35. Overshadow 💐

409 70 22
                                    

🔱Καλή ανάγνωση🔱

.

.

.

Hades sudah menduga tujuan Zeus memanggilnya ke Olympus ketika Thanatos menjelaskan situasi di bumi. Namun, ia tidak menyangka akan mendengar keputusan yang sangat mengejutkan di sana.

Kerut di dahi Zeus timbul-tenggelam seiring dengan setiap kalimat yang keluar dari mulutnya. Zeus menjelaskan semuanya panjang-lebar, tetapi inti dari pembicaraan mereka hanya satu. Zeus memintanya mengembalikan Persephone. Atau mungkin Hades harus menyebutnya memohon.

"Aku melaksanakan semua syarat yang kau berikan untuk menikahi Persephone, lalu kau memintaku mengembalikannya ke bumi?" Hades mengepalkan tangan. "Persephone adalah istriku, ratu di kerajaanku. Apa kau otoritasmu? Kau tidak pernah berhak atas sesuatu yang berada dalam kekuasaanku, Zeus."

Zeus menghela napas dengan berat. Ia berusaha memberi Hades pengertian, tetapi usahanya sia-sia. Hades belum menunjukkan gelagat ingin berkompromi.

"Hades, aku pun tidak menginginkan itu terjadi." Zeus berujar tegas. "Tetapi aku tidak bicara secara personal di sini. Aku adalah raja para dewa."

"Hanya karena aku tidak menginginkan posisi itu." Tatapan Hades kian menyorot tajam. Ia bersumpah tidak pernah menginginkan takhta yang berusaha dijaga Zeus setengah mati. Hades menerima Dunia Bawah sebagai domain kekuasaan tanpa mendebat kedua saudaranya. Akan tetapi, bila Zeus ingin menggunakan posisi tersebut untuk memaksa Persephone kembali ke bumi, Hades tidak akan ragu untuk menggulingkan kekuasannya.

"Aku yang membebaskan kalian dari perut Kronos yang terkutuk." Zeus berusaha menahan diri hingga tarikan napasnya terasa berat. Ada banyak hal yang bisa ia tunjukkan untuk menegaskan otoritas, tetapi menentang Hades hanya akan memperburuk keadaan.

"Ya, terima kasih atas jasa besarmu itu." Hades bersedekap. "Namun bila kau ingin aku menyerahkan Persephone sebagai bentuk balas budi, mari kita ulang saja sejarahnya."

"Hades, apa yang kau bicarakan!"

"Kau cukup cerdas untuk memahaminya. Bila kau memintaku mengembalikan Persephone karena kau merasa terancam dengan kebangkitan Gaia, aku dan pasukanku yang akan menghadapinya."

Hades berbalik, hendak meninggalkan Aula Dewan. Ia tidak ingin berlama-lama di sana hanya untuk bersitegang. Hades butuh waktu untuk mendinginkan kepala, tetapi Zeus yang merasa didesak oleh keadaan berpikir lain. Sebelum tangan Hades menyentuh gagang, aliran listrik bervoltase tinggi sudah lebih dulu mengaliri pintu tersebut.

"Kau ingin bermain denganku rupanya." Hades mendengkus. Tangannya menggenggam gagang pintu tanpa ragu, mengalirkan kekuatan hingga pijaran lava yang terbentuk menghancurkan petir Zeus berikut pintu berlapis emas di hadapannya. "Kau salah bila kau berpikir bisa menahanku di sini."

Tatapan Zeus berserobok dengan mata Hades yang mengerling tajam padanya. Baru kali ini Zeus mendapati Hades bersikap sedekimian keras. "Aku tidak melakukan ini untuk mencegatmu, Hades. Namun kau tidak boleh egois!"

"Egois, kau bilang?" Kali ini Hades tidak bisa menahan diri. Ia memutar badan, menghampiri Zeus dan menarik jubahnya. "Aku menerima wilayah kekuasaanku dan tidak pernah mencampuri masalahmu. Aku menggantikan tugasmu melawan Typhon. Aku melindungi Persephone. Aku menahan diriku untuk tidak menyentuhnya lebih jauh bahkan ketika dia berbaring di sisiku setiap malam, demi menunggu restu darimu! Kau sebut itu egois?"

Zeus mengernyit, berusaha melepaskan cengkeraman Hades. "Baik, aku salah. Aku tahu kau sangat mencintai Persephone. Aku pun tidak meragukan kekuatanmu untuk menghadapi Gaia, tetapi kita harus menjaga keseimbangan alam."

Spring for Hades 💐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang