6.

328 25 0
                                    

Kritikan pak hanan mengenai tulisan nayla yang monoton cukup mempengaruhi suasana hatinya. Nayla berpikir keras bagaimana harus mengatasi hal tersebut. Malam ini sepulang kerja ia menatap layar laptop serius melakukan riset, serta menonton  video youtube mengenai cara menulis yang tidak monoton.

Drrtt.. drrtt..
Drrtt.. drrtt..

Nayla memutar kepalanya ke arah ponselnya, tangannya menggeser lauar kaca ponsel tersebut.

" halo " sapa nayla.

" lagi ngapain nay ?" Tanya najib.

" lagi ga mood " jawab nayla datar.

" kenapa ?" Tanya najib lembut.

" kepo aja lu .." jawab nayla pelan, nadanya tidak seketus biasanya jika berbicara dengan najib.

" lu beneran lagi bete ya ?" Tanya najib heran mendengar suara pelan nayla.

" apa gue resign aja ya jib ?" Tanya nayla tiba-tiba pada najib.

" lo ada masalah di kantor ?" Tanya najib penasaran.

" gue ngerasa stuck aja, umur udah ga muda skill disitu-situ aja " jawab nayla pelan.

Najib terdiam mendengar cerita nayla, dibalik sosoknya kuat dan kokoh ternyata dia bisa merasa putus asa juga.

" nay.. lu dimana ?" Tanya najib.

" dirumah "

" udah makan malam belum ?" Tanya najib lembut.

" udaah "

" kalo capek lo istirahat aja, ambil cuti doing something you love " ucap najib.

Nayla terdiam, air matanya hampir tumpah. Entah kenapa mendengar perkataan najib membuat benteng kekuatannya ambyar.

" lo suka ga ama kerjaan lo ?" Tanya najib kemudian.

Terdengar isak tangis nayla di ujung telepon membuat najib sedikit panik.

" gue samperin ya nay ?" Ucap najib meminta ijin, karena panik mendengar isak tangis nayla.

" ga usah.. udah malem " jawab nayla tersedu.

" lo bilang ama gue harus ngapain , biar lo tenang " ujar najib.

" tulisan gue dibilang monoton dan ga berkembang akhir - akhir ini sama pimred.. udah berkali - kali gue coba perbaikin tapi ada aja salahnya. Apa gue resign aja kali ya.." Cerita nayla dengan sisa isak tangisnya.

" nay.. lo lagi capek kali.. tapi lo ga nyadar kalo kamu capek." Ucap najib.

" tapi gue baik - baik aja " sanggah nayla.

" mungkin yang monoton bukan tulisan lo, tapi rutinitas yang lo jalani.. " ucap najib menanggapi cerita nayla.

Nayla terdiam, memikirkan kalimat yang najib ucapkan padanya. Sepertinya benar, yang monoton ga cuma tulisannya tapi juga hidupnya.

" gue mesti ngapain ya jib ? " tanya nayla meminta saran.

" lo punya hobby ga ? Hobby yuh bisa release stress kita sama rutinitas tiap hari.. " ucal najib.

" gue aja gatau hobby gue apaan hehee " jawab nayla meringis, menyadari satu hal lagi jika benar - benar tidak ada yang menarik dari hidupnya.

" lo suka naik kuda ga ? Kapan - kapan ikut gue berkuda aja seru tau " ajak najib antusias.

" takut ah gue " ucap nayla.

" coba duluu " najib tidak menyerah.

" iyee dah kapan - kapan ya " ucap nayla.

Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang