YOU MAKE ME [BAB 5: PACARAN]

Start from the beginning
                                    

"Udah gue bilang kalau gue bukan cewek yang tepat untuk lo permainkan, Jeffrian. Please kembali ke kehidupan kita sebelum malam itu terjadi."

Raut wajah Jeffrian berubah datar. "Sempit banget pikiran kamu. Emang cewek yang habis patah hati selalu menilai cowok yang baru mau deketin dia tuh bakal sama brengsek nya sama mantan nya ya?"

"Gue nggak mau bahas itu. Lo nggak perlu ikut campur sama masalah gue." jawab Roseline cepat.

"Eline, kamu butuh pelampiasan dari rasa patah hati kamu kan?" tanya Jeffrian yang tidak mendapat jawaban apapun dari Roseline.

"Got it. Kayaknya aku tepat sasaran. You need, tapi kamu berusaha menutupi perasaan itu karena kamu masih kecewa sama mantan tunangan kamu. Aku punya tawaran menarik buat kamu."

Roseline menatap lekat ke wajah tampan Jeffrian. "Gue nggak peduli. Sekarang lepasin tangan gue."

"Udah aku bilang kamu nggak punya pilihan lain selain memanfaatkan momentum ini untuk balas dendam ke mantan tunangan kamu, Eline."

"Jeffrian, gue menghormati lo sebagai om nya Jino. Selebihnya kita nggak ada hubungan apa-apa selain partner one night stand."

Senyum seringai itu kembali muncul di wajah Jeffrian. Lelaki itu mendekatkan dirinya ke arah Roseline lalu membisikkan sesuatu di telinga nya. "Kamu nggak akan nyesel, Eline. Jadikan aku pelampiasan dari rasa sakit hati kamu."

Tubuh Roseline menegang dan kedua mata nya terbuka lebar. Jarak antara dirinya dan Jeffrian terlalu dekat sampai dia bisa merasakan panasnya hembusan nafas Jeffrian di telinga nya. Terlebih dengan ucapan yang barusan dia dengar.

"Are you kidding me?! Maksudnya apa?" seru Roseline tidak terima.

"Kalau pacaran terlalu terburu-buru kita bisa mulai dari pedekate. Tapi rasanya kita nggak butuh pendekate lagi karena sejak malam itu hubungan kita udah jauh lebih dekat. Kamu pasti paham maksud aku, Eline."

"Nggak. Gue sama sekali nggak paham maksud lo."

"Kamu tau kan kalau cewek yang habis patah hati itu butuh sesuatu yang bisa ngebuat dia lupa sama rasa sakit hatinya. Sekarang aku disini mau menawarkan win-win solution untuk masalah kamu."

Roseline mendorong tubuh Jeffrian menjauh. "Maksud lo friend with benefit? Gue rasa ketemu sama lo malam itu adalah kebetulan tergila. Stop dan jangan pernah ganggu gue lagi."

Jeffrian kembali menahan pergerakan Roseline. "Memang mirip sama friend with benefit, tapi beda nya ini nggak seburuk itu. Anggaplah kita punya hubungan spesial tapi kalau suatu saat lo mau minta berhenti maka saat itu juga kita selesai."

"Jeffrian, gue nggak habis pikir sama otak lo." kata Roseline sambil menggeleng heran.

"Thank you for the compliment."

"Itu sama sekali bukan pujian. Astaga!" Roseline memijat kening nya merasa lelah dengan perdebatan tidak berguna ini.

"Dengerin dulu penjelasan aku, sayang."

"Terserah. Cepetan selesaikan urusan lo biar gue bisa balik tidur."

Jeffrian tersenyum puas. "Seperti yang aku bilang tadi. Jadiin aku pelampiasan rasa sakit hati kamu dan aku bakal berusaha bikin kamu lupa sama mantan tunangan kamu yang brengsek itu. Anggap hubungan ini sebagai perantara antara kamu dan aku, tapi kalau suatu saat diantara kita memutuskan untuk berpisah maka saat itu juga kita harus berpisah. Gimana? Ada yang mau kamu tambahin?"

"Kalau gue nerima tawaran lo itu apa lo bakal jauhin gue?"

"Ya nggak akan dong, sayang. Kan kita udah resmi punya hubungan. Mana ada orang kasmaran tapi jauh-jauhan."

[6] MY DRAFT (JAEROSE)Where stories live. Discover now