BAB 07

3 0 0
                                    

Tandain kalo ada typo!

~Happy reading~

Di sebuah kamar yang bercahaya. Temaram dari sinar malam yang menembus saat gorden yang laun-laun sedikit tertiup angin.

Seorang remaja terduduk di lantai sambil menatap selembar foto yang ia genggam. Netra hitamnya memperhatikan setiap keseluruhan detail seseorang difoto itu, kepalanya perlahan mendongkak ke atas. Menatap langit-langit kamarnya yang hampir semua dipenuhi oleh ilalang dan jaring laba-laba.

Perlahan ia memejamkan matanya, sebelah tangannya itu meremas kuat-kuat dada bagian kirinya rasanya sakit. Apalagi mengingat lagi perjalanan hidupnya yang tidak berjalan dengan mulus sebagaimana kisah teman-temannya.

Sesak di dadanya semakin sakit saja, tangan itu perlahan mulai memukul-mukul dada kirinya itu sekuat tenaga, namun walaupun seperti itu rasanya ia sudah tidak punya tenaga lagi.

"Ayahhh ..." lirihnya menatap foto yang masih di genggaman tangannya dengan air mata yang sudah tidak bisa dibendung.

"Sakit ..." lirihnya pelan sebelum kedua kelopak mata indah itu mulai tertutup dengan sempurna.

~o0o~

Sekolah berjalan dengan lancar seperti biasanya selamat di kelas ataupun di lingkungan sekolah untuk hari ini tidak ada seorangpun yang mengganggu atau mengusik Azyel lagi.

Jika kalian tanya itu ulah siapa? Tentunya atas dasar dari Geo. Secara terang-terangan kemarin malam Geo mengumumkan di grup sekolah SMAGP terhadap perlakuan pembullyan Azyel juga para siswa/siswi yang pernah di bully oleh Airin the gang.

Airin dan antek-anteknya memang lah tidak di Drop Out dari sekolah tapi mereka bertiga hanya menerima skorsing saja dari pihak sekolah.

Geo saja yang dari dulu pernah mengajukan jika sebaiknya Airin itu di keluarkan saja dari sekolah, namun kepala sekolah terus saja menolak dan tetap menyekolahkan Airin. Ia saja sudah muak dengan semua kelakuan Airin jika tidak pada BK, Airin akan selalu mendatangi Geo dengan tak tau malu.

Dan ini sudah masuk hari ke-lima Azyel sekolah di SMAGP dan gangguan itu sudah tidak ada lagi, dan lima hari juga keadaan sekolah menjadi terasa tentram karna Airin dan antek-anteknya masih dalam masa skorsing.

"Morning Zyel!!" teriak seseorang yang menepuk bahunya cukup keras "Aelah lo, ngagetin aja" ujar Azyel pada Celine yang hanya menyengir.

"Heheh, iseng aja sih" ujar Celine sembari cengengesan "Eh iya, lo udah ngerjain tugas kaga sih?!" tanya Celine di sela-sela berjalannya, saat mengingat pr yang di berikan oleh Pak Bambang beberapa hari lalu.

"Tugas?" beo Azyel "Anjir belum!" setelah berhasil mengingat tugas yang sama sekali belum ia kerjakan "Gua belum! Lo udah ngerjain kaga?!" ujar Azyel lagi yang kali ini sambil menghentikan langkahnya dan menggoyangkan bahu Celine dengan tangannya.

"Gua juga belum, oon! Kalo gua udah, gua kaga akan nanya sama lo!" sentak Celine karna rambutnya kini sudah agak kusut karna terombang ambing oleh tangan Azyel.

"Shibal!" umpat Azyel sambil meletakkan tasnya pada kursinya kemudian ia mengeluarkan bukunya dari dalam tas, dan memilih untuk mengerjakan lewat Google saja.

VAROZYELWhere stories live. Discover now