaemin, Jaemin hanya tertawa begitu dengan teman yang lain.

Pemuda manis itu semakin cepat membuat Jeno kembali memejamkan dan menghela nafas pelan.

Grep.

"Eh?" Jaemin terkejut saat Jeno menarik tangannya agar mendekat kearahnya.

"Kena." Kata Jeno, Jaemin membulatkan matanya dan berontak.

Jeno terkekeh pelan, memainkan air kearah wajah Jaemin.

Pemuda manis itu tentu saja kesal, ingin berontak namun tak bisa.

"Jeno!"

Jeno tak menjawab, pemuda tampan itu berjalan agar sedikit ke tengah tentu membuat Jaemin panik.

accident | nomin [✓]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz