ლ CHAPTER 10 : Hujan 🌧️

39 7 38
                                    

Bagi Tanjiro

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagi Tanjiro. Menemukan kebahagiaannya bisa dibilang cukup mudah. Selain makan ayam geprek atau win streak.
Berada di radius sedekat ini dengan Kanao, cukup membuatnya merasakan kebahagiaan jauh berkali lipat dari yang sebelum ia rasakan.

Sudah cukup lama enggak dibuat falling in love sama seseorang. Layaknya seperti bocah ingusan dengan cinta monyet. Cowok itu baru diberikan kesempatan lagi untuk merasakan indahnya Asmaraloka.

Kanvas biru langit kini benar-benar diganti awan mendung gelap dengan air hujan yang tinggal menunggu waktu untuk jatuh.
Kedua manik sewarna maroon itu menatap risau dengan helaan nafas lelah.

"Masuk dulu yuk. Bentar lagi hujan." Tanjiro menurunkan pandangannya yang semula menatap langit ke arah Kanao.

Gelengan ringan dan senyuman amat tipis ia berikan sebagai penolakan halus. "Gakpapa kok. Lagian aku bawa jas hujan, jadi aman aja."

Tidak mendapatkan jawaban yang ia mau. Kanao menahan lengan Tanjiro ketika pemuda itu hendak memutar kunci motornya.
Belajar dari keteledoran masa lalu, tidak mungkin Kanao mau merasakan rasa bersalah yang menganggu itu.

"Enggak nerima penolakan. Kamu mau sakit lagi untuk part dua?" Suaranya terdengar serius dengan tatapan menusuk.

Anggukan pelan dengan bibir terangkat naik sudah menjadi jawaban yang memuaskan bagi Kanao.
Mengikuti instruksi si pemilik rumah. Tanjiro menuntun motornya untuk masuk ke garasi mobil di rumah Kanao yang kebetulan lagi kosong.

Rumah Kanao memang bukan rumah mewah milik para kaum konglomerat yang kekayaannya tidak habis sampai tujuh turunan. Tapi menurut Tanjiro, rumah ini adalah rumah paling bagus dari deretan blok persis seperti bangunan perumahan elit pada umumnya.
Rumah minimalist berpadukan abu-abu dan putih berlantai dua dengan desain modern.

Rumah minimalist berpadukan abu-abu dan putih berlantai dua dengan desain modern

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Memang ia sering mampir kesini untuk mengantar Kanao pulang. Tapi cuman sampai di depan gerbang saja.
Jelas melihat bentuk bangunannya lebih dalam membuat Tanjiro berfikir bahwa; Keluarga Kanao bukanlah keluarga sederhana yang memiliki rumah semewah ini.

Keduanya masuk bersamaan ke dalam rumah dengan pintu depan yang terbuka lebar. Mengantisipasi jika ada gosip berlebihan dari tetangganya yang berfikir menyimpang tentang seorang anak perempuan membawa teman laki-lakinya.

Asmaraloka | •Tanjiro x Kanao •On viuen les histories. Descobreix ara