Bab 10

648 65 6
                                    

Wang Yibo baru saja selesai mandi, dan terlihat lebih fresh dengan pakaian casual milik Xiao Zhan. Setelah itu Wang Yibo keluar kamar mencari sosok pemuda yang biasanya masih tidur di sofa ruang tamu saat ia berangkat kerja atau berangkat ke kampus Gusu university. “Apa dia belum bangun?” gumam Wang Yibo.

Matanya menyisir seisi ruangan yang tidak terlalu besar. Hingga ia menemukan pemuda yang ia cari sedang duduk di depan laptopnya yang menyala.

“Weekend begini apa masih harus bekerja?” suara Wang Yibo mengagetkan Xiao Zhan ketika dia tiba-tiba sudah berada di belakang kursi yang diduduki Xiao Zhan dengan pandangan mata menatap layar laptop yang menyala.

“Ge, bisa tidak jangan mengagetkanku secara tiba-tiba begini? Yang ada aku bisa mati muda karena sering di kagetin Gege.” gerutu Xiao sambil melihat ke belakang menatap kesal kearah Wang Yibo.

Wang Yibo tersenyum melihat wajah kesal Xiao Zhan. “Ini kamu lembur dari tadi malam?” tanya Wang Yibo mengabaikan perkataan Xiao Zhan sebelumnya.

“Enggak, barusan aja aku ngerjainnya.” jawab Xiao Zhan. “Itu aku udah siapin sarapan, sebelum pulang sebaiknya Gege makan dulu.” ucap Xiao Zhan.

Wang Yibo mengerutkan keningnya. “Kamu bisa masak?” tanyanya meragukan kemampuan Xiao Zhan.

Mendengar pertanyaan yang meremehkannya, Xiao Zhan menatap sengit kearah Wang Yibo. “Apa maksudnya? Gege meremehkanku?” sengak Xiao Zhan tak terima.

Melihat wajah garang Xiao Zhan membuat Wang Yibo tertawa. “Bukan, bukan. Selama ini aku tidak pernah melihatmu memasak, ditambah lagi di kulkas selain minuman dan buah-buahan tidak ada bahan makanan yang bisa di masak. Jadi aku pikir kamu tidak pandai dalam urusan dapur.” terang Wang Yibo agar Xiao Zhan tidak salah paham akan maksud perkataannya.

“Ck, tadi pagi aku belanja ke bawah beli bahan makanan untuk di masak.” ucap Xiao Zhan yang kemudian melihat kembali kearah layar laptopnya.

“Kulkas memang jarang di isi bahan-bahan masakan, karena aku tidak pernah makan di rumah. Kan sayang kalau belanja terus busuk sebelum di masak.” jawabnya dengan nada kesal tanpa melihat Wang Yibo.

Wang Yibo hanya manggut-manggut mengerti, lalu ia berjalan mendekati meja makan melihat hasil karya Xiao Zhan. Apakah layak untuk di makan? Begitulah yang ada dipikiran Wang Yibo.

“Wah sepertinya enak.” mata Wang Yibo terkagum akan tampilan masakan Xiao Zhan yang menarik perhatiannya. “Kamu harus sering-sering memasak di apartemen Sean. Akan aku penuhi kulkas dengan bahan-bahan makanan, supaya kamu tidak makan di luar terus.” lanjutnya.

“Cih, aku tidak mau mengotori pantry apartemenku. Kalau Gege mau makan masakan rumah, Gege bisa makan di rumah Gege sendiri.” ketus Xiao Zhan.

Secara tidak langsung Wang Yibo mengatakan bahwa ia akan sering datang ke apartemen bukan? Wah makin ngelunjak. Pikir Xiao Zhan.

“Ayo kita sarapan bersama.” ajak Wang Yibo.

“Eum, iya bentar aku selesaiin ini dulu Ge.” jawab Xiao Zhan.

Tidak lama Xiao Zhan beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke meja makan. Disana sudah ada Wang Yibo yang menunggu.

 Disana sudah ada Wang Yibo yang menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beloved husband ( YIZHAN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang