41

17 2 0
                                    

Xie Lan dan Daming masih asik berdebat satu sama lain, keduanya bahkan tak menyadari jika Yujie sudah bersiap menyerang. Dengan suara shua, sebuah pisau lempar meluncur dan berhasil melukai leher Xie Lan, darah mengucur keluar dari lehernya. Ia mengerang kesakitan, mencoba menutup lukanya dengan tangan.

Yujie segera berguling di tanah mencoba menjaga jarak dari kedua musuhnya. Tubuhnya sudah babak belur, ada darah di sudut mulutnya dan beberapa tulangnya sepertinya sudah patah. Hanfu biru langit miliknya sudah kotor oleh tanah dan darah milik dirinya dan musuhnya.

Dengan suara gemetar Xie Lan mengumpat ".. sialan kau–".

Yujie terengah-engah, seluruh energinya sudah terkuras habis di pertempuran sebelumnya karena efek dari; tangisan teratai. Di dadanya ada sebuah gejolak aneh yang terus mencoba keluar, detak jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya. Dengan suara guh, yujie memuntahkan darah berwarna ungu kehitaman. Dalam hati ia mengumpat, sial, sepertinya aku juga terkena racun.

Di kejauhan suara tapak kaki kuda terdengar mendekat ke arena pertarungan, ada juga suara serempak sepatu besi. Ada tiga orang yang menunggang kuda di ikuti di belakang mereka puluhan pasukan berzirah lengkap. Tiga orang itu, Wang Chunying dan dua dari lima pelindung utamanya.

Dengan suara menggema Wang Chunying berkata ke arah Yujie, "Lan Yujie. Nona muda sekte GusuLan yang terhormat. Pemimpin sekte termuda di eranya, sayang sekali. Sayang sekali, dia akan mati hari ini di tanganku. Hahahaha!"

Yujie menopang berat tubuhnya dengan pedang. Ia setengah berlutut, memandang Wang Chunying datar. "...Akhirnya kau memutuskan keluar dari sarangmu? Kupikir kau akan terus bersembunyi" ucap Yujie dengan wajah datar.

Wang Chunying menghela nafas panjang. "Untuk apa begitu berjuang, lihat! Kau bahkan sudah keracunan, jika terus melanjutkan pertarungan ini, kau hanya akan mati".

Nafas Yujie mulai sedikit memberat. Dengan suara tersengal ia berkata perlahan, "....ada yang ingin selalu ku tanyakan padamu, " kedua mata cerah Yujie memandang dalam Wang Chunying "... kenapa? Sebenarnya, kenapa kau membunuh keluarga ku. Ayahku, kakakku, paman dan bibiku juga sepupu ku. Katakan padaku, kepana?"

"... kenapa?". Wang Chunying bergumam pada dirinya sendiri, senyum terangkat di sudut bibirnya "kenapa kau tak tanyakan itu pada dirimu sendiri, anak jenius?"

Yujie mengerutkan alisnya.

————————————

Di sisi barat kediaman utama Wang, terlihat seorang berpakaian serba hitam dengan topeng tengah mengawasi di balik rimbunnya pepohonan wilou. Ada dua penjaga yang menjaga rumah barat, beberapa penjaga juga sering berpatroli di sekitar. Penjagaan di kediaman Wang sedang di tingkatkan.

"Pertahanannya terlalu kuat, masih butuh waktu " gumamnya penuh gelisah.

Menghabiskan setengah dupa hingga ia bisa menyelinap masuk ke pertahanan kediaman barat. Ia memukul tengkuk kedua penjaga di depan pintu, menyeret tubuh kedua penjaga itu menuju semak belukar. Dengan penuh waspada, sosok hitam itu masuk kedalam kediaman barat, pintu itu tertutup dengan suara, kriet. Di dalam gelap tanpa ada cahaya, ia menggunakan kertas mantra yang terbakar menerangi ruangan.

Sosok itu mulai membuka laci satu demi satu, ada banyak botol porselen kecil disana. Botol botol itu berisi racun dan juga penawar yang dibuat Wang Chunying.

Ia terlalu fokus hingga tak sadar jika ada orang lain yang sedang berdiri di belakangnya. Sosok hitam itu merasakan tepukan di pundaknya. Sial, umpatnya dalam hati. Ia berbalik dan mencengkeram tangan yang berada di pundaknya, karena gelap ia tak bisa melihat siapa sosok itu. Keduanya terlibat perkelahian kecil.

MDZS: kembali ke masa lalu part 2 ( mulai part 21-selesai)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon