40 | Depends on Kaiya

858 128 28
                                    

Heyhoo! Hello again!
Maaf baru update lagi ya. Kemarin sempet agak hilang mood buat nulis, jadi nggak beres2 bikin chapter yang ini. But, I've got my mood back, so let's continue torturing Aiden and Kaiya. Eh, enggak ya? Hihihi.

Dan kebetulan, lagi ada banyak kerjaan yang harus kuselesaikan sampai april nanti, jadi aku harus lebih fokus ke situ dulu. Ditambah bentar lagi puasa. So, mau early info aja kalau kayaknya aku bakal slow update di sini. Aku akan usahakan buat update at least seminggu sekali, tapi aku nggak bisa janji. Tapi yang jelas, cerita ini akan tetep lanjut sampai tamat, walaupun mungkin bakal lebih lama dari targetku 😅

Oh, btw sorry for being very sensitive and annoying last week. Mungkin ada yang menganggap, apa sih penulis amatir aja sok2an, lebay, anti-critics, you name it. I apologize. Aku ngerti kekhawatiran kalian, I really appreciate it, thank you sm. Tapi aku cuma pengin nggak ada lagi yang namanya ribut2 gegara shipper ini shipper itu. Yang diributin aja nggak tau eksistensi kita. Jadikan ajang kapal2an ini cuma buat having fun aja, jangan dibuat baper. Kalau shipper sebelah berisik? Just let them be, kita nggak usah ikut2an. Nggak baik buat kesehatan mental, seriously.

And also, I'd like to thank all readers here for the endless support, padahal aku bukan siapa-siapa. Aku masih anak kemarin sore di bidang tulis menulis, tapi karyaku bisa dicintai banget sama kalian. Bahkan, sampai dicariin karena seminggu menghilang. Kalian baik banget beneran 😫😣 I can't say anything but thank you. Semoga kebaikan kalian semua dibalas sama Tuhan. Aamiin.

Alright, without further ado, let's start this new chapter of Aya-Ayi! Panjang, nih! Happy reading!

***

Terhitung sudah satu bulan lebih sejak gosip tentang Aiden dan Nabila pertama kali muncul. Aiden dan pihak Sanskara sudah berusaha sekuat tenaga untuk meredam gosip itu, tapi belum berhasil.

Berita yang beredar semakin berkembang liar. Kemampuan stalking para warganet sungguh luar biasa. Mereka berhasil mendapatkan informasi tentang Nabila yang merupakan mantan kekasih Karel—yang notabene adalah kakak dari Kaiya.

Tidak hanya sampai situ. Kecelakaan yang melibatkan Aiden dan Nabila pun akhirnya terendus oleh media. Wartawan berhasil menemukan warung yang ditabrak oleh Aiden dulu. Keterangan Nabila ke polisi yang menyebutkan mereka adalah sepasang kekasih malah menjadi bumerang bagi Aiden di saat ini.

Dia sampai dijuluki sebagai pria perebut pacar orang, sekaligus selingkuhan. Hal itu kemudian dikaitkan dengan foto terakhir yang beredar. Titel 'pria gagal move on' pun ditambahkan warganet untuk Aiden.

Persona Aiden semakin terjun bebas. Banyak gunjingan dan komentar jahat yang tertuju padanya sekarang. Alhasil, karier GAKT pun terganggu. Konser dan beberapa jadwal off air ditunda untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.

Para brand yang bekerjasama dengan GAKT maupun perseorangan pun mulai menarik diri. Beberapa iklan sudah di-take down, project yang seharusnya digarap in the meantime jadi ditunda, bahkan ada beberapa brand yang sampai membatalkan kontrak.

Aiden semakin tersudut dari berbagai arah. Masalahnya dengan Kaiya belum beres, tapi masalah baru terus bermunculan.

Hal itu mengundang rasa iba Kaiya. Semarah apapun dia pada Aiden, dia tetap tidak tega melihat suaminya itu menderita dan disalahkan berbagai pihak. Dia ingin membantu, tapi tidak tahu bagaimana caranya.

Dia tidak tahu kenapa gosip kali ini sulit sekali diredam oleh agensi Aiden. Tidak seperti saat munculnya fitnah ke Sendok Kayu yang bersamaan dengan berita hubungannya dengan Aiden dulu.

"Mungkin kalau Mbak Aya mau muncul kayak dulu, beritanya bisa agak reda, Mbak."

Suara Aika memecah lamunan Kaiya. Dua saudara ipar itu sedang makan siang bersama di Sendok Kayu Bintaro.

Us, Then? ✓ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang