pilihan tepat

130 17 0
                                    

rara menuruni anak tangga, dia melihat ke meja makan yang seperti biasanya di penuhi banyak makanan, rara berlalu pergi ke kulkas dan mengambil roti serta susu, dia lebih memilih memakan roti dan susu, tapi sesekali dia melihat makanan yang sudah di buat oleh selfi

"huh!" gadis itu menghabiskan sarapannya, setelah itu pergi ke kampus

selfi sejak tadi melihat rara dari balik pintu, betapa sedih hatinya karena sikap rara

"harus dengan cara apa agar kamu memaafkan kakak sayang" lirihnya dengan mata yang berkaca-kaca

"momy dady! selfi merindukan kalian, tapi selfi tak mau menemui kalian, selfi di sini akan terus berusaha untuk menjaga adik agar dia baik-baik saja, dan agar kalian juga tak terlalu mengkhawatirkan kami, I miss you" ucapnya melihat foto keluarga

-------------

"bos" panggil anak buah rara

"lu di panggil ke kantor ketua yayasan noh" beritahunya

"aishhh! sial" rutuk rara sembari beranjak bangun, dia berjalan menuju motornya lalu menyemprotkan parfum agar bau rokok hilang dari bajunya, walaupun rara tak merokok tapi dia kan terkena asap rokok teman-teman cowoknya

"udah gue bilang!! lo semua harus berhenti ngerokok anj***" amuknya sembari melempar botol parfum ke arah teman-temannya yang masih merokok

semuanya buru-buru mematikan rokoknya dan beranjak bangun, rara berdiri di depan mereka dengan tatapan dingin

"aishhh! sial! gara-gara lo semua, asal gue keluar dari sini, pasti baju gue selalu bau" rara mengambil rokok mereka lalu menginjaknya, menghancurkan hingga tak tersisa, hingga tak lagi utuh

"rokok gue! gue baru aja beli" gumam teman-temannya dengan sedih

rara berjalan menuju motornya, lalu dia kembali dan melemparkan sepak bungkusan permen gumgum gagang

"makan tuh permen" serunya

rara tersenyum smrik sembari memakan permen lalu menaiki motornya dan pergi

-------------

"bu selfi!" seru ketua yayasan

"maaf karena, kemarin saya harus menunda menemui anda bu selfi" ucapnya menyesali

"tidak apa-apa, pak! lalu bagaimana dengan keadaan istri anda? apa dia melahirkan dengan selamat?" tanya selfi

"ya, istri saya melahirkan dengan selamat, dia melahirkan seorang anak laki-laki" ucapnya dengan senang

selfi ikut bahagia mendengarnya, tapi sayangnya kebahagiaan itu hilang ketika rara masuk dengan tatapan dingin

"rara! kamu harus menjaga sopan santunmu" seru selfi dengan sabar

rara memutar bola matanya malas lalu duduk di sofa, jauh dari mereka

"rara" seru selfi masih berusaha sabar

"mm- tidak apa-apa, bu selfi" sahut ketua yayasan sembari tersenyum

"mohon maafkan dia pak" segannya, ketua yayasan hanya tersenyum kecil

"jadi gimana kelanjutannya?" tanya rara tanpa melihat mereka

"keputusan ada pada anda, bu selfi" ketua yayasan mempersilakan dia

"saya? kenapa saya?" bingungnya

"jika mendengar perkataan saya, maka dengan demikian rara akan dikeluarkan, tapi jika bu selfi yang mengatakan dan menentukan agar rara tak di keluarkan, saya juga tidak akan mampu untuk mengeluarkan dia dari kampus ini" ujarnya

BERSAING DENGAN KAKAK KAMI (BYOODE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang