(1). Awal pertemuan

153 17 16
                                    

"Ki... Jan lupain gua ya, kawan² gw juga.. Gw harap peradaban berikutnya.. Lu punya banyak temen... Jangan sering begadang, Tidur lah yg nyenyak walau lu ga ngantuk di malam hari... Istirahat ga cuman pas cape doang... Selamat malam kawan..."

"AZRE!!!"

Sesak yg dirasakan oleh nya, keringat membasahi tubuhnya, matanya berkaca-kaca namun tak ingin ia jatuhkan. Ia pergi mencuci muka di sebuah sungai, berharap dapat menenangkan perasaan nya yg sedang kacau.

"Mimpi itu lagi... Kapan gw bisa tidur nyenyak Kalo lu selalu dateng ke mimpi gue..." Ucap gw saat bangun dini hari

Puluhan abad telah berlalu, peradaban silih berganti. Sekarang adalah Zaman dimana manusia sedang membangun peradaban nya.

Manusia, makhluk hidup yg punya rasa penasaran tinggi untuk mencapai tingkatan yg lebih tinggi dari sebelum nya. Walau lemah dan rapuh,,, namun dengan kecerdasan dan rasa penasaran akan suatu hal, mereka menjadi ras yg di segani dari ras lain.

Namun karna rasa penasaran yg tinggi sekelompok manusia tidak sengaja menemukan ke empat batu yg gw ga ngira bakal terjadi keretakan pada segel nya, dan menghempaskan makhluk hidup di overworld hingga gw harus bantu mereka bangun peradaban lagi.

Sedikit demi sedikit gw di juluki Manusia Pintar, Dukun, manusia terkuat, Penyihir hebat, dll... Tapi diantara nya yang paling terkenal adalah Penyihir terhebat di benua.

Gw takut identitas gw terbongkar, jadi setiap puluhan tahun sekali gw bakal Catatan sejarah tentang gw dari ingatan maupun yg telah di rekam jejak seperti buku sejarah. Dan disini lah gw... Masa kejayaan Kesatria legendaris, maksud gw masa pergantian generasi.

Sringgg sringg

"Suara itu? Ada yg lagi sparring? Siapa?"

Kulihat seorang anak kecil yg sedang berlatih sparing di tempat latihan bersama kesatria legendaris spade. Dari perawakan nya mungkin 10 tahun?. Entah apa yg dipikirkan kesatria itu, mana mungkin seorang anak kecil menang melawan kesatria yg sudah mengalami pertarungan asli.

Kesatria itu pergi, namun anak kecil itu terlihat frustasi karna kekalahan nya. Ia berlatih kembali melawan boneka kayu dengan pedang kecilnya.

"Masih frustasi?... " Ucap gw kepadanya

"Hah? Fustasi apaan? " Anak itu kebingungan karna kedatangan seseorang yg tak ia kenal

"Gara-gara kalah mulu sama saryu" Lanjut gw

"Engga... Gw ga frustasi" Ucapnya lalu melanjutkan kegiatan nya

"Nih biar gw kasih tau ya, tarung pakai pedang itu bukan sekedar gerakan yg bagus" Ucap gw menarik perhatian nya

"Maksud nya?.. " Tanya anak kecil itu yg memberhentikan latihan nya

"Dalam pertarungan, memang gerakan dan teknik yg sempurna itu penting. Tapi gak sepenting cara lu beradaptasi ditengah pertarungan" Jelas gw yg masih di perhatikan oleh nya

"oh ya nama lu siapa? "

"Nama gua Azrealon, panggil aja Azre"

"Gua genah... "


Beberapa jam kemudian

Terlihat seorang anak kecil berambut coklat yg melepas lelah dengan berbaring di rerumputan dibawah langit malam bersama kakek² yg berambut tosca.

gak gak,,, canda ges serius amat lu bacanya awokawok,,tapi serius azre dah miliaran tahun lowh - Author

"Hei Zre,,, lu ga cape? " Ucap genah yg masih ngos ngosan

Sang Enki / Azrealon [VIVA FANTASY] my auWhere stories live. Discover now