ლ CHAPTER 11 : Murid baru

71 10 46
                                    

Coretan jingga kemilau di atas langit nampak memukau dengan matahari terbenam di barat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Coretan jingga kemilau di atas langit nampak memukau dengan matahari terbenam di barat. Menggantikan peran awan mendung yang semula menguasai dengan hujan deras mengguyur kota hampir beberapa jam lamanya.

Motor merah Tanjiro baru saja terparkir rapi di garasi rumahnya, bersampingan dengan motor Nezuko yang baru saja diperbaiki dari bengkel. Sejak kembalinya dari rumah Kanao beberapa menit yang lalu, perutnya terasa di gelitik oleh sesuatu tak kasat mata. Segaris senyuman terus terpatri sepanjang perjalanan pulang. Membuat siapapun yang melihat akan berfikir jika ia adalah seorang pasien RSJ yang lagi kabur.

Pemicunya tidak perlu di tanya lagi. Pasti adalah seorang gadis manis yang sudah memenuhi hati dan pikirannya selama beberapa hari ini.
Namun, semesta selalu mempunyai caranya sendiri untuk menguji para insan menetap, apakah hatinya memang telah berlabuh sepenuhnya pada sosok di hati, atau hanya sekedar pemanis yang akan segera berlalu seiiring waktu bergulir.

Suara dering telepon dari ponselnya menyentak Tanjiro dalam lamunan. Masih dalam posisi duduk di atas jok motor, niat untuk segera masuk ke dalam ruang ia urungkan.
Memilih untuk mengangkat telepon dari salah satu kontaknya terlebih dahulu.

"Hallo,Kenapa Zen? Tumben nelpon gua." Ucap Tanjiro. Mengawali panggilan telepon dari Zenitsu.

"Eh, lu udah denger beritanya belum?" Di sebrang sana Zenitsu balik bertanya. Mengatakan dengan jujur ketidaktahuan dirinya tentang berita yang di katakan Zenitsu. Terdengar decakan kekesalan di sebrang sana.
"Bisa-bisanya lo enggak tau anjir. Kudet!"

"Makanya kasih tau gua jamet." Tanjiro balik menyerang.

Tidak mau terjadi peperangan kata-kata lebih panas lagi. Zenitsu memilih mengalah dan memberitahu berita news yang baru ia tahu saat rapat osis di sekolah tadi.
Hal ini bisa dibilang cukup penting, apalagi menyangkut dengan masa lalu sahabatnya.

Sontak setelah mendengar ucapan Zenitsu. Tubuhnya terasa disiram air es yang membuatnya jadi membeku. Kedua mata pemuda itu bahkan mengerjap tak percaya sambil menggeleng kepalanya.
Yang di dalam benak Tanjiro. Bagaimana bisa terjadi?

"Lu enggak bercanda 'kan Zen?"

"Menurut lu aja deh?"

Panggilan itu ditutup sepihak dari Zenitsu. Meninggalkan Tanjiro dengan perasaan kacau di hati. Binar kebahagiaan di matanya mulai redup semakin sayu beriringan dengan pandangan si pemuda menjadi merunduk.

- ASMARALOKA -

Walaupun terkesan cuek dengan keadaan. Pada dasarnya Kanao sangat menyadari ada yang sedikit berbeda dari cara orang-orang menatap dirinya.
Hari ini lebih banyak pasang mata memaku apa yang mereka lihat pada eksistensinya. Bahkan tidak jarang sampai membuat beberapa orang kehilangan fokus.

Asmaraloka | •Tanjiro x Kanao •Where stories live. Discover now