bertaruh siapa yang bersama?

103 10 1
                                    

Dughhh

Gaisha mengumpat saat kepalanya terhantam keras oleh bola, sampai sampai tubuhnya dibuat jatuh hanya karena hantaman tersebut, ya gimana gak jatuh orang tendangannya kuat banget!

"Sakit, bangsat!" Umpat Gaisha mengusap bekas hantaman. Baru saja bell istirahat berbunyi, niatnya tadi Gaisha ingin pergi ke kantin dengan tenang melewati pinggir lapangan untuk sekalian mengajak Jaden yang sedang berlatih futsal di lapangan tapi malah apa yang ia dapatkan? Hantaman bola? Hell?

"Eh, soㅡ"

"Lo kalau gak suka sama Gaisha jangan sengaja nyakitinㅡ" Seruan Jaden menyadarkan ringisan kesakitan Gaisha.

Gaisha dibuat terpaku melihat Jaden  mencengkram tangan kapten futsal SMAGA yang tadinya mau tolongin dia.

"Kata siapa gue gak suka Gaisha?"

Hening, "Haduh! Kepalaku sakit.. kayaknya geger otak deh!" Seru Gaisha sembari memegangi kepalanya serius dengan raut kesakitanㅡPadahal aslinya Gaisha tidak tahan dengan suasana saat ini.

"Gaiㅡ"

"Lo diem di situ! gausah sok deket sama Gaisha!" Peringat Jaden sebelum mendekati Renjian yang sepertinya sangat kesakitan padahal hanya pengalihan topik.

"Aduh! Hardan, tolong anterin gue ke uks, kepala gue pusing!" Rengek Gaisha pada Hardan yang berdiri di samping Gamarka.

"Gue?" Hardan ngeri banget dapet tatapan tajam dari dua kapten futsal. Bingung antara mau tolongin Gaisha atau bersikap loyal sama Gamarka.

"Iya, Har! Sakit banget," Saut Gaisha sambil berteriak, "Lo liatin apa sih? Gue pusing nih, cepet gendong ke UKS!" Desak Gaisha merentangkan tangannya supaya Hardan memposisikan diri di depannya; Gendong belakang soalnya gak mungkin disekolah gendong ala pengantin.

Hardan yang gak mau ribet, alhasil masa bodoh sama dua kapten futsal, dia juga bodo amat sama keloyalannya sama Gamarka soalnya ini juga salah Gamarka yang nendang kenceng banget.

Setelah Gaisha naik ke punggungnya, Hardan langsung pergi ke UKS, meninggalkan dua kapten futsal yang saling bersitatap dingin.

Semua siswa yang ada di lapangan perlahan bubar, sisa beberapa untuk menamati apa yang akan dilakukan mantan musuh sekolah mereka dengan andalan sekolah mereka.

Jaden mendengus remeh, "Lo pikir Gaisha masih mau sama lo?"

"Menurut lo gimana, Den?" Tanya Gamarka tenang, "Lo baru gabung sekolah ini belagu amat, kayak paling taㅡ"

"Gue emang baru gabung tapi gue lebih tahu banyak hal tentang Gaisha daripada lo yang lebih sering menyia-nyiakan dia sebelumnya." Sela Jaden telak membuahkan kepalan tangan Gamarka yang tiba-tiba merasa kesal atas ungkapan Jaden, "Dan gue harap lo gak berharap Gaisha bakal bersikap baik lagi ke lo." Tambah Jaden sambil menepuk bahu Gamarka, ia pun berbalik hendak pergi meninggalkan Gamarka, namun tidak jadi, ia kembali menyeletuk tanpa menoleh pada Gamarka yang masih berdiri di belakangnya, "Tapi, gak ada salahnya kalo lo mau coba berjuang," Setelah mengatakan itu, Jaden berlari kecil meninggalkan lapangan untuk menjenguk Gaisha.

Gamarka yang sedikit merasa kesal tanpa sengaja menyalurkan kekesalannya dengan cara menendang bola yang ada di depan kakinya, bola yang ditendang itu berakhir melayang dan memecahkan kaca kelas sepuluh.

Mendengar pecahan kaca itu, Gamarka menghela nafas kasar dan pergi menuju ruang BK untuk mengaku terlebih dulu daripada dirinya dipanggil oleh BK.

Tidak dari jauh dari lapangan, di koridor sekolah ada sepasang kekasih yang sedang menikmati adegan kericuhan yang baru saja terjadi lainnya.

iv. SALUTATIONWhere stories live. Discover now