•26•

1K 122 7
                                    

**

"Malam ini abi mau bobo sama mommy.. Abi mau temenin mommy bobo, abi mau bobo disini"

"Mommy ko gak jawab? Abi gak boleh ya bobo disini? "

"Abi pengen peluk mommy.. Mommy acel baik, abi sayang mommy... Abi mau bobo sambil di peluk mommy"

Senyum ashel saat itu terukir,saat mengingat celotehan abigail semalam yg meminta ijin untuk tidur di kamarnya

Kata demi kata yg di ucapkan abigail tadi malam masih terus saja terngiang  di benaknya, ashel menatap wajah polos abigail yg masih tertidur dengan pulasnya.
Jemari ashel mulai mengelus lembut puncak kepala abigail, pipi, hidung, mata dan bahkan bibir abigail pun ashel usap dengan lembut

"Muka abi mirip banget sama kamu del.. " Ucap ashel

Bibir ashel seakan bergetar hebat saat menatap wajah jagoan kecil yg menjadi sumber kebahagian terbesar suaminya saat ini

Tiba-tiba saja dan tanpa di komando air mata ashel keluar dari pelupuk matanya, tangis ashel tak bisa ditahan lagi.

"Seandainya aja kecelakaan itu gak terjadi, mungkin kamu masih bisa hidup lebih lama lagi di rahim mommy. Lahir dengan selamat dan akan jadi anak kesayangan daddy dan mommy saat ini" Lirih ashel dengan menatap perut datarnya mengusap pelan dan kembali mengingat masa-masa kehamilannya dulu

Air mata ashel semakin tidak bisa di bendung, air matanya kembali menetes.
Perut buncitnya itu kini sudah tidak membesar lagi,perutnya datar. Bahkan sekarng ashel tak bisa lagi merasakan tendangan-tendangan kecil anaknya. Sekarang justru hanya kesedihan dan penyesalan yg ashel rasakan,bayinya itu telah pergi sebelum ashel bisa melihat wajahnya.

Ashel kembali menatap abigail yg masih terlelap

"Seandainya aja abi itu anak aku, andai dia anak yg lahir dari rahimku, bukan dari rahim kak chika.. Mungkin saat ini aku akan jadi perempuan yg paling bahagian karna mempunyai anak seperti Abigail" Batin ashel dengan tersenyum miris

Ashel langsung menghapus air matanya, ashel tak mau sampai orang lain melihatnya menangis dan rapuh seperti ini

"Gak aku gak boleh kaya gini.. Aku gak boleh egois kaya gini.. " Ucap ashel dengan langsung mendekap tubuh mungil abigail

Ashel tidak mau kalau harus terus berlarut dalam kesedihan, apalagi kebahagian kini sudah ada di depan matanya. Kebahagian yg mungkin memang membutuhkan pengorbanan besar yg harus di relakannya

Ashel menghela nafas panjang, membuang sesak yg ada dihatinya. Bibirnya ia cobakan untuk tersenyum untuk menyambut kebahagian itu.

"Aku yg udah pilih jalan ini, aku juga yg ikhlasin adel buat nikahin kak chika.. Aku bahagia kalau adel bahagia, dan sekarang aku lebih bahagia dengan bisa menyayangi abigail seprti anak aku sendiri.. Makasih kak chika karna berkat kamu aku bisa merasakan kebahagian ini.. " Batin ashel lagi dengan lirih

______

"Be..berarti beneran adel udah nyentuh aku malam tadi" Gumam chika dengan masih mencoba mengingat kejadian semalam

Chika bingung apa dia harus bahagia atau sedih saat mengingat sekarang jika dirinya benar-benar telah menjadi milik adel seutuhnya

Because You All Change [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang